"Ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa ; ada waktu untuk meratap , ada waktu untuk menari". (Pengkotbah 3:4)
Misalnya : Berita tentang hilangnya kapal udara Malaysian Airline dengan penumpang ratusan orang, tentunya menimbulkan kesedihan & penderitaan bagi ayah, ibu dan saudara mereka semua, termasuk juga membuat kita semua yang mendengarnya turut menjadi prihatin. Untuk itu, maka mereka semua dan kita juga perlu turut berdoa dan turut menangis bersama mereka! (Yakobus 5:13 dan Roma 12:15)
Tetapi sebaliknya, misalnya berita tentang kemenangan pasangan ganda bulu tangkis Indonesia di arena bergengsi All England, tentunya membahagiakan para pemainnya, keluarga mereka dan juga membanggakan bagi kita juga sebagai bangsa Indonesia. Untuk itu, maka mereka semua dan kita juga perlu turut bersukacita dan bernyanyi dengan mereka. (Yakobus 5:13 dan Roma 12:15)
Nas tersebut diatas adalah sungguh tepat, sebab bagi siapapun dari segala bangsa didunia, dimanapun mereka berada. Siapakah yang selama hidupnya hanya mengalami kebahagiaan ? Siapakah yang semasa hidupnya hanya mengalami kesedihan saja ? Tidak ada seorangpun, sekalipun dia adalah seorang raja, atau presiden atau orang kaya atau orang baik, majikan ; atau sebaliknya orang miskin, orang jahat, pegawai biasa atau pembantu rumah tangga, pengemis dan lain-lain.
Keempat hal itu, memang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Ada saja peristiwa atau hal-hal yang secara pribadi maupun bersama keluarga atau teman-teman, yang akan membuat kita mengucurkan air mata atau tertawa terbahak-bahak. Dan di kesempatan lain, ada juga peristiwa atau hal-hal yang membuat kita meratap, namun pada kesempatan lain pula, kita juga bisa menari, karena karena mengalami peristiwa atau hal-hal yang menggembirakan hati.
Semua orang harus bersiap menerima “gilirannya” dalam mengalami & menghadapi keempat hal itu dalam menjalani kehidupannya masing-masing.
Nanti ketika kita berpisah dengan orang yang kita kasihi, entah penyesalan atau kenangan manis yang ada tersisa, semuanya tergantung daripada apa yang kita lakukan sekarang.
Jadi pesan dari nas tersebut diatas adalah : Selama masih ada waktu, walaupun dirasa kadang-kadang menjengkelkan hati atau menyedihkan atau menggembirakan, belajarlah untuk menikmatinya & menerimanya. Selain itu, kita juga perlu selalu ingat akan Tuhan Pencipta kita, sebelum tiba hari-hari malang/susah dan mendekat tahun-tahun yang susah, yang kita katakan : Tidak ada kesenangan lagi bagi kita didalamnya. (Pengkhotbah 12:1)
Oleh sebab itu, marilah kita belajar dan berusaha untuk saling mengasihi, saling memaafkan & mengampuni, menghargai dan bersyukur atas keberadaan tetangga, teman segereja, sahabat dalam pergaulan, teman sekolah ataupun rekan-rekan di kantor ; dan terutama orang-orang terdekat yang Tuhan berikan kepada kita yaitu istri, suami, anak-anak, mantu dan cucu dan segenap sanak famili.
Doa kami :
Tuhan Yesus, ingatkanlah kami selalu akan Engkau Allah Pencipta kami, dalam menghadapi kesedihan, kegembiraan dan kesulitan dan penderitaan. Amin.
Tuhan Yesus, ingatkanlah kami selalu akan Engkau Allah Pencipta kami, dalam menghadapi kesedihan, kegembiraan dan kesulitan dan penderitaan. Amin.