"Musa berseru-seru kepada TUHAN dan TUHAN menunjukan kepadanya
sepotong kayu; Musa melemparkan kayu itu ke dalam air lalu air itu menjadi
manis. Disanalah diberikan TUHAN ketetapan-ketetapan dan peraturan-peraturan
kepada mereka dan disanalah TUHAN mencoba mereka". (Mazmur 15:25)
Pada saat bangsa Israel keluar dari tanah perbudakkan Mesir, pada
awalnya mereka bersuka-cita didalam Tuhan, tetapi suasana suka-cita mereka
tidak bertahan lama. Suka-cita mereka itu berubah menjadi omelan dan
sungut-sungut kepada Tuhan. Ketika mereka mengalami penderitan teriknya sinar
matahari mengenai tubuh mereka, mengalami kekurangan air di padang gurun,
ketika mereka haus dan tidak ada sumber air, maka sikap mereka berubah menjadi
bersungut-sungut dan tidak lagi bersuka-cita. Mereka merindukan tanah
perbudakan di Mesir lagi, dimana ada air yang melimpah.
Demikian juga sekarang ini ada banyak anak-anak Tuhan yang sudah
dilepaskan dari perbudakan dosa, namun ketika menghadapi pencoban, penderitaan
dan kesulitan, mereka sering mengingat-ingat kembali akan kenikmatan dan
kebiasaan hidup yang lama didalam dosa.
Mengapa Allah membuat mereka mengalami penderitaan semacam itu dipadang
pasir ? Allah mengajar mereka agar hidup hanya bergantung pada Tuhan saja.
Bukan bergantung kepada Allah akan kebutuhan/hal-hal seperti perlindungan Allah
dari serangan musuh, atau minta supaya berhasil dan sukses dalam sekolah,
pekerjaan dan usaha dll, tetapi terutama bergantung kepada Allah untuk
kebutuhan/hal-hal yang dasar atau utama dalam hidup ini yaitu air, udara dan
sinar matahari, badan yang sehat, gaya gravitasi bumi dll.
Ketika Allah menunjukan kepada Musa sepotong kayu dan menyuruhnya untuk
melemparkannya ke dalam air, maka Allah menyatakan bahwa hanya Ia-lah yang
dapat menjadikan air yang pahit (maksudnya: airnya tidak layak/tidak bisa
diminum karena airnya kotor dll) itu, menjadi manis yaitu bisa diminum. Itulah
sebabnya Tuhan berkata: Bila kamu sungguh-sungguh mendengarkan suara Tuhan,
Allahmu, dan melakukan apa yang benar dimataKu, dan memasang telingamu
mengikuti kepada perintah-perintahKu dan tetap mengikuti segala
ketetapan-ketetapanKu, maka Aku tidak akan menimpakan penyakit....; sebab Aku
Tuhanlah yang menyembuhkan engkau. (Kejadian 15:26-27)
Bila hidup kita sungguh percaya kepada Tuhan, taat dan setia berpegang
pada firman, perintah dan ketetapan Tuhan, maka kita akan hidup sehat, sentosa
dan terpelihara. Meskipun di padang pasir yang tidak ada apa-apa, selain pasir
yang panas; namun Tuhan sanggup memelihara umatNya. Ini apa artinya dalam
kehidupan kita saat ini ?
Bahwa bagaimana pun beratnya, sulitnya, tandusnya dan keringnya
keadaan/kehidupan kita, tetapi jika kita sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan,
taat dan setia kepadaNya dan tetap berpegang pada firman Tuhan, perintahNya dan
ketetapanNya, maka hidup kita pasti akan sehat, sentosa dan terpelihara.
Misalnya, bagi bangsa Israel ketika mereka berada di padang gurun selama 40
tahun, Allah sediakan roti Manna setiap pagi, air yang pahit diubahkan menjadi
manis, dibuatNya gunung batu mengeluarkan air, daging disediakan, selalu
dinaungi oleh tiang awan untuk berteduh di siang hari dan tiang api untuk bisa
melihat dimalam hari dan lain sebagainya.
Itulah kasih setia dan janji Tuhan bagi kita semua, inilah yang membuat
hidup kita menjadi terasa manis, rukun, harmonis, sehat, berkecukupan, sentosa,
penuh damai sejahtera dalam keadaan apapun. (Mazmur 119:103)
Doa kami :
Tuhan Yesus, jadikanlah kami sebagai pribadi yang percaya kepadaMu,
taat dan setia kepadaMu dan tetap hidup berpegang kepada firmanMu sepanjang
umur hidup kami. Amin

Persekutuan Doa Air Hidup: Pertobatan dan Pemulihan bagi orang yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus, agar mereka bisa menjadi berkat bagi gerejanya dan memberitakan Keselamatan dari Tuhan bagi mereka yang belum percaya kepadaNya.