"Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, anak Allah. Baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita. Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa". (Ibrani 4:14-15)
Ada seorang anak Tuhan yang sudah lama mengikut Yesus dan rajin beribadah,
baca, dan lakukan firmanNya, lalu dia pikir sudah mengenal Allah. Padahal
pengertiannya tentang Allah masih jauh dari lengkap. Pengertiannya
tentang Allah adalah Allah bangsa Israel yang membebaskan mereka dari
jajahan Mesir, Allah yang maha kuasa, kudus, adil, benar, sangat tegas
dan firmanNya tidak boleh sedikitpun dilanggar, yang sekarang dikenal
dengan nama Yesus Kristus, yaitu Allah yang menghukum kenajisan dan dosa
dengan tegas dan tidak pandang bulu. Allah yang langsung memberi
pertolongan dan membuat mujizat/keajaiban secara nyata/fisik.
Misalnya, ketika bangsa Israel terjepit diantara serangan tentara Mesirdan laut Teberau. Dengan mujizatNya, laut Teberau dibelah menjadi dua, sehingga bangsa Israel dapat berjalan melewati laut Teberau seperti melewati tanah kering dan mereka lolos dari kejaran tentara Mesir. Tetapi sebaliknya, Ia juga Allah yang melakukan penghukumanNya secara nyata/fisik. Misalnya, ketika Korah, Datan, dan Abiram menista Tuhan dengan memberontak terhadap perintahNya. Maka tanah di bawah tempat tinggal Korah terbelah, bumi membuka mulutnya dan menelan mereka, seisi rumahnya, semua orang pemberontak yang mengikut mereka, dan harta milik mereka. Demikianlah mereka turun hidup-hidup ke dunia orang mati dan bumi menutupi mereka sehingga mereka binasa ditengah-tengah jemaat itu (Bilangan 16:30-40).
Pengertiannya yang salah tentang Allah, membuat anak Tuhan tersebut sering salah paham kepada Tuhan. Pernah dia menolak kebaikkan/jawaban doanya kepada Tuhan dua kali, karena dia kurang puas, meskipun penolakkannya mungkin tidak dilakukannya dengan sengaja atau disadari. Kemudian dia sadar dan menyesali tindakannya ini, lalu minta ampun kepada Tuhan, meminta agar Tuhan pulihkan berkat yang ditolak tersebut, tetapi ternyata doanya tidak dijawab. Lalu dia salah paham kepada Tuhan, dia berpikir bahwa Tuhan pasti tersingggung, marah dan tidak mau memberikannya kesempatan untuk menyesal, bertobat dan memulihkan berkatNya kembali. Sehinnga anak Tuhan ini menjadi sedih, kecewa, marah, dan sulit menerimanya. Dia juga merasa agak aneh, "Ya, koq Allah Bapa semudah itu tersinggungnya, seperti manusia saja yang gampang tersinggung?" Lalu pikirnya, "kalau Allah seperti manusia, maka untuk apa disembah atau diandalkan atau dipercaya lagi?"
Memang sebagai manusia yang masih hidup dalam daging, maka anak Tuhan ini tentunya masih sering jatuh dalam dosa. Tapi dia merasa bahwa dia tetap dihukum Tuhan, berkat Tuhan tidak dipulihkan akibat dosanya itu, meskipun dia sudah bertobat dan minta ampun kepada Tuhan.
Tapi untung saja Yesus Kristus adalah Tuhan, Allah dan Bapa yang panjang sabar, pengampun, pengasih dan sayang kepadanya dan memberinya hikmat yang membuat dia jadi sadar dan lebih mengerti akan Allah (Petrus 3:8-9). Sekarang dia sadar dan lebih mengerti akan firman Tuhan yang mengatakan bahwa Yesus, anak Allah, Imam besar Agung adalah Allah yang telah dicobai dan telah turut merasakan kelemahan-kelemahannya, termasuk kesalahannya di atas yaitu menolak berkat Tuhan, sedih, marah, kecewa kepada Allah (Ibrani 4:15). Dia juga baru teringat dan mengerti ketika Yesus berkata bahwa Bapa dan Aku adalah satu, barang siapa melihat Aku, dia juga melihat Bapa (Yohanes 14:9 dan Yohanes 10:30).
Jadi Allah Bapa dalam Yesus Kristus adalah karakterNya yang lain, selain dari pada Allah yang maha kuasa, kudus, ajaib, adil, benar, sangat tegas, disiplin, dan menghukum setiap kesalahan, pelanggaran. Sekarang dengan bertobat dan minta ampun kepada Tuhan, anak Tuhan itu pulih kembali imannya dan bisa lebih mengerti akan Allah. Dan dia berani menghampiri takhta kasih karunia/anugerah Allah, supaya dia bisa menerima rahmat/belas kasihan, menemukan anugerah, berkat, dan pertolongan Allah pada waktunya (Ibrani 4:16).
Semoga renungan ini bermanfaat, memberti terang dan memberi pengertian kepada kita semua yang bergumul dalam doa dengan Tuhan!
Doa kami:
Bapa kami dalam Yesus Kristus, terima kasih atas penyingkapan firmanMu ini, sehingga memberi kami terang dan memberi pengertian kepada kami. Amin.
Misalnya, ketika bangsa Israel terjepit diantara serangan tentara Mesirdan laut Teberau. Dengan mujizatNya, laut Teberau dibelah menjadi dua, sehingga bangsa Israel dapat berjalan melewati laut Teberau seperti melewati tanah kering dan mereka lolos dari kejaran tentara Mesir. Tetapi sebaliknya, Ia juga Allah yang melakukan penghukumanNya secara nyata/fisik. Misalnya, ketika Korah, Datan, dan Abiram menista Tuhan dengan memberontak terhadap perintahNya. Maka tanah di bawah tempat tinggal Korah terbelah, bumi membuka mulutnya dan menelan mereka, seisi rumahnya, semua orang pemberontak yang mengikut mereka, dan harta milik mereka. Demikianlah mereka turun hidup-hidup ke dunia orang mati dan bumi menutupi mereka sehingga mereka binasa ditengah-tengah jemaat itu (Bilangan 16:30-40).
Pengertiannya yang salah tentang Allah, membuat anak Tuhan tersebut sering salah paham kepada Tuhan. Pernah dia menolak kebaikkan/jawaban doanya kepada Tuhan dua kali, karena dia kurang puas, meskipun penolakkannya mungkin tidak dilakukannya dengan sengaja atau disadari. Kemudian dia sadar dan menyesali tindakannya ini, lalu minta ampun kepada Tuhan, meminta agar Tuhan pulihkan berkat yang ditolak tersebut, tetapi ternyata doanya tidak dijawab. Lalu dia salah paham kepada Tuhan, dia berpikir bahwa Tuhan pasti tersingggung, marah dan tidak mau memberikannya kesempatan untuk menyesal, bertobat dan memulihkan berkatNya kembali. Sehinnga anak Tuhan ini menjadi sedih, kecewa, marah, dan sulit menerimanya. Dia juga merasa agak aneh, "Ya, koq Allah Bapa semudah itu tersinggungnya, seperti manusia saja yang gampang tersinggung?" Lalu pikirnya, "kalau Allah seperti manusia, maka untuk apa disembah atau diandalkan atau dipercaya lagi?"
Memang sebagai manusia yang masih hidup dalam daging, maka anak Tuhan ini tentunya masih sering jatuh dalam dosa. Tapi dia merasa bahwa dia tetap dihukum Tuhan, berkat Tuhan tidak dipulihkan akibat dosanya itu, meskipun dia sudah bertobat dan minta ampun kepada Tuhan.
Tapi untung saja Yesus Kristus adalah Tuhan, Allah dan Bapa yang panjang sabar, pengampun, pengasih dan sayang kepadanya dan memberinya hikmat yang membuat dia jadi sadar dan lebih mengerti akan Allah (Petrus 3:8-9). Sekarang dia sadar dan lebih mengerti akan firman Tuhan yang mengatakan bahwa Yesus, anak Allah, Imam besar Agung adalah Allah yang telah dicobai dan telah turut merasakan kelemahan-kelemahannya, termasuk kesalahannya di atas yaitu menolak berkat Tuhan, sedih, marah, kecewa kepada Allah (Ibrani 4:15). Dia juga baru teringat dan mengerti ketika Yesus berkata bahwa Bapa dan Aku adalah satu, barang siapa melihat Aku, dia juga melihat Bapa (Yohanes 14:9 dan Yohanes 10:30).
Jadi Allah Bapa dalam Yesus Kristus adalah karakterNya yang lain, selain dari pada Allah yang maha kuasa, kudus, ajaib, adil, benar, sangat tegas, disiplin, dan menghukum setiap kesalahan, pelanggaran. Sekarang dengan bertobat dan minta ampun kepada Tuhan, anak Tuhan itu pulih kembali imannya dan bisa lebih mengerti akan Allah. Dan dia berani menghampiri takhta kasih karunia/anugerah Allah, supaya dia bisa menerima rahmat/belas kasihan, menemukan anugerah, berkat, dan pertolongan Allah pada waktunya (Ibrani 4:16).
Semoga renungan ini bermanfaat, memberti terang dan memberi pengertian kepada kita semua yang bergumul dalam doa dengan Tuhan!
Doa kami:
Bapa kami dalam Yesus Kristus, terima kasih atas penyingkapan firmanMu ini, sehingga memberi kami terang dan memberi pengertian kepada kami. Amin.

Persekutuan Doa Air Hidup: Pertobatan dan Pemulihan bagi orang yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus, agar mereka bisa menjadi berkat bagi gerejanya dan memberitakan Keselamatan dari Tuhan bagi mereka yang belum percaya kepadaNya.