"Pada waktu itu tampillah Yohanes Pembaptis dipadang gurun Yudea
dan memberitakan : Bertobatlah sebab Kerajaan Sorga sudah dekat.
Sesunguhnya dialah yang dimaksudkan nabi
Yesaya ketika ia berkata: Ada suara orang yang berseru-seru dipadang gurun,
persiapkanlah jalan bagi Tuhan, luruskanlah jalan bagiNya". (Matius 3:1-3)
Penjelasan Alkitab secara singkat mengenai Pertobatan adalah
meninggalkan kehidupan lama yang penuh dengan dosa, pesta pora dan kemabukkan,
percabulan, hawa nafsu, perselisihan dan iri hati. Setelah itu menyerahkan
hidup kepada Allah dalam Kristus Yesus untuk hidup sesuai firmanNya dan
mengikuti teladanNya.
Dari sinilah muncul istilah "berbalik arah 180 derajat".
Renungan kita hari ini kita berbicara sesuatu yang fundamental dalam kehidupan
orang kristen yaitu mengenai Pertobatan.
Kalau kita mencermati bacaan dalam nas diatas, kita dapat melihat
respons dari orang Yahudi terhadap seruan Yohanes Pembaptis untuk bertobat dari
perbuatan mereka yang jahat.
Dikatakan: lalu sambil mengaku dosanya, mereka dibaptis oleh Yohanes
disungai Yordan. (Matius 3:6) Yohanes Pembaptis dipakai Allah secara luar biasa
untuk menyerukan seruan pertobatan, ia diperlengkapi dengan kuasa yang sangat
luar biasa dan disertai dengan tanda-tanda ajaib. Dan hal ini bukan hanya dapat
terjadi pada zaman Yohanes, pada kita juga sekarang ini pun dapat terjadi,
apabila kita tahu caranya bagaimana supaya melihat terjadinya pertobatan yang
besar itu. Itulah
sebabnya perlu sekali setiap kita meresponi seruan pertobatan itu.
Kalau sekarang ini Alkitab
mengajak kita untuk bertobat, itu bukan untuk kebaikan Tuhan Yesus, tetapi demi
kepentingan kita secara pribadi dalam hubungannya dengan keselamatan dan
kehidupan yang berkenan kepada Tuhan. Dan ketika kita menjalani hidup dalam
pertobatan setiap hari, memang pada mulanya akan mendatangkan dukacita, tetapi
setelah itu akan ada suka cita tersendiri yang menyertai, baik dari pihak kita
dan sesama maupun dari pihak Tuhan Yesus.
Bagaimana supaya kita dapat
melihat terjadi suatu pertobatan yang besar dari teman kita, saudara kita,
anggota keluarga kita dll ?
Pertama, kita perlu menyadari
tugas dan tanggung jawab yang Tuhan berikan. Yohanes berhasil dalam
pelayanannya, karena dia menyadari tugas dan tanggung jawabnya. Itulah sebabnya
kalau kita mau melihat pertobatan di keluarga anda, maka sadarilah bahwa anda
telah diberikan tugas khusus oleh Tuhan Yesus. Kemudian mulailah jalani hidup
dalam pertobatan dengan diri kita sendiri setiap hari, sebab manusia itu tidak
pernah luput dari kesalahan dan pelanggaran setiap harinya.
Dengan memberi contoh pertobatan
dengan perbuatan adalah lebih efektip dan berhasil, daripada memarahi, menegor
atau menasihati dengan berkata-kata yang banyak atau keras. Apalagi jikalau
posisi kita adalah sebagai kepala keluarga, maka contoh pertobatan kita itu
akan sangat berpengaruh langsung terhadap semua anggota keluarganya.
Dalam kitab Matius 3:4, Yohanes
Pembaptis telah memberikan contoh hidup pertobatan yang baik yaitu dengan cara
hidup yang sederhana dan jauh dari pesta pora kemabukkan, hawa nafsu yaitu
dengan memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit, makanannya belalang dan
madu hutan. Kita sebagai orang kristen
harus juga memiliki keteladanan hidup dalam pertobatan yang baik, sehingga
orang lain dapat menirunya !
Kedua. Memiliki berita hidup yang jelas. Artinya bukan saja menyatakan
kesalahan orang lain, tetapi juga terbukanya pintu kasih karunia/anugerah dari
Allah. Itulah sebabnya kalau kedapatan seseorang bersalah, janganlah langsung
kita hakimi, tegor, marhai, nasihati, melainkan terlebih dahulu kita perlu
memahami dirinya, menguatkan hatinya dan memotivasinya, supaya ia mau dan
bersedia lebih mendekatkan diri lagi kepada Tuhan Yesus.
Doa kami :
Ya Bapa kami yang di sorga dalam Tuhan Yesus, biarlah pertobatan kami
dapat menunjukan suatu berita hidup yang jelas dan teladan yang dapat ditiru
oleh sesama, supaya namaMu dipermuliakan disepanjang perjalanan hidup kami.
Amin

Persekutuan Doa Air Hidup: Pertobatan dan Pemulihan bagi orang yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus, agar mereka bisa menjadi berkat bagi gerejanya dan memberitakan Keselamatan dari Tuhan bagi mereka yang belum percaya kepadaNya.