
Tema renungan kita hari ini: Apakah hidup kita sudah berkenan kepada Tuhan ?
Selain beribadah setiap hari Minggu di gereja, berdoa dan membaca Alkitab, merenungkan firman Tuhan, mengikuti acara kebangunan rohani, retreat, persekutuan doa, ikut dalam paduan suara di gereja dan kegiatan-kegiatan amal lainnya; ternyata masih ada hal-hal penting lainnya yang perlu diperhatikan agar kita berkenan kepada Tuhan.
Pertama, kita harus mempunyai iman kepada Tuhan, sebab tanpa iman, tidak mungkin kita berkenan kepada Tuhan. (Ibrani 11:6) Padahal kita dapat berargumentasi bahwa kita-kan sudah bertobat, percaya dan dibaptis dalam nama Yesus di gereja dan sudah menerima Yesus Kritus sebagai Tuhan, Allah dan Juruselamat kita pribadi dalam hidup ini, apakah hubungan kita dengan Allah masih tidak berkenan kepadaNya ?
Contohnya adalah nenek moyang rohani kita yaitu bangsa Israel, umat pilihan Tuhan sendiri. Mereka percaya kepada Tuhan, berdoa dan menyembahNya, tahu akan janji Tuhan, perintahNya dan semua ketetapanNya. Mereka semua sudah melintasi laut yaitu dibaptis dalam awan dan dalam laut, mereka sudah menerima makanan rohani yang sama dan minum minuman rohani yang sama, sebab mereka minum dari batu karang rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah Yesus kristus.
Tetapi sungguhpun demikian Allah tidak berkenan kepada sebagian terbesar dari mereka, dan mereka dibinasakan oleh malaikat maut di padang gurun. Kenapa? sebab mereka degil, menginginkan dan berbuat hal-hal yang jahat, antara lain menjadi penyembah berhala/patung-patung, berpesta-pora, bermabuk-mabukkan dan melakukan percabulan, mencobai Tuhan, bersungut-sungut tidak percaya kepada Tuhan. (1 Korintus 10:1-10)
Kedua, apabila kita berkata bahwa kita adalah pengikut Yesus Kristus, maka iman kita kepadaNya haruslah disertai dengan perbuatan. Sebab pada hakekatnya iman tanpa perbuatan adalah iman yang mati. (Yakobus 2:26) Abaraham adalah contoh yang baik bagi kita: Ia dibenarkan Allah karena perbuatannya, ketika ia dicobai, mempersembahkan Ishak, anaknya diatas mezbah. Karena ia percaya bahwa Allah berkuasa membangkitkan/menghidupkan anaknya kembali. Oleh perbuatannya itu, imannya menjadi sempurna dan Abraham disebut sebagai "Sahabat Allah". (Ibrani 11:18-19 dan Yakobus 2:21-24)
Bagi kita yang masih sering bimbang, kuatir dan gampang putus asa dalam menghadapi percobaan/masalah hidup, maka sebenarnya iman kita adalah iman yang mati. Sebab Tuhan sudah katakan "Jangan takut dan jangan kuatir sebab Aku besertaMu. Pencobaan/masalah yang kamu hadapi adalah pencobaan yang biasa-biasa saja, yang tidak melebihi kekuatan manusia". Jadi jikalau kita masih mudah bimbang, takut, kuatir dan putus asa; maka itu artinya kita kurang percaya kepada Tuhan dan firmanNya.
Selanjutnya sebagai anak-anak Allah, kita wajib hidup dalam pimpinan Roh Kudus. Jikalau kita masih tetap hidup dalam kedagingan kita yang penuh dusta dan kejahatan, maka Tuhan tidak berkenan kepada kita, sebab itu artinya kita masih menjadi anak si iblis, hamba dosa. (Yohanes 8:41-44 dan Roma 8:8,14) Sebagai orang percaya, janganlah kita memuaskan kedagingan kita lagi dengan cara hidup kita yang lama, yang penuh dusta, percabulan, hawa nafsu, sombong, penyembahan berhala, bertanya kpd peramal, iri hati, dengki, marah-marah, egois, kikir, pesta pora, kemabukkan dll. Melainkan hiduplah setia dan taat sesuai firman Tuhan.
Lakukanlah firman Tuhan dan hiduplah kudus yaitu hati yang penuh pertobatan, suci pikiran, perkataan dan perbuatan. (Mazmur 51:19 dan Kisah para Rasul 10:35 dan Roma 12:1) Persembahkan-lah syukur kepada Tuhan senantiasa atas apapun yang terjadi dalam hidup kita, berilah bantuan yang terbaik dan dengan rela hati, yang dapat kita berikan dalam bentuk materi /perhatian/doa/tumpangan/nasihat/penghiburan dll, kepada mereka yang membutuhkan. (1 Tesalonika 5:18 dan Ibrani 13:15-16)
Hal-hal tersebut diatas sungguh sulit untuk dilakukan, tetapi marilah kita terus perbaiki semuanya itu sedikit-demi sedikit setiap hari dengan pertolongan Roh Kudus dan firman Tuhan yang menerangi jalan hidup kita.
Sebab itulah kehendak Tuhan bagi kita semua dalam berhubungan denganNya, agar kita berkenan kepadaNya.
Doa kami:
Roh Kudus dalam nama Yesus Kristus; pimpinlah kami kedalam seluruh kebenaran, hiburlah kami ketika dalam pencobaan/masalah/sakit dan menderita, dan tolonglah kami ketika membutuhkan agar kami dapat senantiasa hidup berkenan kepada Tuhan. Amin
Selain beribadah setiap hari Minggu di gereja, berdoa dan membaca Alkitab, merenungkan firman Tuhan, mengikuti acara kebangunan rohani, retreat, persekutuan doa, ikut dalam paduan suara di gereja dan kegiatan-kegiatan amal lainnya; ternyata masih ada hal-hal penting lainnya yang perlu diperhatikan agar kita berkenan kepada Tuhan.
Pertama, kita harus mempunyai iman kepada Tuhan, sebab tanpa iman, tidak mungkin kita berkenan kepada Tuhan. (Ibrani 11:6) Padahal kita dapat berargumentasi bahwa kita-kan sudah bertobat, percaya dan dibaptis dalam nama Yesus di gereja dan sudah menerima Yesus Kritus sebagai Tuhan, Allah dan Juruselamat kita pribadi dalam hidup ini, apakah hubungan kita dengan Allah masih tidak berkenan kepadaNya ?
Contohnya adalah nenek moyang rohani kita yaitu bangsa Israel, umat pilihan Tuhan sendiri. Mereka percaya kepada Tuhan, berdoa dan menyembahNya, tahu akan janji Tuhan, perintahNya dan semua ketetapanNya. Mereka semua sudah melintasi laut yaitu dibaptis dalam awan dan dalam laut, mereka sudah menerima makanan rohani yang sama dan minum minuman rohani yang sama, sebab mereka minum dari batu karang rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah Yesus kristus.
Tetapi sungguhpun demikian Allah tidak berkenan kepada sebagian terbesar dari mereka, dan mereka dibinasakan oleh malaikat maut di padang gurun. Kenapa? sebab mereka degil, menginginkan dan berbuat hal-hal yang jahat, antara lain menjadi penyembah berhala/patung-patung, berpesta-pora, bermabuk-mabukkan dan melakukan percabulan, mencobai Tuhan, bersungut-sungut tidak percaya kepada Tuhan. (1 Korintus 10:1-10)
Kedua, apabila kita berkata bahwa kita adalah pengikut Yesus Kristus, maka iman kita kepadaNya haruslah disertai dengan perbuatan. Sebab pada hakekatnya iman tanpa perbuatan adalah iman yang mati. (Yakobus 2:26) Abaraham adalah contoh yang baik bagi kita: Ia dibenarkan Allah karena perbuatannya, ketika ia dicobai, mempersembahkan Ishak, anaknya diatas mezbah. Karena ia percaya bahwa Allah berkuasa membangkitkan/menghidupkan anaknya kembali. Oleh perbuatannya itu, imannya menjadi sempurna dan Abraham disebut sebagai "Sahabat Allah". (Ibrani 11:18-19 dan Yakobus 2:21-24)
Bagi kita yang masih sering bimbang, kuatir dan gampang putus asa dalam menghadapi percobaan/masalah hidup, maka sebenarnya iman kita adalah iman yang mati. Sebab Tuhan sudah katakan "Jangan takut dan jangan kuatir sebab Aku besertaMu. Pencobaan/masalah yang kamu hadapi adalah pencobaan yang biasa-biasa saja, yang tidak melebihi kekuatan manusia". Jadi jikalau kita masih mudah bimbang, takut, kuatir dan putus asa; maka itu artinya kita kurang percaya kepada Tuhan dan firmanNya.
Selanjutnya sebagai anak-anak Allah, kita wajib hidup dalam pimpinan Roh Kudus. Jikalau kita masih tetap hidup dalam kedagingan kita yang penuh dusta dan kejahatan, maka Tuhan tidak berkenan kepada kita, sebab itu artinya kita masih menjadi anak si iblis, hamba dosa. (Yohanes 8:41-44 dan Roma 8:8,14) Sebagai orang percaya, janganlah kita memuaskan kedagingan kita lagi dengan cara hidup kita yang lama, yang penuh dusta, percabulan, hawa nafsu, sombong, penyembahan berhala, bertanya kpd peramal, iri hati, dengki, marah-marah, egois, kikir, pesta pora, kemabukkan dll. Melainkan hiduplah setia dan taat sesuai firman Tuhan.
Lakukanlah firman Tuhan dan hiduplah kudus yaitu hati yang penuh pertobatan, suci pikiran, perkataan dan perbuatan. (Mazmur 51:19 dan Kisah para Rasul 10:35 dan Roma 12:1) Persembahkan-lah syukur kepada Tuhan senantiasa atas apapun yang terjadi dalam hidup kita, berilah bantuan yang terbaik dan dengan rela hati, yang dapat kita berikan dalam bentuk materi /perhatian/doa/tumpangan/nasihat/penghiburan dll, kepada mereka yang membutuhkan. (1 Tesalonika 5:18 dan Ibrani 13:15-16)
Hal-hal tersebut diatas sungguh sulit untuk dilakukan, tetapi marilah kita terus perbaiki semuanya itu sedikit-demi sedikit setiap hari dengan pertolongan Roh Kudus dan firman Tuhan yang menerangi jalan hidup kita.
Sebab itulah kehendak Tuhan bagi kita semua dalam berhubungan denganNya, agar kita berkenan kepadaNya.
Doa kami:
Roh Kudus dalam nama Yesus Kristus; pimpinlah kami kedalam seluruh kebenaran, hiburlah kami ketika dalam pencobaan/masalah/sakit dan menderita, dan tolonglah kami ketika membutuhkan agar kami dapat senantiasa hidup berkenan kepada Tuhan. Amin