
Kedewasaan kristen bukanlah suatu kebetulan. "Makanan" rohani kita harus benar dan kita juga harus "melatih" iman secara teratur. Jika kita hanya membaca firman Tuhan tetapi tidak menerapkan firmanNya tersebut dalam hidup ini, maka tidaklah mungkin ada pertumbuhan iman. Dengan menerapkan firman Tuhan yang kita baca, maka firmanNya tersebut akan menjadi firman Kristus, yang akan membangkitkan iman kita. (Roma 10:17)
Tetapi agar kita dapat melakukan itu dan bisa bertumbuh secara rohani, maka sesuai dengan isi nats diatas, maka kita perlu terlebih dahulu menjadi sama seperti bayi yang baru lahir dari benih yang tidak fana yaitu firman Allah. (1 Petrus 1:23) Bagaimana caranya untuk menjadi sama seperti bayi yang baru lahir dari firman Tuhan ?
Pertama adalah kita harus membuang dari diri kita, segala kejahatan, segala tipu muslihat, segala macam kemunafikkan, kedengkian dan fitnah. (1 Petrus 2:1) Inilah peperangan rohani yang harus kita hadapi dan menangkan bersama Tuhan Yesus setiap hari dan melawan semua godaan dari kedagingan kita itu.
Seandainya semula kita adalah orang yang suka menipu orang lain, maka sekarang kita harus buang semua tipu muslihat kita dan tidak menipu mereka lagi, dan kita berubah menjadi orang yang tulus dan jujur. Misalnya dalam hal berjualan, kita seringkali ditanya pembeli, kenapa mahal sekali ? apakah boleh kurang harganya ? Apabila kita sesungguhnya tidak mengambil keuntungan yang besar dan hanya ambil untung secukupnya saja, maka katakan saja kepada pembelinya dengan tulus dan jujur bahwa harga pokoknya/harga belinya/modalnya memang sudah mahal dan kita juga tidak ambil untung banyak-banyak bu !
Tentunya kita tidak perlu mengatakan berapa harga beli/harga pokok/modal kita kepada pembelinya dan si pembelipun tidak punya hak untuk memaksa kita mengatakannya, malahan sebaliknya kita punya hak untuk tidak memberitahukannya kepada si pembeli. Sebagai orang kristen, Tuhan menginginkan bahwa selain kita bersikap jujur dan tulus seperti merpati, maka Ia juga menginginkan bertindak cerdik seperti ular. (Matius 10:16)
Kedua adalah kita perlu makan dan minum air susu yang murni dan yang rohani yaitu Firman Tuhan. Dan hal ini dapat kita peroleh apabila kita secara teratur dan terus menerus minum firman Tuhan, misalnya melalui pembacaan Alkitab, mendengarkan khotbah, mengikuti retreat, mengikuti pendalaman Alkitab dll, kemudian kita makan firman Tuhan yaitu dengan cara melakukan firman Tuhan yang telah kita baca dan dengar tersebut dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Selanjutnya izinkanlah Tuhan mempergunakan diri kita sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani bagi suatu imamat kudus,....... (1 Petrus 2:5)
Salah satu contohnya adalah sebagai berikut :
Ketika dalam suatu acara doa bersama, ternyata pastornya/pendetanya berhalangan datang dan mereka yang hadir tidak bisa berdoa dan sangat membutuhkan seseorang untuk dapat memimpin doa bersama itu; maka Tuhan inginkan agar kita dapat memimpin doa bersama itu sebagai imam Tuhan. Apabila kita sendiri tidak bisa berdoa dan tidak pernah berdoa bersama, apalagi memimpin suatu acara doa bersama; maka kita harus berusaha dengan sebaik-baiknya untuk membuang segala pikiran yang terfokus kepada diri kita sendiri, perasaan malu, gugup, tidak tahu apa yang mesti didoakan dan sebagainya.
Percayalah dan fokuskanlah pikiran kita kepada Yesus Kristus, Tuhan, Allah dan Bapa kita. Percayalah bahwa Tuhan dengan perantaraan RohNya yang diam/tinggal dalam kita pasti akan membantu kita berdoa. Katakanlah dengan jujur dan terus terang kepada Tuhan dan dihadapan mereka yang hadir, sebelum mulai berdoa bersama: Tuhan saya tidak bisa berdoa, ajarlah dan tolonglah saya berdoa ya Tuhan, lalu lanjutkanlah berdoa. Nanti akan kita lihat sendiri bagaimana hasilnya, ternyata kita bisa berdoa dan memimpin doa bersama itu. Disini diperlukan iman kepadaNya, silahkan mencoba!
Nah, pertanyaannya adalah seberapa tinggi tingkat kedewasaan kekristenan kita dan seberapa besar iman percaya kita kepadanya saat ini? Apakah sudah bertumbuh menjadi sebesar biji sesawi (Lukas 17:6) ? Atau apakah kita masih sering bimbang, ragu, kuatir dan kurang percaya kepadaNya? Apapun jawaban kita dalam hal ini, kedewasaan rohani dan iman kita akan dapat lebih teguh dan masih dapat terus bertambah ; apabila kita terus membaca firman Tuhan secara teratur dan menerapkanNya selama hidup kita, sampai nanti akhirnya kita dipanggil pulang kerumah Tuhan Allah Bapa di sorga.
Doa kami :
Tuhan Yesus, tambahkanlah iman kami. Amin
Tetapi agar kita dapat melakukan itu dan bisa bertumbuh secara rohani, maka sesuai dengan isi nats diatas, maka kita perlu terlebih dahulu menjadi sama seperti bayi yang baru lahir dari benih yang tidak fana yaitu firman Allah. (1 Petrus 1:23) Bagaimana caranya untuk menjadi sama seperti bayi yang baru lahir dari firman Tuhan ?
Pertama adalah kita harus membuang dari diri kita, segala kejahatan, segala tipu muslihat, segala macam kemunafikkan, kedengkian dan fitnah. (1 Petrus 2:1) Inilah peperangan rohani yang harus kita hadapi dan menangkan bersama Tuhan Yesus setiap hari dan melawan semua godaan dari kedagingan kita itu.
Seandainya semula kita adalah orang yang suka menipu orang lain, maka sekarang kita harus buang semua tipu muslihat kita dan tidak menipu mereka lagi, dan kita berubah menjadi orang yang tulus dan jujur. Misalnya dalam hal berjualan, kita seringkali ditanya pembeli, kenapa mahal sekali ? apakah boleh kurang harganya ? Apabila kita sesungguhnya tidak mengambil keuntungan yang besar dan hanya ambil untung secukupnya saja, maka katakan saja kepada pembelinya dengan tulus dan jujur bahwa harga pokoknya/harga belinya/modalnya memang sudah mahal dan kita juga tidak ambil untung banyak-banyak bu !
Tentunya kita tidak perlu mengatakan berapa harga beli/harga pokok/modal kita kepada pembelinya dan si pembelipun tidak punya hak untuk memaksa kita mengatakannya, malahan sebaliknya kita punya hak untuk tidak memberitahukannya kepada si pembeli. Sebagai orang kristen, Tuhan menginginkan bahwa selain kita bersikap jujur dan tulus seperti merpati, maka Ia juga menginginkan bertindak cerdik seperti ular. (Matius 10:16)
Kedua adalah kita perlu makan dan minum air susu yang murni dan yang rohani yaitu Firman Tuhan. Dan hal ini dapat kita peroleh apabila kita secara teratur dan terus menerus minum firman Tuhan, misalnya melalui pembacaan Alkitab, mendengarkan khotbah, mengikuti retreat, mengikuti pendalaman Alkitab dll, kemudian kita makan firman Tuhan yaitu dengan cara melakukan firman Tuhan yang telah kita baca dan dengar tersebut dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Selanjutnya izinkanlah Tuhan mempergunakan diri kita sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani bagi suatu imamat kudus,....... (1 Petrus 2:5)
Salah satu contohnya adalah sebagai berikut :
Ketika dalam suatu acara doa bersama, ternyata pastornya/pendetanya berhalangan datang dan mereka yang hadir tidak bisa berdoa dan sangat membutuhkan seseorang untuk dapat memimpin doa bersama itu; maka Tuhan inginkan agar kita dapat memimpin doa bersama itu sebagai imam Tuhan. Apabila kita sendiri tidak bisa berdoa dan tidak pernah berdoa bersama, apalagi memimpin suatu acara doa bersama; maka kita harus berusaha dengan sebaik-baiknya untuk membuang segala pikiran yang terfokus kepada diri kita sendiri, perasaan malu, gugup, tidak tahu apa yang mesti didoakan dan sebagainya.
Percayalah dan fokuskanlah pikiran kita kepada Yesus Kristus, Tuhan, Allah dan Bapa kita. Percayalah bahwa Tuhan dengan perantaraan RohNya yang diam/tinggal dalam kita pasti akan membantu kita berdoa. Katakanlah dengan jujur dan terus terang kepada Tuhan dan dihadapan mereka yang hadir, sebelum mulai berdoa bersama: Tuhan saya tidak bisa berdoa, ajarlah dan tolonglah saya berdoa ya Tuhan, lalu lanjutkanlah berdoa. Nanti akan kita lihat sendiri bagaimana hasilnya, ternyata kita bisa berdoa dan memimpin doa bersama itu. Disini diperlukan iman kepadaNya, silahkan mencoba!
Nah, pertanyaannya adalah seberapa tinggi tingkat kedewasaan kekristenan kita dan seberapa besar iman percaya kita kepadanya saat ini? Apakah sudah bertumbuh menjadi sebesar biji sesawi (Lukas 17:6) ? Atau apakah kita masih sering bimbang, ragu, kuatir dan kurang percaya kepadaNya? Apapun jawaban kita dalam hal ini, kedewasaan rohani dan iman kita akan dapat lebih teguh dan masih dapat terus bertambah ; apabila kita terus membaca firman Tuhan secara teratur dan menerapkanNya selama hidup kita, sampai nanti akhirnya kita dipanggil pulang kerumah Tuhan Allah Bapa di sorga.
Doa kami :
Tuhan Yesus, tambahkanlah iman kami. Amin