"Karena kita mempunyai banyak saksi bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang merintangi kita dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita". (Ibrani 12:1)Renungan kita hari ini adalah tentang beban dan dosa yang merintangi, sehingga kita terhalang untuk bisa tekun berlomba yang diwajibkan bagi kita, yaitu kita bisa tetap teguh percaya kepada Tuhan Yesus Kristus dan berkenan kepadaNya sampai akhir hidup kita.
Dalam nats tersebut diatas, dikatakan bahwa dalam kehidupan kita sebagai orang yang percaya kepada Tuhan, ada dua beban yang merintangi kita untuk bisa tekun mengikuti perlombaan iman kepada Kristus Yesus : Beban dan Dosa.
Kalau tentang "dosa", sebenarnya hal itu sudah dihapus daripada kita yaitu ketika kita bertobat, minta ampun dan percaya Tuhan Yesus Kristus. Namun apabila setelah itu kita berbuat dosa lagi, maka dosa akan datang lagi dan merintangi hidup kita, sehingga kita tidak bisa dengan tekun mengikuti perlombaan iman kepada Yesus Kristus. Akibat daripada dosa yang merintangi, maka seringkali iman kita akan mudah menjadi luntur atau goyah, sehingga suatu saat kita bisa saja terhilang daripada Tuhan.
Tetapi syukur kepada Allah, dalam hal ini Tuhan sudah memberikan jalan keluarnya bagi kita. Apabila kita pada suatu saat nanti ternyata jatuh lagi dalam dosa; maka segeralah menyesal, bertobat, minta ampun kepada Tuhan, maka Ia, Allah yang setia dan adil akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan, sehingga kita menjadi kudus dan benar lagi dihadapan Allah. (1 Yohanes 1:8-10) Dan kita bisa mengikuti lagi dengan tekun dalam perlombaan iman kepada Yesus Kristus.
Tentang "beban" yaitu semua kekuatiran, ketakutan dan kebimbangan yang masih kita bawa-bawa dalam hidup kita, dalam hal itu sebenarnya kita sudah melanggar firman Tuhan. Karena kuatir, takut dan bimbang adalah salah-satu bentuk daripada kekurang percayaan kita kepada Tuhan.
Contohnya :
Suatu ketika ada seseorang bertanya kepada saya: Pak, bagaimana misalnya apabila anak saya pergi kesekolah sudah satu-dua jam belum pulang-pulang dari jam biasanya. Bagaimana saya sebagai orang tua tidak merasa kuatir, apakah kuatir itu dosa ? Saya lalu mengajak dia membaca kitab Filipi 4:6 yang berbunyi: "Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun, juga tetapi nyatakanlah keinginanmu kepada Tuhan dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur".
Kata "jangan hendaknya" pada ayat firman Tuhan itu, sudah merupakan "suatu jawaban yang cukup" bagi pertanyaannya itu. Sebab kehendak Tuhan, keinginan, harapan Tuhan kepada kita adalah supaya kita jangan kuatir; tetapi dalam realitanya kita tetap saja kuatir. Namun Tuhan tahu akan hal itu bahwa sekalipun Dia larang, tetap saja akan ada yang melanggarnya. Oleh sebab itu Tuhan memberikan jalan keluarnya bagi kita yaitu "Serahkanlah segala kekuatiranmu kepadaNya, sebab Ia yang memelihara kamu". (1 Petrus 5:7)
Jadi dalam contoh diatas, orang itu sebenarnya kurang percaya, kurang mengandalkanTuhan dan berserah kepadaNya. Apabila kekuatiran, ketakutan dan kebimbangan, kita serahkan kepada Tuhan, maka semuanya itu tidak lagi menjadi beban yang merintangi kita dalam mengikuti perlombaan iman kepadaNya.
Agar supaya kita dapat dengan tekun berlomba, tidak mudah menyerah ditengah jalan atau terganggu konsentrasinya oleh bermacam gangguan; maka buanglah semua beban dan dosa setiap hari dalam hidup kita, teruslah sangkal diri dan pikul salib kita dan ikut Yesus sampai akhirnya. Dengan demikian kita bisa menjadi pemenang dalam perlombaan yang diwajibkan itu dan memperoleh hadiah dari Tuhan yaitu mahkota kehidupan.
Doa kami :
Bapa dalam nama Yesus Kristus, kami mau membuang beban dan dosa dalam hidup ini, tolonglah kami ya Tuhan, untuk dapat menanggalkan semuanya itu, sehingga tidak lagi merintangi kami mengikut Engkau sampai pada akhirnya. Amin
Dalam nats tersebut diatas, dikatakan bahwa dalam kehidupan kita sebagai orang yang percaya kepada Tuhan, ada dua beban yang merintangi kita untuk bisa tekun mengikuti perlombaan iman kepada Kristus Yesus : Beban dan Dosa.
Kalau tentang "dosa", sebenarnya hal itu sudah dihapus daripada kita yaitu ketika kita bertobat, minta ampun dan percaya Tuhan Yesus Kristus. Namun apabila setelah itu kita berbuat dosa lagi, maka dosa akan datang lagi dan merintangi hidup kita, sehingga kita tidak bisa dengan tekun mengikuti perlombaan iman kepada Yesus Kristus. Akibat daripada dosa yang merintangi, maka seringkali iman kita akan mudah menjadi luntur atau goyah, sehingga suatu saat kita bisa saja terhilang daripada Tuhan.
Tetapi syukur kepada Allah, dalam hal ini Tuhan sudah memberikan jalan keluarnya bagi kita. Apabila kita pada suatu saat nanti ternyata jatuh lagi dalam dosa; maka segeralah menyesal, bertobat, minta ampun kepada Tuhan, maka Ia, Allah yang setia dan adil akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan, sehingga kita menjadi kudus dan benar lagi dihadapan Allah. (1 Yohanes 1:8-10) Dan kita bisa mengikuti lagi dengan tekun dalam perlombaan iman kepada Yesus Kristus.
Tentang "beban" yaitu semua kekuatiran, ketakutan dan kebimbangan yang masih kita bawa-bawa dalam hidup kita, dalam hal itu sebenarnya kita sudah melanggar firman Tuhan. Karena kuatir, takut dan bimbang adalah salah-satu bentuk daripada kekurang percayaan kita kepada Tuhan.
Contohnya :
Suatu ketika ada seseorang bertanya kepada saya: Pak, bagaimana misalnya apabila anak saya pergi kesekolah sudah satu-dua jam belum pulang-pulang dari jam biasanya. Bagaimana saya sebagai orang tua tidak merasa kuatir, apakah kuatir itu dosa ? Saya lalu mengajak dia membaca kitab Filipi 4:6 yang berbunyi: "Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun, juga tetapi nyatakanlah keinginanmu kepada Tuhan dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur".
Kata "jangan hendaknya" pada ayat firman Tuhan itu, sudah merupakan "suatu jawaban yang cukup" bagi pertanyaannya itu. Sebab kehendak Tuhan, keinginan, harapan Tuhan kepada kita adalah supaya kita jangan kuatir; tetapi dalam realitanya kita tetap saja kuatir. Namun Tuhan tahu akan hal itu bahwa sekalipun Dia larang, tetap saja akan ada yang melanggarnya. Oleh sebab itu Tuhan memberikan jalan keluarnya bagi kita yaitu "Serahkanlah segala kekuatiranmu kepadaNya, sebab Ia yang memelihara kamu". (1 Petrus 5:7)
Jadi dalam contoh diatas, orang itu sebenarnya kurang percaya, kurang mengandalkanTuhan dan berserah kepadaNya. Apabila kekuatiran, ketakutan dan kebimbangan, kita serahkan kepada Tuhan, maka semuanya itu tidak lagi menjadi beban yang merintangi kita dalam mengikuti perlombaan iman kepadaNya.
Agar supaya kita dapat dengan tekun berlomba, tidak mudah menyerah ditengah jalan atau terganggu konsentrasinya oleh bermacam gangguan; maka buanglah semua beban dan dosa setiap hari dalam hidup kita, teruslah sangkal diri dan pikul salib kita dan ikut Yesus sampai akhirnya. Dengan demikian kita bisa menjadi pemenang dalam perlombaan yang diwajibkan itu dan memperoleh hadiah dari Tuhan yaitu mahkota kehidupan.
Doa kami :
Bapa dalam nama Yesus Kristus, kami mau membuang beban dan dosa dalam hidup ini, tolonglah kami ya Tuhan, untuk dapat menanggalkan semuanya itu, sehingga tidak lagi merintangi kami mengikut Engkau sampai pada akhirnya. Amin
Persekutuan Doa Air Hidup: Pertobatan dan Pemulihan bagi orang yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus, agar mereka bisa menjadi berkat bagi gerejanya dan memberitakan Keselamatan dari Tuhan bagi mereka yang belum percaya kepadaNya.
