
Dalam acara di media TV belakangan ini sedang ramai dibicarakan perihal anak angkat Rano Karno, seorang aktor senior terkenal di Indonesia dan juga seorang wakil gubernur di provinsi Banten, karena anak angkatnya itu ditangkap polisi, sedang kedapatan mengisap ganja. Anak angkatnya itu merasa kecewa, karena dia bukan anak kandungnya Rano Karno dan dia juga merasa frustasi karena selalu diperbandingkan dengan ketenaran ayah angkatnya itu.
Padahal anak angkatnya itu tidak menyadari, betapa ayah angkatnya itu sangat mengasihinya yang telah memeliharanya seperti anak kandungnya sendiri. Rano Karno ingin agar anak angkatnya ini kelak bisa menggantikan peran dirinya dan telah menyatakan hal itu secara terbuka kepada publik di media masa.
Ada juga contoh lain yaitu seorang pria muda yang berasal dari keluarga yang sederhana, mantan mantu seorang jutawan di Indonesia, dimana sebagai saksi pernikahannya saja adalah mantan Presiden kedua RI. Tetapi mungkin karena rasa rendah diri yang ingin dikompensasikannya, serta kelakuan dan kebiasaannya yang jelek dan kasar, maka perlakuannya terhadap istrinya sangatlah keras, kasar dan selalu bertengkar dan melawan mertuanya.
Padahal istrinya itu sangatlah mengasihinya dan terus bercoba bertahan sampai mereka mempunyai dua orang anak. Namun karena selama itu tidaklah ada perubahan, maka atas permintaaan mertuanya yang kasihan terhadap anaknya, akhirnya mereka bercerai. Dan sekarang kembalilah pria muda itu hidup biasa dan sederhana lagi seperti dahulu.
Itu adalah contoh, dimana anugerah Tuhan telah disia-siakan, janganlah ikuti contoh-contoh itu !
Padahal kalau anak angkat Rano Karno itu mau berpikir jernih, dimana sekarang hidupnya berkecukupan dan bermasa depan cerah, karena dia adalah anak angkatnya pejabat dan seorang senior aktor tekenal, dia tidak akan berbuat seperti itu, mempermalukan ayah angkatnya sendiri. Seandainya dia kembali ke rumah orang tua kandungnya yang sederhana, maka keadan hidupnya dan masa depannya pun akan sangat berbeda dengan yang sekarang ini.
Demikian juga halnya dengan mantan mantu jutawan itu, seandainya saja ia mau berubah dan menjadi suami, bapa dan mantu yang baik; maka hidupnya pastilah akan berbeda dengan kehidupannya yang sederhana seperti sekarang ini.
Atas anugerah dan kasih Allah yang begitu besar akan dunia ini, kita juga sebagai orang percaya kepada Tuhan adalah mantan manusia berdos dan tanpa pengharapan ; yang diadopsi oleh Allah menjadi anak angkatNya, dijadikan saudara daripada anakNya yang Tunggal, dan bahkan dipersiapkan untuk menjadi mempelaiNya. Dengan keadaan kita yang seperti sekarang ini, janganlah sampai kita mengikuti contoh diatas, sehingga akhirnya kita jatuh dari anugerah dan kasih Allah, lalu kembali menjadi manusia berdosa yang tidak mempunyai harapan hidup kekal.
Kita perlu sungguh-sungguh menyadari bahwa Tuhan Allah kita, sangatlah mengasihi kita seperti Ia mengasihi anak tunggalNya sendiri. Hal itu telah dibuktikanNya dengan Ia rela menjadi manusia sama seperti kita, menderita dan mengorbankan nyawaNya dengan mati disalib, sebagai korban penebus dosa kita, menanggung segala hukuman atas dosa-dosa kita, kemudaian dengan kuasaNya Ia bangkit dari antara orang mati, mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa, bagi kita yang percaya kepadaNya.(2 Timotius 1:10)
Janganlah kita merasa mudah frustasi ketika Tuhan tidak menjawab doa-doa kita atau ketika dalam kesulitan/penderitaan, sepertinya tidak ada jalan keluar bagi kita. Janganlah kita gampang marah dan kecewa kepada Tuhan. Lalu kita berusaha mencari jalan keluar sendiri, mulai berpaling kepada allah lain, meninggalkan iman kita, melepaskan posisi kita sebagai anak angkatnya Tuhan dan bahkan mempermalukan Tuhan.
Sebaliknya, tekunlah, bersabarlah, percayalah dan nantikanlah Tuhan, maka kita akan mendapat kekuatan baru. Kita seakan menjadi seperti rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya. Kita akan berlari dan tidak menjadi lesu dan kita akan berjalan dan tidak menjadi lelah.(Yesaya 40:31) Itulah janji Tuhan yang pasti akan digenapiNya, karena Ia adalah Allah yang setia dan maha kuasa yang mengatasi segala sesuatu.
Apapun yang terjadi, janganlah kita sia-siakan anugerah Tuhan! melainkan pertahankanlah iman kita kepada Tuhan Yesus. Janganlah mau melepaskan posisi kita sebagai anak angkat Allah dan sebagai mempelai anakNya, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budi kita.(Roma 12:2) Maka pada waktuNya Tuhan akan memberikan kepada kita mahkota kehidupan.(Wahyu 2:10)
Doa kami:
Tuhan Yesus teguhkanlah iman kami dalam hidup mengiring Engkau. Amin
Padahal anak angkatnya itu tidak menyadari, betapa ayah angkatnya itu sangat mengasihinya yang telah memeliharanya seperti anak kandungnya sendiri. Rano Karno ingin agar anak angkatnya ini kelak bisa menggantikan peran dirinya dan telah menyatakan hal itu secara terbuka kepada publik di media masa.
Ada juga contoh lain yaitu seorang pria muda yang berasal dari keluarga yang sederhana, mantan mantu seorang jutawan di Indonesia, dimana sebagai saksi pernikahannya saja adalah mantan Presiden kedua RI. Tetapi mungkin karena rasa rendah diri yang ingin dikompensasikannya, serta kelakuan dan kebiasaannya yang jelek dan kasar, maka perlakuannya terhadap istrinya sangatlah keras, kasar dan selalu bertengkar dan melawan mertuanya.
Padahal istrinya itu sangatlah mengasihinya dan terus bercoba bertahan sampai mereka mempunyai dua orang anak. Namun karena selama itu tidaklah ada perubahan, maka atas permintaaan mertuanya yang kasihan terhadap anaknya, akhirnya mereka bercerai. Dan sekarang kembalilah pria muda itu hidup biasa dan sederhana lagi seperti dahulu.
Itu adalah contoh, dimana anugerah Tuhan telah disia-siakan, janganlah ikuti contoh-contoh itu !
Padahal kalau anak angkat Rano Karno itu mau berpikir jernih, dimana sekarang hidupnya berkecukupan dan bermasa depan cerah, karena dia adalah anak angkatnya pejabat dan seorang senior aktor tekenal, dia tidak akan berbuat seperti itu, mempermalukan ayah angkatnya sendiri. Seandainya dia kembali ke rumah orang tua kandungnya yang sederhana, maka keadan hidupnya dan masa depannya pun akan sangat berbeda dengan yang sekarang ini.
Demikian juga halnya dengan mantan mantu jutawan itu, seandainya saja ia mau berubah dan menjadi suami, bapa dan mantu yang baik; maka hidupnya pastilah akan berbeda dengan kehidupannya yang sederhana seperti sekarang ini.
Atas anugerah dan kasih Allah yang begitu besar akan dunia ini, kita juga sebagai orang percaya kepada Tuhan adalah mantan manusia berdos dan tanpa pengharapan ; yang diadopsi oleh Allah menjadi anak angkatNya, dijadikan saudara daripada anakNya yang Tunggal, dan bahkan dipersiapkan untuk menjadi mempelaiNya. Dengan keadaan kita yang seperti sekarang ini, janganlah sampai kita mengikuti contoh diatas, sehingga akhirnya kita jatuh dari anugerah dan kasih Allah, lalu kembali menjadi manusia berdosa yang tidak mempunyai harapan hidup kekal.
Kita perlu sungguh-sungguh menyadari bahwa Tuhan Allah kita, sangatlah mengasihi kita seperti Ia mengasihi anak tunggalNya sendiri. Hal itu telah dibuktikanNya dengan Ia rela menjadi manusia sama seperti kita, menderita dan mengorbankan nyawaNya dengan mati disalib, sebagai korban penebus dosa kita, menanggung segala hukuman atas dosa-dosa kita, kemudaian dengan kuasaNya Ia bangkit dari antara orang mati, mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa, bagi kita yang percaya kepadaNya.(2 Timotius 1:10)
Janganlah kita merasa mudah frustasi ketika Tuhan tidak menjawab doa-doa kita atau ketika dalam kesulitan/penderitaan, sepertinya tidak ada jalan keluar bagi kita. Janganlah kita gampang marah dan kecewa kepada Tuhan. Lalu kita berusaha mencari jalan keluar sendiri, mulai berpaling kepada allah lain, meninggalkan iman kita, melepaskan posisi kita sebagai anak angkatnya Tuhan dan bahkan mempermalukan Tuhan.
Sebaliknya, tekunlah, bersabarlah, percayalah dan nantikanlah Tuhan, maka kita akan mendapat kekuatan baru. Kita seakan menjadi seperti rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya. Kita akan berlari dan tidak menjadi lesu dan kita akan berjalan dan tidak menjadi lelah.(Yesaya 40:31) Itulah janji Tuhan yang pasti akan digenapiNya, karena Ia adalah Allah yang setia dan maha kuasa yang mengatasi segala sesuatu.
Apapun yang terjadi, janganlah kita sia-siakan anugerah Tuhan! melainkan pertahankanlah iman kita kepada Tuhan Yesus. Janganlah mau melepaskan posisi kita sebagai anak angkat Allah dan sebagai mempelai anakNya, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budi kita.(Roma 12:2) Maka pada waktuNya Tuhan akan memberikan kepada kita mahkota kehidupan.(Wahyu 2:10)
Doa kami:
Tuhan Yesus teguhkanlah iman kami dalam hidup mengiring Engkau. Amin