"Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat".(Ibrani 11:1)Betapa menarik dan pentingnya bagi kita untuk belajar lebih dalam mengenai hal iman, karena dalam kitab Ibrani pasal 11, jika kita baca mulai ayat ke 3 sampai ayat ke 31, semua kalimatnya dimulai dengan kata-kata "Karena iman".
Dalam nats diatas dijelaskan bahwa menurut definisinya, iman itu adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Dan lebih khusus bagi kita, orang kristen definisinya: ber-iman kepada Tuhan Yesus adalah yakin dan percaya penuh kepada Tuhan, atas apa yang telah dikatakan-Nya, lalu bertindak atas dasar apa yang telah dikatakanNya itu.
Seandainya, kita mendengar firman Tuhan Yesus berkata "Ampunilah dan kamu akan diampuni"(Lukas 6:37), kita percaya akan firman Tuhan itu, maka kita dikatakan mempunyai iman, kalau kita bertindak atas firman itu yaitu mulai mengampuni kesalahan orang yang bersalah kepada kita itu dengan cara berdoa, kemudian melanjuntukannya dengan cara mengatakannya kepada orang tersebut. Perjalanan pertumbuhan iman seseorang biasanya berupa kurva-kurva yang naik turun.
Ada sepasang hamba Tuhan, yang sayang kepada anaknya. Dia dan istrinya membesarkannya, mendidiknya sampai bersekolah di luar negeri dan selesai menjadi dokter spesialis disana. Semuanya itu membutuhkan banyak uang dan pengorbanan dari orang tuanya, sehingga mereka hidup sederhana saja di Indonesia. Akibatnya mereka tidak punya biaya untuk menengok anaknya selama sekolah di luar negeri itu selama lebih dari 10 tahun.
Setelah itu mereka kumpulkan dan mempunyai sedikit uang untuk pergi berkunjung kesana, tetapi masih ragu-ragu, karena sedang hitung-hitung cukup atau tidak uangnya dan apakah kesehatan mereka memadai untuk menjalani perjalanan kesana yang memakan waktu puluhan jam di pesawat dan sebagainya.
Hal ini menimbulkan kekecewaan besar kepada anaknya dan mereka berselisih paham dalam telpon dan sms. Dan akibatnya si anak merasa tersinggung dan kecewa karena janji orang tuanya palsu dan belum ditepati, dan si orang tua juga merasa kecewa dan sakit hati, karena anaknya mengecewakan mereka, kok begitu saja marah, tersinggung dan kecewa.
Tetapi kemudian mereka ingat dan percaya akan firman Tuhan diatas, lalu mulai bertindak dengan berdoa mengampuni anaknya itu dan memutuskan untuk beli tiket pesawat dll dan berangkat ke luar negeri untuk tengok anaknya itu. Sebelumnya mereka juga telpon minta maaf kepada anaknya dan mengatakan bahwa mereka akan berangkat kunjungi anaknya.
Ternyata anaknya itu sangat senang dan juga mengampuni orang tuanya. Sehingga terjadilah apa yang dikatakan firman Tuhan bahwa mereka diampuni kesalahannya dan mereka menjadi orang yang berbahagia yaitu menjadi saudara Tuhan Yesus, karena menjadi pelaku firman dan mempunyai iman yang hidup.(Lukas 8:21) Hubungan orang tua dan anak dipulihkan dan mereka dapat berkumpul bersama dalam damai sejahtera, dalam kasih dan berkat Tuhan.
Kalau kita hanya percaya kepada Tuhan dan firmanNya, tetapi tidak melakukannya, maka pada hakekatnya iman kita adalah iman yang mati.(Yakobus 2:17)
Jadi kalau kita mau jadi orang kristen yang mempunyai iman yang hidup seperti Habel, Henokh, Nuh, Abraham, Musa, Yusuf dan lain lain, maka berusahahalah dengan sungguh-sungguh untuk menjadi pelaku firman Tuhan dalam hidup ini. Dengan demikian kita dapat mencapai tujuan iman kita yaitu keselamatan jiwa kita, bebas dari kebinasaan hukuman kekal di neraka, diperdamaikan dengan Allah dan beroleh hidup yang keka di sorga.(1 Petrus 1:10)
Doa kami:
Tuhan Yesus, tambahkanlah iman kami, sehingga menjadi iman yang hidup. Amin
Dalam nats diatas dijelaskan bahwa menurut definisinya, iman itu adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Dan lebih khusus bagi kita, orang kristen definisinya: ber-iman kepada Tuhan Yesus adalah yakin dan percaya penuh kepada Tuhan, atas apa yang telah dikatakan-Nya, lalu bertindak atas dasar apa yang telah dikatakanNya itu.
Seandainya, kita mendengar firman Tuhan Yesus berkata "Ampunilah dan kamu akan diampuni"(Lukas 6:37), kita percaya akan firman Tuhan itu, maka kita dikatakan mempunyai iman, kalau kita bertindak atas firman itu yaitu mulai mengampuni kesalahan orang yang bersalah kepada kita itu dengan cara berdoa, kemudian melanjuntukannya dengan cara mengatakannya kepada orang tersebut. Perjalanan pertumbuhan iman seseorang biasanya berupa kurva-kurva yang naik turun.
Ada sepasang hamba Tuhan, yang sayang kepada anaknya. Dia dan istrinya membesarkannya, mendidiknya sampai bersekolah di luar negeri dan selesai menjadi dokter spesialis disana. Semuanya itu membutuhkan banyak uang dan pengorbanan dari orang tuanya, sehingga mereka hidup sederhana saja di Indonesia. Akibatnya mereka tidak punya biaya untuk menengok anaknya selama sekolah di luar negeri itu selama lebih dari 10 tahun.
Setelah itu mereka kumpulkan dan mempunyai sedikit uang untuk pergi berkunjung kesana, tetapi masih ragu-ragu, karena sedang hitung-hitung cukup atau tidak uangnya dan apakah kesehatan mereka memadai untuk menjalani perjalanan kesana yang memakan waktu puluhan jam di pesawat dan sebagainya.
Hal ini menimbulkan kekecewaan besar kepada anaknya dan mereka berselisih paham dalam telpon dan sms. Dan akibatnya si anak merasa tersinggung dan kecewa karena janji orang tuanya palsu dan belum ditepati, dan si orang tua juga merasa kecewa dan sakit hati, karena anaknya mengecewakan mereka, kok begitu saja marah, tersinggung dan kecewa.
Tetapi kemudian mereka ingat dan percaya akan firman Tuhan diatas, lalu mulai bertindak dengan berdoa mengampuni anaknya itu dan memutuskan untuk beli tiket pesawat dll dan berangkat ke luar negeri untuk tengok anaknya itu. Sebelumnya mereka juga telpon minta maaf kepada anaknya dan mengatakan bahwa mereka akan berangkat kunjungi anaknya.
Ternyata anaknya itu sangat senang dan juga mengampuni orang tuanya. Sehingga terjadilah apa yang dikatakan firman Tuhan bahwa mereka diampuni kesalahannya dan mereka menjadi orang yang berbahagia yaitu menjadi saudara Tuhan Yesus, karena menjadi pelaku firman dan mempunyai iman yang hidup.(Lukas 8:21) Hubungan orang tua dan anak dipulihkan dan mereka dapat berkumpul bersama dalam damai sejahtera, dalam kasih dan berkat Tuhan.
Kalau kita hanya percaya kepada Tuhan dan firmanNya, tetapi tidak melakukannya, maka pada hakekatnya iman kita adalah iman yang mati.(Yakobus 2:17)
Jadi kalau kita mau jadi orang kristen yang mempunyai iman yang hidup seperti Habel, Henokh, Nuh, Abraham, Musa, Yusuf dan lain lain, maka berusahahalah dengan sungguh-sungguh untuk menjadi pelaku firman Tuhan dalam hidup ini. Dengan demikian kita dapat mencapai tujuan iman kita yaitu keselamatan jiwa kita, bebas dari kebinasaan hukuman kekal di neraka, diperdamaikan dengan Allah dan beroleh hidup yang keka di sorga.(1 Petrus 1:10)
Doa kami:
Tuhan Yesus, tambahkanlah iman kami, sehingga menjadi iman yang hidup. Amin
Persekutuan Doa Air Hidup: Pertobatan dan Pemulihan bagi orang yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus, agar mereka bisa menjadi berkat bagi gerejanya dan memberitakan Keselamatan dari Tuhan bagi mereka yang belum percaya kepadaNya.
