
Sangat sering dalam kehidupan ini, kita meremehkan kuasa Firman Tuhan dengan berbagai-bagai alasan. Saya pernah bertemu dengan seorang perokok dan bertanya: Pak, tunjukkan kepada saya, salah satu bagian firman Tuhan dalam Alkitab yang secara terus-terang melarang orang merokok. Kemudian saya balik bertanya kepadanya: Apakah bapak mau berhenti merokok atau tidak ?
Mengapa saya bertanya seperti itu? Kalau tidak ada niatnya untuk berhenti merokok , maka biarpun satu hari satu malam, dan bahkan sampai mulut kita berbusa menjelaskannya, dia akan selalu ada alasan untuk tetap menolaknya dan membenarkan dirinya.
Tapi kalau dia sudah berdoa dan mau lepas dari ikatan rokok itu, maka kita dapat arahkan dia, untuk meng-iman-i kuasa Firman Tuhan, bahwa Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan, dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.(2 Timotius 3 : 16)
Ada banyak orang kristen berkata bahwa kalau dia mendengar Firman Tuhan: Oh, itu tidak berlaku lagi sekarang, sudah berbeda zamannya. Itu hanya berlaku pada zaman dulu di Perjanjian Lama, pada zamannya Musa, sekarang kan sudah berbeda, lain dahulu lain sekarang dong!
Kadang kalau kita mendengar khotbah seorang hamba Tuhan, ketika kita membaca Firman Tuhan yang menyuruh kita untuk mengasihi dan mengampuni, tetapi kita menolaknya dan mengeraskan hati kita, dengan pertimbangan yang macam-macam. Itu namanya "meremehkan firman Tuhan". Untuk itu sekarang kita akan membahas tentang "Orang yang meremehkan firman Tuhan".
Orang yang meremehkan Firman Tuhan akan menanggung akibatnya. Akibatnya apa ? Hidupnya tidak akan aman dan nyaman. Kita semua tahu tentang kisah Yunus, seorang nabi yang tidak taat pada Firman Tuhan yang menyuruhnya ke Niniwe(Yunus 1 : 1-3 ). Tetapi Yunus menolak pergi ke Niniwe untuk memberitakan firman Tuhan bahwa Orang Niniwe harus bertobat, malahan ia menjauhkan diri dari Tuhan.
Dalam hal ini Yunus tidak perduli dengan nasib orang lain, ia merugikan dan menyusahkan orang lain, memakai uangnya untuk menjauhkan diri dari Tuhan dan cenderung mengalami kecelakaan. Artinya apa ? Apabila orang meremehkan Firman Tuhan, maka Tuhan akan tidak bertanggung jawab dan tidak campur tangan dalam kehidupannya. Tetapi orang itu sendiri-lah yang akan membiayai dan bertanggung jawab akan kelangsungan hidupnya. Apakah kita sanggup menjalani kehidupan tanpa Tuhan ?
Ada kisah menarik dalam kitab 1 Raja-raja 20: 35-43, ketika salah seorang dari rombongan nabi berkata kepada temannya: Atas perintah Tuhan,"Pukullah aku". Tetapi orang itu menolak untuk memukulnya.
Mungkin kalau kita yang disuruh seperti itu, maka kita juga pasti tidak mau melakukannya. Masa teman sendiri kita pukul? Masa orang Kristen menjadi tukang pukul? Sering kita diperhadapkan dengan kenyataan seperti ini, maka kita cenderung memakai otak, rasio, dan perasaan.
Tetapi kita lihat akibatnya dalam kitab 1 Raja-Raja 20:36, ketika temannya itu menolak untuk memukulnya, maka seekor singa menerkamnya. Memang kita harus memakai otak dan perasaan dalam menjalani hidup bermasyarakat, tetapi bagaimana-pun kalau Firman Tuhan berkata "A", maka kita harus berkata dan melakukan "A". Artinya apa? Bagi orang yang meremehkan Firman, maka hidupnya akan menjadi sasaran empuk bagi iblis / si jahat.
Lalu, bagaimana sebaliknya kalau kita taat pada Firman? Dalam hal ini, ia akan mendapatkan balasannya (=upah) dan hidup-nya akan diberkati.(Ulangan 28 : 1-14)
Orang yang mengindahkan Firman Tuhan, meskipun se-sibuk apa pun, dia akan tetap meluangkan waktunya untuk mendengar, membaca dan melakukan Firman Tuhan. Jadi ketika kita diberkati dan semakin diberkati, maka janganlah kita menjadi semakin tidak ada waktu untuk Tuhan.
Doa kami :
Tuhan Allah Bapa dalam nama Yesus Kristus, biarlah FirmanMu menjadi kesukaan kami dan menjadi makanan yang selalu kami butuhkan. Amin.
Mengapa saya bertanya seperti itu? Kalau tidak ada niatnya untuk berhenti merokok , maka biarpun satu hari satu malam, dan bahkan sampai mulut kita berbusa menjelaskannya, dia akan selalu ada alasan untuk tetap menolaknya dan membenarkan dirinya.
Tapi kalau dia sudah berdoa dan mau lepas dari ikatan rokok itu, maka kita dapat arahkan dia, untuk meng-iman-i kuasa Firman Tuhan, bahwa Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan, dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.(2 Timotius 3 : 16)
Ada banyak orang kristen berkata bahwa kalau dia mendengar Firman Tuhan: Oh, itu tidak berlaku lagi sekarang, sudah berbeda zamannya. Itu hanya berlaku pada zaman dulu di Perjanjian Lama, pada zamannya Musa, sekarang kan sudah berbeda, lain dahulu lain sekarang dong!
Kadang kalau kita mendengar khotbah seorang hamba Tuhan, ketika kita membaca Firman Tuhan yang menyuruh kita untuk mengasihi dan mengampuni, tetapi kita menolaknya dan mengeraskan hati kita, dengan pertimbangan yang macam-macam. Itu namanya "meremehkan firman Tuhan". Untuk itu sekarang kita akan membahas tentang "Orang yang meremehkan firman Tuhan".
Orang yang meremehkan Firman Tuhan akan menanggung akibatnya. Akibatnya apa ? Hidupnya tidak akan aman dan nyaman. Kita semua tahu tentang kisah Yunus, seorang nabi yang tidak taat pada Firman Tuhan yang menyuruhnya ke Niniwe(Yunus 1 : 1-3 ). Tetapi Yunus menolak pergi ke Niniwe untuk memberitakan firman Tuhan bahwa Orang Niniwe harus bertobat, malahan ia menjauhkan diri dari Tuhan.
Dalam hal ini Yunus tidak perduli dengan nasib orang lain, ia merugikan dan menyusahkan orang lain, memakai uangnya untuk menjauhkan diri dari Tuhan dan cenderung mengalami kecelakaan. Artinya apa ? Apabila orang meremehkan Firman Tuhan, maka Tuhan akan tidak bertanggung jawab dan tidak campur tangan dalam kehidupannya. Tetapi orang itu sendiri-lah yang akan membiayai dan bertanggung jawab akan kelangsungan hidupnya. Apakah kita sanggup menjalani kehidupan tanpa Tuhan ?
Ada kisah menarik dalam kitab 1 Raja-raja 20: 35-43, ketika salah seorang dari rombongan nabi berkata kepada temannya: Atas perintah Tuhan,"Pukullah aku". Tetapi orang itu menolak untuk memukulnya.
Mungkin kalau kita yang disuruh seperti itu, maka kita juga pasti tidak mau melakukannya. Masa teman sendiri kita pukul? Masa orang Kristen menjadi tukang pukul? Sering kita diperhadapkan dengan kenyataan seperti ini, maka kita cenderung memakai otak, rasio, dan perasaan.
Tetapi kita lihat akibatnya dalam kitab 1 Raja-Raja 20:36, ketika temannya itu menolak untuk memukulnya, maka seekor singa menerkamnya. Memang kita harus memakai otak dan perasaan dalam menjalani hidup bermasyarakat, tetapi bagaimana-pun kalau Firman Tuhan berkata "A", maka kita harus berkata dan melakukan "A". Artinya apa? Bagi orang yang meremehkan Firman, maka hidupnya akan menjadi sasaran empuk bagi iblis / si jahat.
Lalu, bagaimana sebaliknya kalau kita taat pada Firman? Dalam hal ini, ia akan mendapatkan balasannya (=upah) dan hidup-nya akan diberkati.(Ulangan 28 : 1-14)
Orang yang mengindahkan Firman Tuhan, meskipun se-sibuk apa pun, dia akan tetap meluangkan waktunya untuk mendengar, membaca dan melakukan Firman Tuhan. Jadi ketika kita diberkati dan semakin diberkati, maka janganlah kita menjadi semakin tidak ada waktu untuk Tuhan.
Doa kami :
Tuhan Allah Bapa dalam nama Yesus Kristus, biarlah FirmanMu menjadi kesukaan kami dan menjadi makanan yang selalu kami butuhkan. Amin.