
Apakah tujuan hidup ini bagi kita?
Apakah hanya untuk dilahirkan, tumbuh, dewasa, punya pasangan, punya anak, menjadi tua, sakit, lalu mati ? Setelah mati apakah masih ada kehidupan lagi atau tidak?
Kalau kita yakin dan percaya bahwa kehidupan itu hanya di dunia ini saja, maka boleh-boleh saja dan janganlah tanggung-tanggung, marilah kita bersenang-senang, pesta pora, puaskan hawa nafsu, cari uang yang banyak secara halal ataupun tidak halal, seperti gayus tambunan atau paulina rumokoi (pembobol bank BNI yang lolos ke Singapura), puaskanlah semua keinginan mata, keinginan daging dan keangkuhan hidup/gengsi, punya rumah bagus dimana-mana, punya mobil bagus tidak terhitung, punya banyak pasangan seperti raja Salomo (raja yang cerdik, sangat berkuasa, sangat kaya raya, punya segala sesuatu yang dia ingini, semua kepentingan dirinya sendiri yang dipenuhi, sedangkan kepentingan orang lain diabaikan).
Lalu setelah itu kita mati, selesai !
Apakah akan demikian jadinya? Apakah memang sesederhana itu? Apakah yang kita pikirkan, rencanakan dan kita kerjakan pasti akan berjalan dan berhasil sesuai dengan keinginan kita itu ?
Sayang, ternyata tidaklah demikian halnya , tidaklah semuanya dapat berjalan lancar seperti yang kita pikirkan, lakukan atau rencanakan. Dan raja Salomo sudah mengalaminya, ternyata ada "Sesuatu" yang maha dahsyat yang di alam semesta ini yang berlaku dan mengatur segala hal yang diluar pikiran dan diluar batas kemampuan manusia (seperti Firman Tuhan, gaya gravitasi, pasang surut, gaya sentrifugal, gaya elektromagnetik, ada kuasa yang mengatur semua galaxi, bintang, matahari, bumi, bulan berputar secara teratur, ada lapisan ozon yang melindungi bumi dari sinar X matahari meteor, ada membuat jantung berdetak dan paru-paru bernafas secara otomatis, setiap hari selalu ada sel-sel tubuh kita yang mati dan ada yang lahir menggantikannya, dan lain lain) dan bagi mereka yang tidak tahu atau tidak percaya Tuhan, mereka katakan bahwa "Sesuatu" itu adalah "nasib".
Ternyata selain ada waktu keberuntungan, ada juga waktu malang/sial yang bisa menimpa kita, demikian juga ada waktu lahir, ada waktu mati, ada waktu sehat, ada waktu sakit dan sebagainya. (Pengkhotbah 3:1-8) Meskipun kita sudah memikirkannya, merencanakannya dan mengerjakannya dengan serapih mungkin dan tidak mungkin gagal, tetapi ternyata gagal juga. (contohnya : PLTN Fukushima di Jepang yang meledak akibat gempa 9 skala richter, padahal sudah didesain tahan gempa).
Manusia memikir-mikirkan jalannya, tapi Tuhanlah yang menentukan arah langkahnya. (Amsal 16:9) Maunya seperti gayus tambunan yaitu setelah ia terima banyak uang sogokan ratusan miliar, rencananya ia bersama istrinya dan anak-anaknya akan bersenang-senang selama hidupnya tanpa harus kerja lagi.
Tapi ternyata waktu dan nasib mengatur lain, kini ia harus ditahan dipenjara dan berurusan dengan pihak yang berwajib untuk mempertanggung-jawabkan perbuatannya. Sebab memang Alkitab telah katakan dalam kitab Mazmur 37:9 bahwa "Orang-orang yang berbuat jahat akan dilenyapkan. Ia akan jadi seperti ikan yang tertangkap dalam jala yang mencelakakan, pada waktu malang/sial menimpanya secara tiba-tiba. (Pengkhotbah 9:12)
Seperti juga dengan gaya gravitasi, meskipun kita tidak percaya bahwa ada gaya gravitasi yang berlaku dalam hidup ini, tetapi kalau kita loncat dari tempat tinggi, maka kita pasti akan jatuh kebawah dan akan celaka / menderita luka-luka.Demikian juga meskipun kita tetap ngotot bahwa hidup kita ini hanya didunia ini saja dan setelah itu tidak ada kehidupan lagi, tetapi firman Tuhan tersebut diatas akan tetap berlaku yaitu bahwa "Ada waktu malang, sial atau kematian yang bisa menimpa kita secara tiba-tiba". ( baca kisah Orang kaya yang bodoh ! dalam kitab Lukas 12:13-20)
Jadi kita perlu sungguh-sungguh melakukan yang baik dan menjauhi yang jahat dalam hidup ini, supaya kita selamat, selalu ditolong dan diberkati Tuhan dalam segala hal apapun. Percayalah akan hal ini ! karena hal ini sudah ditulis dalam kitab Mazmur 37:23-26, yaitu :
Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepadanya, apabila ia jatuh tidaklah sampai tergeletak, sebab Tuhan menopang tangannya. Dahulu Daud muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah ia melihat orang benar ditinggalkan atau anak cucunya meminta-minta roti..... Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, maka engkau akan tetap tinggal untuk selama-lamanya.
Tuhan mau supaya kita melakukan pekerjaan baik yang dipersiapkanNya sebelumnya. Janganlah kita jadi seperti nabi Yunus yang mesti dihukum dulu, dibuang kedalam lautan, kemudian dimakan ikan paus, barulah ia bersedia melakukan perbuatan yang baik yang Tuhan sudah tetapkan kepada Yunus sebelumnya yaitu Memberitakan supaya orang Niniwe bertobat.
Sekarang pertanyaannya bagi kita adalah "Dengan adanya begitu banyak kesempatan dan cara yang tidak halal yang ada disekeliling kita, yang menawarkan berbagai kemudahan, kenikmatan, pesta pora dan kemewahan dalam dunia ini, masihkah kita mau melakukan firman Tuhan yang tertulis dalam kitab Efesus 2:10 diatas ........????"
Doa kami : Tuhan Yesus, tolonglah kami dan kuatkanlah kami untuk bisa selalu hidup melakukan firmanMu, terutama untuk melakukan dan hidup dalam semua perbuatan baik yang sudah Engkau sediakan sebelumnya bagi kami. Amin