
Pada waktu zaman rasul Paulus, dalam kehidupan jemaat Tuhan di Roma, ada beberapa diantaranya yang hanya makan sayur dan pantang minum anggur. Tetapi ada juga dari antara mereka yang berpendapat bahwa makan daging itu perlu untuk sumber protein. Demikian juga halnya dengan minum anggur, di Eropa ada suatu pendapat bahwa kalau minum anggur merah segelas per hari, akan dapat mencegah penyakit jantung dan kanker, meskipun minuman itu mengandung alkohol yang dapat memabukkan.
Sebenarnya semuanya benar dan boleh-boleh saja, asalkan kita berpegang teguh pada keyakinan kita itu bagi diri kita dihadapan Allah. Sebab memang segala sesuatu adalah suci dan tidak menajiskan, karena telah Tuhan katakan dalam kitab Matius 15:16 bahwa segala sesuatu yang masuk kedalam mulut dan turun kedalam perut, lalu dibuang ke jamban.
Sedangkan yang tidak suci atau yang menajiskan itu, menurut firman Tuhan adalah apa yang keluar dari mulut kita, yang berasal dari hati kita dan itulah yang menajiskan kita. Karena dari dalam hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat. (Matius 15:18)
Kita sebagai pengikut Tuhan janganlah kita merusakkan pekerjaan Allah dalam diri seseorang, terutama saudara kita seiman. Kalau orang itu merasa yakin bahwa minum anggur adalah tidak baik dan melanggar firman Tuhan, maka janganlah karena anggur yang kita minum kita membuat orang lain itu tersandung.
Ia akan berpikir, kenapa kita minum anggur yang berkadar alkohol ya? Kan itu bisa membuat mabuk dan melanggar firman Tuhan yang berkata : Janganlah kamu mabuk anggur ? (Efesus 5: 18) Mereka bisa menjadi goyah imannya atau bingung mana yang benar dan mana yang salah menurut firman Tuhan, sebagai akibat dari anggur yang kita minum itu.
Dalam belajar hidup menerapkan prinsip / standard Kerajaan Allah, sebenarnya kita telah menyakiti saudara kita, oleh karena sesuatu yang kita minum. Artinya kita tidak lagi hidup menurut tuntutan kasih. Maka sukacita dan damai sejahtera akan hilang, karena kita berselisih paham, bahkan telah menimbulkan suatu pertanyaan besar bagi saudara kita itu , mana yang benar dan mana yang salah ? (Roma 14:15)
Ada seorang pendeta/pastor dari suatu denominasi, yang kebiasaannya adalah sebelum ia naik mimbar untuk memberitakan firman Tuhan, dia selalu terlebih dahulu minum anggur/bir atau minuman yang beralkohol lainnya. Masalahnya adalah karena dia itu demam panggung. Jadi setiap kali mau khotbah, dia harus minum anggur dulu, supaya tidak grogi dan bisa berkhotbah dengan baik.
Tetapi hal itu membuat jemaatnya jadi kacau, bingung dan tidak tahu mana yang harus ditiru? Apakah boleh minum anggur atau tidak boleh minum anggur? Akibatnya timbullah perpecahan dalam jemaatnya, kelompok yang satu setuju, sedangkan kelompok yang lain menolak, maka hilanglah kebenaran, damai sejahtera, kekompakkan dan sukacita diantara jemaat gereja itu. Dalam hidup kita sebagai anak-anak Tuhan yaitu sebagai warga Kerajaan Allah, maka kita perlu mulai belajar terapkan prinsip/standard hidup menurut Kerajaan Allah.
Alkitab katakan dalam kitab Roma pasal 14 bahwa kita tidak perlu lagi mempermasalahkan soal makanan-minuman, soal hari baik atau hari buruk dan sebagainya, apalagi kalau kita sampai harus berselisih paham atau bertengkar. Karena Tuhan telah katakan dalam kitab Roma 14:17 diatas bahwa prinsip/standard hidup dalam Kerajaan Allah adalah mengutamakan soal kebenaran, damai sejahtera, dan sukacita oleh Roh Kudus yaitu sesuai dengan firman Allah.
Yang berikutnya adalah Janganlah kita menghakimi satu dengan yang lainnya, karena siapakah kita sehingga kita menghakimi anak Tuhan yang lain. Karena Tuhanlah yang akan mengurusnya dan orang itu sendiri yang akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya kepada Allah.
Contohnya : Kalau ada yang seorang diantara kita orang percaya, yang mengangap hari yang satu lebih penting daripada hari yang lain, tetapi kita sendiri beranggapan bahwa semua hari adalah sama saja. Maka siapa yang yakin dan berpegang pada hari yang tertentu, baiklah dia melakukannya untuk Tuhan, demikian juga halnya dengan kita. (Roma 14:1-6) Karena sebenarnya jika kita hidup, maka kita hidup untuk Tuhan. Demikian juga jika kita mati maka kita mati untuk Tuhan. Karena baik hidup atau mati adalah milik Tuhan. (Roma 14:8)
Yang penting disini adalah pertama kita tidak boleh bimbang dengan apa yang kita makan atau minum atau apapun yang kita lakukan! Dan yang kedua adalah lebih baik kita berkorban dan tidak melakukan sesuatu yang kita anggap benar, daripada membuat saudara kita menjadi bimbang/goyah imannya, tersandung dan bingung akan kebenaran atau bahkan menghakiminya !
Doa kami : Tuhan Yesus, tolonglah kami untuk dapat mulai menerapkan prinsip/standard Kerajaan Allah dalam hidup kami di dunia ini, sehingga kami dapat selalu menyenangkan hatiMu. Amin.