"..; siapa yang jujur jalannya, keselamatan yang dari Allah akan Kuperlihatkan kepadanya" (Mazmur 50:23) Kita lihat sering kali dalam tayangan acara di televisi, ada orang yang di hipnotis dan dalam keadaan di hipnotis, dia diminta untuk berbicara dengan jujur dan mengungkapkan isi hatinya. Sewaktu dihipnotis dikatakan / di-sugesti-kan kepadanya bahwa kalau dia (orang yang dihipnotis itu) berkata bohong, maka itu adalah dosa. Jadi dia diminta untuk berbicara dengan sejujur-jujurnya dan mengatakan akan apa yang ada di dalam isi hatinya sewaktu dihipnotis. Kalau orang berada dibawah pengaruh hipnotis, maka pasti mereka dapat dipengaruhi untuk bisa berkata jujur, padahal kalau dalam keadaan sadar, belum tentu dia mau mengatakan isi hatinya dengan sejujurnya. Sungguh aneh ya, manusia itu maunya dipaksa dulu, barusan mau berkata jujur. Ada suatu anekdot mengatakan : Kalau pencuri mengaku dengan jujur, maka penjara penuh.
Rupanya secara naluri alamiahnya, manusia itu cenderung tidak mau jujur terhadap sesamanya. Hal itu mulai dapat terlihat sejak kecil. Terutama kalau si anak tahu bahwa hal itu melanggar norma-norma yang sudah diberitahukan oleh orang tuanya. Misalnya "tidak boleh mencuri mangga di pohon tetangga". Kalau dia melanggar norma itu, maka ketika ditanya oleh orang tuanya, pastilah si anak akan berbohong kepada orang tuanya. Karena dia malu dan takut ketahuan oleh orang tuanya.
Ini terjadi karena sifat dosa yang dibawa sejak zaman Adam, manusia pertama, sampai kepada seluruh keturunannya yaitu umat manusia di bumi ini. Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah.(Roma 3:23) TUHAN berkata kepada Adam : Semua pohon dalam taman ini, boleh kamu makan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kamu makan buahnya. Waktu itu Adam telanjang, tetapi dia tidak merasa malu atau takut kepada TUHAN. Tetapi setelah Adam melanggar perintah TUHAN dan dia makan buah pohon yang dilarang TUHAN itu, maka Adam merasa malu dan takut ketahuan oleh TUHAN dan ia bersembunyi. (Kejadian 2:8-3:11)
Sebenarnya TUHAN menjadikan manusia itu serupa dengan gambarNya yang suci, benar, jujur, setia, gembira, lemah lembut, murah hati, panjang sabar, penuh belas kasihan, pengampun, mulia / penuh kuasa / berani dan sebagainya. (Kejadian 1:28-29)
Tetapi karena dosa, maka semua sifat-sifat Allah atau Kemuliaan Allah tersebut, sebagian besar hilang dari dirinya.
Sekarang TUHAN katakan dalam ayat firmanNya dalam kitab Mazmur 50:23 diatas : Hendaklah kita bersikap jujur sepanjang umur hidup kita, maka kita akan beroleh keselamatan dari TUHAN !! Jauhkanlah kebohongan, dan bersikaplah jujur dalam hubungan suami-istri, orang tua-anak, atasan-bawahan, antara teman dengan teman dan sebagainya, maka semua kesalah-pahaman, kecurigaan, saling benci / dendam, perceraian, pertengkaran, dipecat, kehancuran, akan dijauhkan oleh TUHAN. Janganlah takut mengakui kesalahan kita, melainkan akuilah, mintalah maaf dan bertobatlah dihadapan manusia dan TUHAN. Pastilah TUHAN akan membela dan menyelamatkan hubungan kita tersebut.
Janganlah bertindak seperti Adam, setelah ketahuan pelanggarannya / dosanya oleh TUHAN, dia tidak mau mengaku, malahan dia menyalahkan Hawa, dan Hawapun menyalahkan si ular tua alias iblis. Sehingga akhirnya TUHAN menghukum dan mengutuk mereka semua. (Kejadian 3:12-19) Seandainya saja pada saat itu Adam terus-terang mengaku dengan jujur kepada TUHAN, bahwa dia bersalah, menyesal, minta ampun dan bertobat, maka pastilah TUHAN akan ampuni kesalahannya dan tidak dikutuk TUHAN ; karena TUHAN adalah Allah yang maha pengampun dan penuh belas kasihan. Amin
Doa kami:
TUHAN Yesus, berilah kami kekuatan dan keberanian untuk selalu bersikap jujur dalam hubungan kami dengan Engkau dan dalam hubungan kami dengan sesama, supaya kami beroleh kedamaian, kerukunan dan keselamatan yang daripadaMu. Amin
Rupanya secara naluri alamiahnya, manusia itu cenderung tidak mau jujur terhadap sesamanya. Hal itu mulai dapat terlihat sejak kecil. Terutama kalau si anak tahu bahwa hal itu melanggar norma-norma yang sudah diberitahukan oleh orang tuanya. Misalnya "tidak boleh mencuri mangga di pohon tetangga". Kalau dia melanggar norma itu, maka ketika ditanya oleh orang tuanya, pastilah si anak akan berbohong kepada orang tuanya. Karena dia malu dan takut ketahuan oleh orang tuanya.
Ini terjadi karena sifat dosa yang dibawa sejak zaman Adam, manusia pertama, sampai kepada seluruh keturunannya yaitu umat manusia di bumi ini. Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah.(Roma 3:23) TUHAN berkata kepada Adam : Semua pohon dalam taman ini, boleh kamu makan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kamu makan buahnya. Waktu itu Adam telanjang, tetapi dia tidak merasa malu atau takut kepada TUHAN. Tetapi setelah Adam melanggar perintah TUHAN dan dia makan buah pohon yang dilarang TUHAN itu, maka Adam merasa malu dan takut ketahuan oleh TUHAN dan ia bersembunyi. (Kejadian 2:8-3:11)
Sebenarnya TUHAN menjadikan manusia itu serupa dengan gambarNya yang suci, benar, jujur, setia, gembira, lemah lembut, murah hati, panjang sabar, penuh belas kasihan, pengampun, mulia / penuh kuasa / berani dan sebagainya. (Kejadian 1:28-29)
Tetapi karena dosa, maka semua sifat-sifat Allah atau Kemuliaan Allah tersebut, sebagian besar hilang dari dirinya.
Sekarang TUHAN katakan dalam ayat firmanNya dalam kitab Mazmur 50:23 diatas : Hendaklah kita bersikap jujur sepanjang umur hidup kita, maka kita akan beroleh keselamatan dari TUHAN !! Jauhkanlah kebohongan, dan bersikaplah jujur dalam hubungan suami-istri, orang tua-anak, atasan-bawahan, antara teman dengan teman dan sebagainya, maka semua kesalah-pahaman, kecurigaan, saling benci / dendam, perceraian, pertengkaran, dipecat, kehancuran, akan dijauhkan oleh TUHAN. Janganlah takut mengakui kesalahan kita, melainkan akuilah, mintalah maaf dan bertobatlah dihadapan manusia dan TUHAN. Pastilah TUHAN akan membela dan menyelamatkan hubungan kita tersebut.
Janganlah bertindak seperti Adam, setelah ketahuan pelanggarannya / dosanya oleh TUHAN, dia tidak mau mengaku, malahan dia menyalahkan Hawa, dan Hawapun menyalahkan si ular tua alias iblis. Sehingga akhirnya TUHAN menghukum dan mengutuk mereka semua. (Kejadian 3:12-19) Seandainya saja pada saat itu Adam terus-terang mengaku dengan jujur kepada TUHAN, bahwa dia bersalah, menyesal, minta ampun dan bertobat, maka pastilah TUHAN akan ampuni kesalahannya dan tidak dikutuk TUHAN ; karena TUHAN adalah Allah yang maha pengampun dan penuh belas kasihan. Amin
Doa kami:
TUHAN Yesus, berilah kami kekuatan dan keberanian untuk selalu bersikap jujur dalam hubungan kami dengan Engkau dan dalam hubungan kami dengan sesama, supaya kami beroleh kedamaian, kerukunan dan keselamatan yang daripadaMu. Amin
Persekutuan Doa Air Hidup: Pertobatan dan Pemulihan bagi orang yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus, agar mereka bisa menjadi berkat bagi gerejanya dan memberitakan Keselamatan dari Tuhan bagi mereka yang belum percaya kepadaNya.
