“Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan”. (Amsal 4:23)Bicara hati adalah bicara kehidupan. Sering kali kita mendengar orang berkata "memimpin dengan hati", bukan dengan "kekuasaan atau kekerasan". Selain itu, ada juga senang hati, ada sakit hati, ada patah hati dan ada juga jantung hati yaitu istilah untuk kekasih.
Hati manusia memang merupakan sumber dan dasar seluruh kehidupan. Maka hal itu perlu kita jaga baik-baik. TUHAN juga melihat dan menguji hati kita (1 Samuel 16:7 dan Wahyu 2:23). Dia maha tahu dan Allah tidak suka kalau kita memakai topeng-topeng kemunafikan atau kepura-pura-an. Segala sesuatu harus dilakukan dengan hati yang tulus dan sukacita.
Contohnya adalah apabila seorang suami yang sebetulnya mengasihi istrinya, tapi kadang-kadang ia lebih mementingkan keperluannya sendiri (lebih dekat dengan hatinya dan mengikuti suara hatinya), maka kata-kata yang akan keluar terhadap istrinya adalah kata-kata yang kasar atau kata-kata yang egois ; bukannya kata-kata kasih yang lemah lembut atau romantis.
Contoh yang lainnya, misalnya adalah seorang remaja yang berencana ikut retret rohani dan ikut KKR, tetapi karena hatinya kuatir, jangan-jangan teman-temannya akan menjadi tidak simpati terhadapnya dan juga hatinya merasa takut, kalau-kalau ia dikatakan sok rohani oleh teman-temannya ; maka akhirnya ia mengikuti suara hatinya ini, dan tidak jadi ikut retret dan KKR. Padahal disatu sisi ia ingin menyenangkan TUHAN, tetapi disisi lain ia ingin menyenangkan teman-temannya, tetapi sayangnya pada akhirnya ia kalah oleh suara hatinya.
TUHAN Yesus berkata : “ Dari pohon yang baik, akan menghasilkan buah yang baik . Dari buahnyalah pohon itu dikenal. Orang yang baik mengeluarkan hal-hal yang baik dari perbendaharaannya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan hal-hal yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. ( Matius 12: 33-35). Jadi bagaimana caranya kita mempunyai hati yang baik / benar ? Kalau mengandalkan kekuatan/kemampuan kita sendiri, rasanya mustahil bagi kita untuk dapat memiliki hati yang baik / benar dimata TUHAN.
Tetapi untunglah ketika kita percaya kepada TUHAN, dibaptis dan diangkat menjadi anak-anak Allah, Ia telah menyucikan hati kita dari hati nurani yang jahat dan menjadikannya hati yang baru/hati yang taat dan benar di dalam kita. (Ibrani 10:22) Dengan menjaga hati kita yang baru itu dengan penuh kewaspadaan, maka akan terpancar kehidupan kita yang baik dan berkenan kepada Allah dan sesama. Untuk itu haruslah ada perubahan pada hati kita, yaitu memiliki hati yang taat dan berbelas kasihan seperti hati Yesus. Biarkanlah hati kita itu terus dibentuk oleh TUHAN, serta disesuaikan dengan pola surgawi, sehingga hidup kita bisa menyenangkan hati Allah dan menjadi berkat bagi sesama.
Doa kami:
TUHAN Yesus penuhilah kami dengan kuasaMu, supaya kami bisa menjaga hati kami dengan penuh kewaspadan dan supaya kami bisa menang atas yang jahat atau roh jahat, kedagingan, hawa nafsu emosi dan menang atas musuh yang mau mencelakakan kami. Amin
Persekutuan Doa Air Hidup: Pertobatan dan Pemulihan bagi orang yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus, agar mereka bisa menjadi berkat bagi gerejanya dan memberitakan Keselamatan dari Tuhan bagi mereka yang belum percaya kepadaNya.
Mari menjaga hati dan memiliki hati yang taat dan berbelas kasihan.