"Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah". (Ibrani 13:4)Sewaktu masa masih kuliah bersama-sama dengan teman sekelas, kami mempersiapkan sebuah rencana perkemahan dalam rangka mengisi liburan semester. Sudah lama kami merencanakan perkemahan ini, selain untuk mengusir kepenatan selama mengikuti perkuliahan, dan untuk mempererat persahabatan antar teman sekelas, sekaligus juga sebagai ajang untuk mengekspresikan kelebihan lain yang dimiliki masing-masing . Acara perkemahan ini memang menjadi luar biasa! Kami mendirikan menara-menara tinggi untuk mengikatkan tali peluncur, gunung simulasi yang dapat didaki, permainan flying fox, tenda-tenda besar, simulasi panjat tebing, serta panggung hiburan tempat kami akan bereskpresi.
Saat kami berada ditengah-tengah perkemahan sambil menatap bangunan-bangunan yang kami dirikan untuk melengkapai acara perkemahan itu sendiri, kami merasakan kekaguman terhadap diri sendiri, betapa ini yang hanya berawal dari sebuah konsep saja, ternyata bisa menjadi perwujudan yang nyata. Awalnya kami berkumpul dan saling bertukar ide, gagasan dari tiap-tiap orang kami satukan dan mengambil suatu kesimpulan dan membuat rencana dalam bentuk cetak biru yang lengkap untuk diwujudkan oleh suatu panitia, sehingga acara perkemahan ini menjadi sesuatu yang mengasyikkan.
Demikian juga Allah telah membuat suatu cetak biru yaitu suatu rencana yang lengkap, baik dan sempurna untuk kehidupan perkawinan kita, manusia ciptaanNya. Allah telah merancang "tubuh dan otak" kita dengan tingkat kecermatan yang tinggi. TUHAN tahu bahwa kehidupan perkawinan kita adalah merupakan bagian keberadaan kita yang mempunyai keterkaitan secara rumit dengan mental, fisik, dan spiritual, sehingga ia memiliki potensial yang menakjubkan untuk melakukan hubungan intim, beranak-cucu dan menikmati kebahagiaan, tetapi juga berpotensi untuk menimbulkan malapetaka yang mematikan (misalnya, ancaman perceraian, perselingkuhan ataupun ancaman poligami dan sebagainya)
Renungkan sejenak apa yang ditekankan oleh firman TUHAN dalam kitab Ibrani 13:4 diatas. Perhatikanlah bahwa Allah dalam firmanNya dengan jelas menyebutkan : Janganlah kamu mencemarkan "tempat tidur"...., bukannya motel, lobby hotel, tempat kencan di malam Minggu, atau bahkan pesta pertunangan. Tempat tidur itu demikian istimewanya, sehingga tidak boleh digunakan berkencan, selain oleh pasangan yang "diikat oleh tali perkawinan yang kudus seumur hidup".
Salah satu contohnya adalah Tania, gadis dikelas saya dulu dan gadis yang hebat selama perkemahan kami. Tania saat itu menjadi gadis idaman setiap orang, dan ia dikenal sebagai sosok seorang gadis yang berbudi baik dan imannya tertancap hanya kepada Allahnya saja ia berbakti dan Allahnya adalah Tuannya. Seperti yang saya ketahui saat ini dengan cara kehidupannya yang semenjak gadis yang selalu baik dan menghindari segala larangan Allah dan menghormati perkawinan, dan ia-pun mendapatkan pendamping hidup dari TUHAN yang baik pula dan kehidupan perkawinannya tetap berjalan harmonis sampai saat ini.
Dalam cetak biru perkawinan yang dirancangkan Allah, TUHAN juga menegaskan supaya kita menjauhkan diri kita dari percabulan ! Karena setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi diluar dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri". (1 Korintus 6:18)
Manakala Allah berfirman bahwa kalau kita melakukan dosa seksual, maka kita bukan hanya berdosa terhadap Dia, tetapi juga berdosa terhadap diri kita sendiri. Tidak ada peringatan yang lebih jelas lagi yang bisa diberikan-Nya. Ya ... tindakan dungu yang jelas-jelas dilakukan seseorang dalam bidang ini akan terus membayang-bayanginya dengan menyakitkan hati, dari hari ke hari. Kebanyakan dari kesaksian yang saya dengar, percabulan selalu melibatkan orang lain sebagai korban dari dosa yang sama yaitu dosa perselingkuhan atau percabulan. Dosa percabulan ini benar-benar membuat manusia menjadi begitu hancur.
Waktu Allah berfirman "jauhkanlah" dirimu dari percabulan, maksud- Nya adalah "buanglah" percabulan dari hidupmu. Kalau film di bioskop makin sarat dengan adegan seks, tinggalkanlah gedung itu. Kalau seseorang merangkul kita dengan tidak wajar (agak sensual maksudnya), cepatlah tinggalkan dia. Kalau kekasih kita terus-menerus mengajak berbuat cabul, putuskan saja hubungan itu! Bila kita menghadapi godaan itu, segera katakan secara singkat kepada diri kita sendiri demikian: "jauhkan itu, ayo, buanglah" dalam nama Yesus Kristus.
Dalam cetak biru perkawinan itu, TUHAN juga secara jelas menyatakan kehendakNya kepada kita : Pengudusan kita, yaitu supaya kamu menjauhi percabulan (1 Tesalonika 4:3) Lajang atau menikah -remaja, mahasiswa, ataupun orang dewasa- akan mengalami perjalanan rumit sekaligus membingungkan manakala harus mengambil keputusan yang menyangkut masalah seks. Di surat kabar, kolom-kolom yang berisi nasehat seputar bidang ini dianggap lelucon. Apabila jalan hidup kita penuh jebakan, gelap gulita, si jahat ingin mengakhiri mimpi kita, dan daya pikat kehidupan duniawi yang ingin mengalihkan perhatian kita, maka berpedomanlah kepada Bintang Timur yang sesungguhnya yaitu Firman Allah ! (Wahyu 22:16) yang akan menuntun kita ke tempat yang aman.
Kendati saya sering membaca firman Allah, saya mencatat hanya dua kali TUHAN ber-firman tepat seperti ini. "Inilah kehendak Allah bagimu.....". Untuk mengungkapkan isi hati-Nya, tidak ada kata-kata yang lebih mengena daripada : "Hai anak-anak- Ku, ini yang harus kamu tahu dengan pasti. Percabulan dan segala bentuk hubungan/kegiatan seks di luar pernikahan adalah dosa. Janganlah lakukan ini, jangan terlibat dulu dengan aktivitas seks ! , selain yang diikat oleh tali perkawinan yang kudus seumur hidup".
Doa kami :
TUHAN Yesus, urapilah kami dengan kuasaMu supaya kami menang atas yang jahat dan menang atas kedagingan kami dan kedegilan kami, sehingga kami bisa menghormati perkawinan kami, menjauhi percabulan dan tidak mencemarkan tempat tidur kami dengan berzinah atau bersundal. Amin
Saat kami berada ditengah-tengah perkemahan sambil menatap bangunan-bangunan yang kami dirikan untuk melengkapai acara perkemahan itu sendiri, kami merasakan kekaguman terhadap diri sendiri, betapa ini yang hanya berawal dari sebuah konsep saja, ternyata bisa menjadi perwujudan yang nyata. Awalnya kami berkumpul dan saling bertukar ide, gagasan dari tiap-tiap orang kami satukan dan mengambil suatu kesimpulan dan membuat rencana dalam bentuk cetak biru yang lengkap untuk diwujudkan oleh suatu panitia, sehingga acara perkemahan ini menjadi sesuatu yang mengasyikkan.
Demikian juga Allah telah membuat suatu cetak biru yaitu suatu rencana yang lengkap, baik dan sempurna untuk kehidupan perkawinan kita, manusia ciptaanNya. Allah telah merancang "tubuh dan otak" kita dengan tingkat kecermatan yang tinggi. TUHAN tahu bahwa kehidupan perkawinan kita adalah merupakan bagian keberadaan kita yang mempunyai keterkaitan secara rumit dengan mental, fisik, dan spiritual, sehingga ia memiliki potensial yang menakjubkan untuk melakukan hubungan intim, beranak-cucu dan menikmati kebahagiaan, tetapi juga berpotensi untuk menimbulkan malapetaka yang mematikan (misalnya, ancaman perceraian, perselingkuhan ataupun ancaman poligami dan sebagainya)
Renungkan sejenak apa yang ditekankan oleh firman TUHAN dalam kitab Ibrani 13:4 diatas. Perhatikanlah bahwa Allah dalam firmanNya dengan jelas menyebutkan : Janganlah kamu mencemarkan "tempat tidur"...., bukannya motel, lobby hotel, tempat kencan di malam Minggu, atau bahkan pesta pertunangan. Tempat tidur itu demikian istimewanya, sehingga tidak boleh digunakan berkencan, selain oleh pasangan yang "diikat oleh tali perkawinan yang kudus seumur hidup".
Salah satu contohnya adalah Tania, gadis dikelas saya dulu dan gadis yang hebat selama perkemahan kami. Tania saat itu menjadi gadis idaman setiap orang, dan ia dikenal sebagai sosok seorang gadis yang berbudi baik dan imannya tertancap hanya kepada Allahnya saja ia berbakti dan Allahnya adalah Tuannya. Seperti yang saya ketahui saat ini dengan cara kehidupannya yang semenjak gadis yang selalu baik dan menghindari segala larangan Allah dan menghormati perkawinan, dan ia-pun mendapatkan pendamping hidup dari TUHAN yang baik pula dan kehidupan perkawinannya tetap berjalan harmonis sampai saat ini.
Dalam cetak biru perkawinan yang dirancangkan Allah, TUHAN juga menegaskan supaya kita menjauhkan diri kita dari percabulan ! Karena setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi diluar dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri". (1 Korintus 6:18)
Manakala Allah berfirman bahwa kalau kita melakukan dosa seksual, maka kita bukan hanya berdosa terhadap Dia, tetapi juga berdosa terhadap diri kita sendiri. Tidak ada peringatan yang lebih jelas lagi yang bisa diberikan-Nya. Ya ... tindakan dungu yang jelas-jelas dilakukan seseorang dalam bidang ini akan terus membayang-bayanginya dengan menyakitkan hati, dari hari ke hari. Kebanyakan dari kesaksian yang saya dengar, percabulan selalu melibatkan orang lain sebagai korban dari dosa yang sama yaitu dosa perselingkuhan atau percabulan. Dosa percabulan ini benar-benar membuat manusia menjadi begitu hancur.
Waktu Allah berfirman "jauhkanlah" dirimu dari percabulan, maksud- Nya adalah "buanglah" percabulan dari hidupmu. Kalau film di bioskop makin sarat dengan adegan seks, tinggalkanlah gedung itu. Kalau seseorang merangkul kita dengan tidak wajar (agak sensual maksudnya), cepatlah tinggalkan dia. Kalau kekasih kita terus-menerus mengajak berbuat cabul, putuskan saja hubungan itu! Bila kita menghadapi godaan itu, segera katakan secara singkat kepada diri kita sendiri demikian: "jauhkan itu, ayo, buanglah" dalam nama Yesus Kristus.
Dalam cetak biru perkawinan itu, TUHAN juga secara jelas menyatakan kehendakNya kepada kita : Pengudusan kita, yaitu supaya kamu menjauhi percabulan (1 Tesalonika 4:3) Lajang atau menikah -remaja, mahasiswa, ataupun orang dewasa- akan mengalami perjalanan rumit sekaligus membingungkan manakala harus mengambil keputusan yang menyangkut masalah seks. Di surat kabar, kolom-kolom yang berisi nasehat seputar bidang ini dianggap lelucon. Apabila jalan hidup kita penuh jebakan, gelap gulita, si jahat ingin mengakhiri mimpi kita, dan daya pikat kehidupan duniawi yang ingin mengalihkan perhatian kita, maka berpedomanlah kepada Bintang Timur yang sesungguhnya yaitu Firman Allah ! (Wahyu 22:16) yang akan menuntun kita ke tempat yang aman.
Kendati saya sering membaca firman Allah, saya mencatat hanya dua kali TUHAN ber-firman tepat seperti ini. "Inilah kehendak Allah bagimu.....". Untuk mengungkapkan isi hati-Nya, tidak ada kata-kata yang lebih mengena daripada : "Hai anak-anak- Ku, ini yang harus kamu tahu dengan pasti. Percabulan dan segala bentuk hubungan/kegiatan seks di luar pernikahan adalah dosa. Janganlah lakukan ini, jangan terlibat dulu dengan aktivitas seks ! , selain yang diikat oleh tali perkawinan yang kudus seumur hidup".
Doa kami :
TUHAN Yesus, urapilah kami dengan kuasaMu supaya kami menang atas yang jahat dan menang atas kedagingan kami dan kedegilan kami, sehingga kami bisa menghormati perkawinan kami, menjauhi percabulan dan tidak mencemarkan tempat tidur kami dengan berzinah atau bersundal. Amin
Persekutuan Doa Air Hidup: Pertobatan dan Pemulihan bagi orang yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus, agar mereka bisa menjadi berkat bagi gerejanya dan memberitakan Keselamatan dari Tuhan bagi mereka yang belum percaya kepadaNya.
Kalau perkawinan sudah dinodai oleh perselingkuhan , maka hancurlah perkawinan itu.