"Tetapi apabila diantara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit, maka hal itu akan diberikan kepadanya." (Yakobus 1:5)Banyak orang setelah lulus pendidikan S-1 atau D-3 atau SMA bingung tak tahu harus kerja apa atau memilih profesi apa dalam menjalani hidup selanjutnya. Tanpa bertanya kepada Allah, mereka ada yang terjun ke dunia bisnis, ada yang menjadi karyawan swasta, ada yang memilih untuk mengabdi kepada Negara menjadi PNS atau ABRI dan ada juga yang memilih sekolah Theologia / Seminari untuk menjadi pastor atau pendeta. Kalau kita amati, maka banyak dari antara mereka yang kemudian dalam menjalani hidupnya, berpindah-pindah profesi, menemui kegagalan demi kegagalan atau menemui ke-tidak-puasan dan tidak damai sejahtera. Dan kehendak TUHAN baru diketahuinya, setelah mereka jatuh bangun dari profesi yang satu kepada profesi yang lainnya.
Pertanyaannya, kalau kita mau bertanya kepada Allah, apakah kita akan mendapat jawaban ? dan bagaimana kita dapat mengerti kehendak TUHAN dalam hidup kita? Bagaimana langkah-langkahnya untuk mengetahui kehendak Allah dalam hidup kita ?
Mungkin ke-4 langkah dibawah ini dapat menolong kita :
Langkah pertama : Periksa dulu, apakah dari pihak kita bersedia untuk melakukan kehendakNya, apabila Ia memberitahukannya kepada kita. Dan apakah kita bersedia menanggung bagaimanapun besarnya pengorbanannya atau tidak ? Kalau jawabannya "ya", kita jalan terus dengan langkah kedua.
Pertanyaannya, kalau kita mau bertanya kepada Allah, apakah kita akan mendapat jawaban ? dan bagaimana kita dapat mengerti kehendak TUHAN dalam hidup kita? Bagaimana langkah-langkahnya untuk mengetahui kehendak Allah dalam hidup kita ?
Mungkin ke-4 langkah dibawah ini dapat menolong kita :
Langkah pertama : Periksa dulu, apakah dari pihak kita bersedia untuk melakukan kehendakNya, apabila Ia memberitahukannya kepada kita. Dan apakah kita bersedia menanggung bagaimanapun besarnya pengorbanannya atau tidak ? Kalau jawabannya "ya", kita jalan terus dengan langkah kedua.
Langkah kedua : Periksa, apakah motivasi kita murni? dan bukan untuk menuruti kehendak sendiri, tapi untuk menolong dan menjadi berkat bagi orang lain dan TUHAN dimuliakan melalui hidup kita? Jika motivasi kita hanya untuk kepentingan diri sendiri, misalnya ingin jadi orang terkenal, mengejar harta dan kedudukkan, maka jelas itu bukan kehendak Allah.
Langkah ketiga : Berdoa dan minta hikmat dari Allah. Ia berjanji, bahwa jika kita ingin mengetahui apa yang menjadi kehendak Allah, maka Ia akan memberitahukannya, seperti yang dikatakan dalam Kitab Yakobus 1:5 diatas. Asalkan kita memintanya dalam iman dan tidak bimbang, maka TUHAN akan memberitahukan kehendakNya kepada kita melalui tanda-tanda yang akan dapat kita mengerti.
Langkah keempat: Ber-konsultasi-lah dengan teman-teman kristen yang luas pikirannya. Mintalah komentarnya berdasarkan Alkitab dan pengalamannya. Bagi banyak orang, setelah mereka berdoa, merenungkan dan berdiskusi akan timbul suatu keyakinan yang pasti, bahwa itulah jawaban TUHAN.
Mungkin pada awalnya, sepertinya sangat sulit keadaannya, tetapi jalankanlah terus pekerjaan itu dengan taat dan setia dan janganlah bimbang, yakinlah bahwa itu adalah kehendak TUHAN dalam hidup kita , maka akan berlakulah apa yang tertulis dalam kitab Kolose 3: 15 yaitu Damai sejahtera Kristus akan memerintah dalam hati kita.
Doa kami:
TUHAN Yesus, berilah kami hikmatMu supaya kami mengerti apa kehendakMu dan rencanaMu dalam hidup kami dan melakukannya bagi kemuliaan namaMu. Amin
Persekutuan Doa Air Hidup: Pertobatan dan Pemulihan bagi orang yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus, agar mereka bisa menjadi berkat bagi gerejanya dan memberitakan Keselamatan dari Tuhan bagi mereka yang belum percaya kepadaNya.