"Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."(Matius 22 : 39-40)Kalau kita lihat sekarang dalam berbagai tayangan di televisi, kita melihat banyak sekali terjadi kejadian yang tidak pernah kita bayangkan. Ada seorang gadis yang menjadi lesbian yaitu "pencinta sesama jenis", karena dia benci kepada laki-laki. Akar penyebabnya adalah orang tuanya yang bercerai. Dia benci kepada ayahnya yang telah menceraikan ibunya dan meninggalkan dia dan ibunya dalam keadaan terlantar dan sangat miskin.
Ada 3 orang anak (2 perempuan dan 1 laki-laki) dari suatu keluarga sangat miskin di kampung, yang ditolong oleh paman mereka yaitu adik laki-laki ibu mereka yang di Jakarta. Kemudian mereka dibiayai hidupnya dan sekolahnya sampai selesai di Jakarta, tetapi pamannya itu ternyata meminta imbalan berupa hubungan sex dengan anak perempuan yang pertama sampai hamil dan melahirkan anak dari pamannya itu. Gara-gara miskin dan terlantar, banyak sekali anak-anak miskin yang menjadi korban kejahatan atau terperosok masuk dalam dunia kejahatan.
TUHAN katakan dalam kitab Matius 22:37-38, hukum pertama dan terutama adalah "kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu". Tetapi TUHAN juga katakan dalam kitab Matius 22:39 diatas bahwa hukum yang kedua yang sama pentingnya dengan hukum yang pertama yaitu kita harus mengasihi sesama kita seperti diri kita sendiri. Karena tidak mungkin kita bisa mengasihi Allah yang tidak kita lihat, kalau kita tidak mengasihi saudara / sesama kita yang bisa kita lihat (1 Yohanes 4:20).
Kita perlu sungguh-sungguh memperhatikan orang-orang miskin dan terlantar, terutama anak-anak (Galatia 2:10), supaya mereka bisa sekolah, mendapat pendidikan, memperoleh perhatian dan kasih sayang dan bisa hidup lebih layak. Misalnya dengan menjadi orang tua asuh atau membantu panti-panti asuhan, membantu sekolah-sekolah yang kekurangan dana atau guru atau tidak punya gedung sekolah yang memadai. Meskipun uang kita hanya terbatas, tetapi kalau kita memberinya dengan tulus dan rela hati kepada orang miskin, maka kita tidak akan berkekurangan (Amsal 29:27).
Cobalah kita mulai usahakan dengan lebih sungguh memperhatikan dan memelihara anggota keluarga kita dan sanak saudara kita. Setelah itu mulailah kita memperhatikan dan menolong orang-orang disekitar kita, lingkungan kita dan sebagainya. Dengan demikian kita sudah mulai belajar untuk melakukan perintah TUHAN diatas yaitu "mengasihi sesamamu manusia seperti dirimu sendiri" ; sedikit demi sedikit, dan akhirnya lama-kelamaan kita juga bisa mengampuni, mendoakan dan bahkan mengasihi musuh kita, yang juga adalah sesama kita.
Ada suatu motto yang baik dari seorang pengkhotbah yang mungkin perlu kita ingat : "Buat orang lain senang, TUHAN dimuliakan, dan kita untung ".
Doa kami:
Pimpinlah kami TUHAN Yesus dan tolonglah kami TUHAN untuk bisa melakukan perintahMu yaitu mengasihi sesama seperti diri kami sendiri, sehingga kami bisa menyenangkan hatiMu. Amin
Ada 3 orang anak (2 perempuan dan 1 laki-laki) dari suatu keluarga sangat miskin di kampung, yang ditolong oleh paman mereka yaitu adik laki-laki ibu mereka yang di Jakarta. Kemudian mereka dibiayai hidupnya dan sekolahnya sampai selesai di Jakarta, tetapi pamannya itu ternyata meminta imbalan berupa hubungan sex dengan anak perempuan yang pertama sampai hamil dan melahirkan anak dari pamannya itu. Gara-gara miskin dan terlantar, banyak sekali anak-anak miskin yang menjadi korban kejahatan atau terperosok masuk dalam dunia kejahatan.
TUHAN katakan dalam kitab Matius 22:37-38, hukum pertama dan terutama adalah "kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu". Tetapi TUHAN juga katakan dalam kitab Matius 22:39 diatas bahwa hukum yang kedua yang sama pentingnya dengan hukum yang pertama yaitu kita harus mengasihi sesama kita seperti diri kita sendiri. Karena tidak mungkin kita bisa mengasihi Allah yang tidak kita lihat, kalau kita tidak mengasihi saudara / sesama kita yang bisa kita lihat (1 Yohanes 4:20).
Kita perlu sungguh-sungguh memperhatikan orang-orang miskin dan terlantar, terutama anak-anak (Galatia 2:10), supaya mereka bisa sekolah, mendapat pendidikan, memperoleh perhatian dan kasih sayang dan bisa hidup lebih layak. Misalnya dengan menjadi orang tua asuh atau membantu panti-panti asuhan, membantu sekolah-sekolah yang kekurangan dana atau guru atau tidak punya gedung sekolah yang memadai. Meskipun uang kita hanya terbatas, tetapi kalau kita memberinya dengan tulus dan rela hati kepada orang miskin, maka kita tidak akan berkekurangan (Amsal 29:27).
Cobalah kita mulai usahakan dengan lebih sungguh memperhatikan dan memelihara anggota keluarga kita dan sanak saudara kita. Setelah itu mulailah kita memperhatikan dan menolong orang-orang disekitar kita, lingkungan kita dan sebagainya. Dengan demikian kita sudah mulai belajar untuk melakukan perintah TUHAN diatas yaitu "mengasihi sesamamu manusia seperti dirimu sendiri" ; sedikit demi sedikit, dan akhirnya lama-kelamaan kita juga bisa mengampuni, mendoakan dan bahkan mengasihi musuh kita, yang juga adalah sesama kita.
Ada suatu motto yang baik dari seorang pengkhotbah yang mungkin perlu kita ingat : "Buat orang lain senang, TUHAN dimuliakan, dan kita untung ".
Doa kami:
Pimpinlah kami TUHAN Yesus dan tolonglah kami TUHAN untuk bisa melakukan perintahMu yaitu mengasihi sesama seperti diri kami sendiri, sehingga kami bisa menyenangkan hatiMu. Amin
Persekutuan Doa Air Hidup: Pertobatan dan Pemulihan bagi orang yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus, agar mereka bisa menjadi berkat bagi gerejanya dan memberitakan Keselamatan dari Tuhan bagi mereka yang belum percaya kepadaNya.