"Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari TUHAN yang mendekat". (Ibrani 10:25) Orang kristen hidupnya harus Dinamis, Kreatif, dan Realistis. Dan prinsip kehidupan seperti itu sangat ditentukan dengan pertumbuhan rohani seseorang. Dalam konteks pertumbuhan rohani yang kita bahas melalui ayat firman TUHAN tersebut diatas, perhatikan kata "Pertemuan-pertemuan" kata itu menunjukan beberapa kali / bukan hanya sekali. Artinya yang namanya ibadah bukan hanya pertemuan ibadah minggu di gereja saja, melainkan ada pertemuan-pertemuan lain yang akan bermanfaat bagi pertumbuhan rohani kita. Itulah sebabnya Alkitab menasihatkan kita supaya jangan menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah itu, seperti yang dibiasakan oleh beberapa orang.
Rupanya ada orang-orang yang membiasakan diri untuk menjadi orang kristen "Universal". Bagi mereka : Yang penting sudah percaya Yesus, ya sudah ; tidak perlu ibadah ke gereja lagi, toh nanti juga pasti masuk sorga. Bahkan mereka mengutip ayat Firman TUHAN untuk membenarkan diri mereka sendiri, sehingga mereka membiasakan diri untuk tidak mengikuti pertemuan-pertemuan ibadah. Contohnya: Yakobus 1 : 27 berkata "Ibadah yang murni dan tak bercacat dihadapan Allah, Bapa kita adalah : Mengunjungi yatim-piatu, Janda-janda dalam kesusahan mereka, dan sambil menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.
Ya, Ok... saya setuju dengan firman TUHAN itu ; karena ayat firman TUHAN itu berbicara bahwa kita harus hidup kudus dan memiliki belas kasihan yang murni pada orang-orang yang membutuhkan. Akan tetapi jangan lupa bawa Alkitab juga berkata : "Perintah yang satu dilakukan, dan yang lain jangan diabaikan (Lukas 11 : 42). Jangan sampai kita menggunakan ayat firman TUHAN dalam Alkitab untuk membiasakan diri kita menjauhi pertemuan-pertemuan ibadah.
Alkitab mendorong kita agar kita semakin giat melakukannya menjelang hari TUHAN yang semakin dekat. Nah... pertemuan-pertemuan ibadah inilah yang akan bermanfaat sebagai Multivitamin bagi pertumbuhan rohani kita, sehingga kita tidak hanya tercukupi kebutuhan rohaninya saja, tetapi kita juga bertumbuh menjadi manusia rohani yang kuat.
Mengapa ibadah bersama dapat menumbuhkan kerohanian kita? Karena kita dapat mempraktekan kehidupan persekuatuan kristen yang sebenarnya : Saling memperhatikan, saling menasihati dan saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Pertemuan-pertemuan ibadah seperti apa yang membuat rohani kita bertumbuh? Yaitu Ibadah Minggu di gereja, Seminar, Pendalaman Alkitab, Retreat, dan pertemuan-pertemuan lainnya.
Keaktifan kita beribadah, akan mengarahkan kita untuk berani mengambil keputusan untuk menjadi hamba TUHAN dan terlibat dalam kegiatan pelayanan bagi TUHAN. Dan didalam kegiatan ini, maka pertumbuhan rohani kita akan menjadi lebih baik, karena kegiatan pelayanan ini akan mengembangkan hati kita menjadi seorang hamba. Hamba atau budak adalah seorang yang tidak mempunyai hak apa-apa, ia hanya memiliki kewajiban saja. Karena statusnya adalah milik orang lain yang membelinya, yaitu seperti benda yang dibeli dan menjadi kepunyaan seseorang. Segala miliknya, hidupnya dan termasuk dirinya adalah milik Tuannya. Dengan mempunyai hati seorang hamba, maka kita telah mengikuti teladan hidup TUHAN Yesus yaitu Dia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawaNya menjadi tebusan dosa bagi banyak orang. (Matius 20 : 28)
Doa kami:
TUHAN Yesus, kami mau lebih giat ber-ibadah kepadaMu dan berikanlah kami hati seorang hamba, supaya kami layak menjadi hambaMu dan melayani Engkau. Amin
Rupanya ada orang-orang yang membiasakan diri untuk menjadi orang kristen "Universal". Bagi mereka : Yang penting sudah percaya Yesus, ya sudah ; tidak perlu ibadah ke gereja lagi, toh nanti juga pasti masuk sorga. Bahkan mereka mengutip ayat Firman TUHAN untuk membenarkan diri mereka sendiri, sehingga mereka membiasakan diri untuk tidak mengikuti pertemuan-pertemuan ibadah. Contohnya: Yakobus 1 : 27 berkata "Ibadah yang murni dan tak bercacat dihadapan Allah, Bapa kita adalah : Mengunjungi yatim-piatu, Janda-janda dalam kesusahan mereka, dan sambil menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.
Ya, Ok... saya setuju dengan firman TUHAN itu ; karena ayat firman TUHAN itu berbicara bahwa kita harus hidup kudus dan memiliki belas kasihan yang murni pada orang-orang yang membutuhkan. Akan tetapi jangan lupa bawa Alkitab juga berkata : "Perintah yang satu dilakukan, dan yang lain jangan diabaikan (Lukas 11 : 42). Jangan sampai kita menggunakan ayat firman TUHAN dalam Alkitab untuk membiasakan diri kita menjauhi pertemuan-pertemuan ibadah.
Alkitab mendorong kita agar kita semakin giat melakukannya menjelang hari TUHAN yang semakin dekat. Nah... pertemuan-pertemuan ibadah inilah yang akan bermanfaat sebagai Multivitamin bagi pertumbuhan rohani kita, sehingga kita tidak hanya tercukupi kebutuhan rohaninya saja, tetapi kita juga bertumbuh menjadi manusia rohani yang kuat.
Mengapa ibadah bersama dapat menumbuhkan kerohanian kita? Karena kita dapat mempraktekan kehidupan persekuatuan kristen yang sebenarnya : Saling memperhatikan, saling menasihati dan saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Pertemuan-pertemuan ibadah seperti apa yang membuat rohani kita bertumbuh? Yaitu Ibadah Minggu di gereja, Seminar, Pendalaman Alkitab, Retreat, dan pertemuan-pertemuan lainnya.
Keaktifan kita beribadah, akan mengarahkan kita untuk berani mengambil keputusan untuk menjadi hamba TUHAN dan terlibat dalam kegiatan pelayanan bagi TUHAN. Dan didalam kegiatan ini, maka pertumbuhan rohani kita akan menjadi lebih baik, karena kegiatan pelayanan ini akan mengembangkan hati kita menjadi seorang hamba. Hamba atau budak adalah seorang yang tidak mempunyai hak apa-apa, ia hanya memiliki kewajiban saja. Karena statusnya adalah milik orang lain yang membelinya, yaitu seperti benda yang dibeli dan menjadi kepunyaan seseorang. Segala miliknya, hidupnya dan termasuk dirinya adalah milik Tuannya. Dengan mempunyai hati seorang hamba, maka kita telah mengikuti teladan hidup TUHAN Yesus yaitu Dia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawaNya menjadi tebusan dosa bagi banyak orang. (Matius 20 : 28)
Doa kami:
TUHAN Yesus, kami mau lebih giat ber-ibadah kepadaMu dan berikanlah kami hati seorang hamba, supaya kami layak menjadi hambaMu dan melayani Engkau. Amin
Persekutuan Doa Air Hidup: Pertobatan dan Pemulihan bagi orang yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus, agar mereka bisa menjadi berkat bagi gerejanya dan memberitakan Keselamatan dari Tuhan bagi mereka yang belum percaya kepadaNya.
