"Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun dibawah langit ada waktunya".(Pengkhotbah 3:1)
Dalam Alkitab , antara lain dikatakan bahwa : "ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal; ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk berdiam diri, ada waktu untuk berbicara; ada waktu untuk mencari, ada waktu untuk kehilangan / membiarkan rugi. TUHAN membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan TUHAN memberi kekalan dalam hati kita."
Kalau kita sadari firman TUHAN ini dengan sungguh-sungguh, maka kita akan dapat menjalani hidup kita dengan lebih tabah dan tetap bisa bersyukur kepada TUHAN atas semua yang terjadi. Kita merasa sangat sedih dan menangis kalau ditinggal oleh kematian orang yang kita sayangi. Dan hati-hati,kita bisa turut mati juga, karena terlampau bersedih hati. Kita tidak tidur, tidak makan dan tidak minum, tetapi terus menangis dan bersedih hati, sampai kita juga ikut mati. Hal ini bukanlah hal yang dikehendaki oleh TUHAN.
Ada kisah dalam kitab Matius 8: 18-22, salah seorang dari murid TUHAN Yesus berkata kepadaNya : "TUHAN izinkanlah aku pergi dulu menguburkan ayahku, barusan aku akan mengikut TUHAN". Ternyata jawab TUHAN Yesus kepadanya : "Ikutlah AKU dan biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka". MaksudNya disini adalah orang yang mati rohani yang menguburkan orang mati mereka. Bukanlah berarti bahwa TUHAN melarang muridNya untuk menguburkan ayahnya, tapi kalau dia menguburkan ayahnya , TUHAN ingin supaya muridNya jangan terlalu bersedih / bertele-tele dan supaya muridNya sadar bahwa ada waktunya lahir dan ada waktunya meninggal. Karena pada waktu itu, menurut adat-istiadat bangsa Israel , kalau ada yang meninggal , mereka memanggil peratap-peratap yang disewa utk menangisi orang yang meninggal tersebut dan bisa berlangsung 7 sampai 40 hari lamanya. Malahan waktu Yakub meninggal , dia dirempah-rempahi selama 40 hari, kemudian diratapi lagi selama 70 hari, kemudian ditambah 7 hari perkabungan lagi.
Kalau kita mati rohani dan tidak percaya kepada TUHAN Yesus lagi, maka kita sebenarnya mengingkari akan adanya kehidupan kekal di sorga dan hukuman kekal di neraka, nanti setelah kita mati. Tetapi kalau kita percaya kepada TUHAN Yesus Kristus , maka kita percaya bahwa dosa kita sudah diampuni dan kita mempunyai hidup yang kekal dan akan dibangkitkan oleh TUHAN pada akhir zaman dan kelak pada waktunya akan bertemu lagi dengan orang mati yang kita kasihi itu. Sehingga kematian orang yang kita kasihi tersebut, tidak perlu membuat kita begitu bersedih hati, sehingga kita juga turut meninggal. Demikian juga dengan hal-hal lainnya, misalnya ada "sesuatu" yang kita sudah susah payah mencarinya, tetapi kemudian tenyata kita kehilangan "sesuatu itu", meskipun mungkin bukan karena kesalahan kita. Dalam hal ini tidak perlu kita marah-marah atau menyesalinya sedemikian, sehingga kita stress atau bertengkar atau mengutuki orang lain / keluarga kita.
Siapa tahu memang "sesuatu itu" adalah bukan bagian kita, dan percayalah bahwa kalau TUHAN izinkan kehilangan itu terjadi, pastilah ada suatu rencana TUHAN yang lebih baik daripada "sesuatu itu". Ingatlah firman TUHAN yang berkata : "rencana untukmu yang ada padaKu adalah rencana damai sejahtera,bukanlah rencana kecelakaan / kehilangan, melainkan rencana damai sejahtera yang memberikan hari depan penuh harapan".
Doa kami:
Tolonglah dan kuatkanlah kami ya TUHAN Yesus bahwa untuk segala sesuatu apapun dibawah kolong langit ini ada waktunya. Sehingga kami dapat menyadari bahwa dalam keadaan apapun, Engkau selalu tetap hidup bersama dengan kami, baik dalam hal suka maupun dalam hal duka.Amin