“Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji,
dia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada orang-orang yang mengasihi Dia”. (Yakobus 1:12)
Hari ini marilah kita renungkan bersama-sama suatu bahan renungan yg dikirimkan oleh seorang saudari kita seiman, semoga bermanfaat. Kalimat dalam nas diatas dalam Alkitab terjemahan bahasa inggrisnya versi amplified bible, ditulis lebih jelas: “Berbahagialah orang yg bertahan dalam penderitaan, kesusahan dan bisa melawan godaan dan bujukan, sebab apabila dia sudah tahan uji; dia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada orang-orang yang mengasihi Dia”.
Cendana (Santalum album) merupakan hasil kayu dan minyak cendana yang digunakan sebagai rempah-rempah, bahan dupa, aroma terapi dan campuran parfum.
Di Indonesia, cendana banyak tumbuh di Pulau Timor. Keharuman cendana ini menarik minat para pedagang karena nilai ekonominya yang tinggi. Bagi masyarakat Timor, cendana dipersepsikan sebagai haumeni, yaitu gadis cantik yang memancarkan keharuman. Di tanah Timor yang berbatu kapur dengan taraf kekeringan yang tinggi, cendana mengeluarkan bau harumnya yang khas.
Tidak berbeda dengan sikap kebanyakan orang, demikian juga halnya dg kebanyakan kita, sebagai orang yg percaya kepada Tuhan, ketika menghadapi berbagai, penderitaan, kesusahan; maka kita seringkali tidak dapat bertahan, lalu mencari jalan pintas yg bertentangan dg ajaran Tuhan, atau mencari kambing hitam, menyalahkan keadaan, atau bahkan berani menyalahkan Tuhan. Demikian juga ketika ada godaan atau bujukan datang kepada kita, apakah bujukan untuk berbuat jahat atau godaan dari zinah/percabulan; kita juga seringkali kita tidak bisa melawannya. Misalnya: Karena ada kesempatan untuk berbuat korupsi dan kita juga sedang memerlukan uang, maka kitapun memanfaatkan kesempatan itu. Atau ada kesempatan untuk berselingkuh, karena kehidupan kita sekarang sebagai suami istri juga tidak harmonis, maka kitapun jatuh dalam perselingkuhan.
Dalam hal ini, berarti kita tidak dapat bertahan menjalani pencobaan. Padahal, di balik segala kesusahan, penderitaan atau godaan itu, ada maksud Tuhan yaitu agar kita menjadi lebih tahan uji. Apanya yg tahan uji ? Keteguhan iman kita kepada Tuhan dan hidup menuruti firmanNya & perintahNya dg setia.
Rasul Yakobus-pun tidak menyangkal betapa sulitnya atau sakitnya ketika mengalami “pencobaan” atau lebih tepatnya “godaan, bujukan atau penderitaan, kesusahan, kemalangan”. Tetapi dia menyadari bahwa penderitaan itu hanyalah pencobaan biasa, yang membantunya menjalani hidup dengan lebih tegar. Baginya itulah bagian dari proses menuju hidup yang berintegritas sebagai pengikut Kristus Yesus.
Sebagaimana wangi cendana muncul di tanah berbatu kapur dan beriklim sangat kering,
kiranya kita juga mengeluarkan wangi/suatu hal yg baik ketika kita mampu menaklukkan godaan, penderitaan, kesusahan.
Pencobaan memang tidak menyenangkan, tapi jika kita mau & mampu bertahan; maka kita akan menjadi bau harum dari Kristus Yesus bagi Allah diantara sesama orang percaya maupun yg tidak percaya kepada Tuhan, yaitu ketangguhan iman kita yg tahan uji akan muncul/terlihat dihadapan mereka. (2 Korintus 2:15)
Doa kami:
Tuhan Yesus, tambahkanlah iman kami dan tolonglah kami agar kami mampu bertahan menghadapi pencobaan yg sedang kami alami. Amin