Konsisten
Daniel 6:11
Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.
Ketika kita terikat akan sesuatu kebiasaan, kemudian saat ingin melepaskannya tentunya sangat sulit sekali, membutuhkan tekad dan disiplin yang ketat (konsistensi) sehingga harus siap berkorban dan melawan keinginan daging (kenyamanan). Keberhasilan kita tergantung kedisiplinan kita dalam berusaha, tetap setia dan konsisten dalam menjalankannya, apapun resiko yang timbul tidak menyurutkan semangat dan menganggap sebagai bagian dari perjuangan untuk meraih keberhasilan.
Konsisten mendatangkan kebaikan bagi yang mau menjalankannya dengan benar.
Disaat ada larangan, manusia harus mematuhi dan menghindari demi kebaikan atau untuk menghindari bentrokan dan hukuman. Namun apa yang dilakukan Daniel bertolak belakang atau berlawanan, bukan karena mau melawan atau tidak patuh pada aturan Raja, tetapi apa yang akan diatur berhubungan dengan hak asasi manusia sebagai umat beragama dan hal ini tidak bisa ditoleransi walaupun resikonya mendapatkan hukuman. Disaat larangan datang Daniel bukan menghindar atau bersembunyi malah melakukannya, Daniel tetap konsisten berlutut dan berdoa seperti biasanya dan itu berkenan kepada Allah, sehingga resiko apapun mampu dihadapinya karena Allah membela dan menolongnya. Daniel lebih takut Tuhan daripada manusia. Tuhan menyertai dan melindungi Daniel serta memampukannya melewati hukuman atas ketaatannya kepada Tuhan
Daniel 6:21
dan ketika ia sampai dekat gua itu, berserulah ia kepada Daniel dengan suara yang sayu. Berkatalah ia kepada Daniel: ”Daniel, hamba Allah yang hidup, Allahmu yang kausembah dengan tekun, telah sanggupkah Ia melepaskan engkau dari singa-singa itu?”
Kita harus belajar dari Daniel tentang konsistensi, yang tetap menjalankan kebiasaannya berdoa walau berat resikonya. Kita seringkali menghindar (mencari aman) berharap Tuhan mengerti dan memaklumi kondisi kita.
Doa kami : Tuhan Yesus ajar kami konsisten mengikuti dan melakukan kebenaran akan FirmanMu. Amin
Tuhan Yesus memberkati (yl)
Amin..Terimakasih. Gbu
Tidak mudah tapi bukan tidak mungkin.
Harus berusaha, lewati semua godaan dan tantangan sampai berhasil, minimal makin baik proses utk konsisten.
Kami dari Depok terbiasa membaca Krn mmg saat disana terkait dgn tuntutan pekerjaan dan pelayanan.
Setelah pindah ke kampung, tantangan besar utk tetap konsisten membaca.
Walau terasa berat Krn kesibukan pekerjaan sudah berbeda, tapi berusaha konsisten membaca.
Puji Tuhan, pelayanan kami baik, bacaan2 melengkapi kami dlm pelayanan.
Haleluya
Tuhan memberkati