Berjalan bersama Tuhan
Filipi 2:5
Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
Baru-baru ini ada kejadian seorang mahasiswa bunuh diri lompat dari gedung tinggi diduga karena depresi. Anak muda tersebut ternyata adalah seorang anak pendeta. Hal ini dibenarkan dan disaksikan oleh pendeta tersebut di mimbar pada salah satu gereja. Menurut pendeta tersebut (ayahnya) pada malam sebelum anak tersebut meninggal mereka melakukan mezbah keluarga. Bagi kita yang mendengarnya sungguh sesuatu yang tidak bisa dipercaya (mustahil) terjadi kepada anak yang kelihatannya baik-baik saja, karena orang tuanya seorang hamba Tuhan ternyata mempunyai masalah yang sangat menekan dirinya sehingga sampai mengakhiri hidupnya.
Dari peristiwa ini kita belajar bahwa :
- tidak ada jaminan anak seorang hamba Tuhan pasti baik kondisi batinnya (rohaninya), beberapa orang terkenal menjadi mualaf padahal orang tuanya hamba Tuhan.. ingat anak-anak imam Eli,
1 Samuel 2:12
Adapun anak-anak lelaki Eli adalah orang-orang dursila; mereka tidak mengindahkan Tuhan,
- jangan melihat orang dari kulit luarnya
- apa yang kita pikir baik belum tentu baik bagi orang lain
- sebagai orang tua kita harus bisa menjadi teman, sahabat yang bisa diajak berdiskusi dengan tetap dihormati atau dihargai sebagai orang yang lebih tua. Karena anak bukan milik kita tetapi titipan dari Tuhan yang harus kita didik dengan bertanggung jawab.
- kita harus lebih mendengar daripada berbicara
Di alkitab ada cerita tentang imam Eli yang anak-anaknya tidak sepertinya, Ayub yang saleh harus kehilangan segalanya. Di dunia ini apa yang tidak mungkin, semua kembali kepada kita dan Tuhan sebagai penentu, walaupun kita diberi hak bebas akan hidup kita, namun jika kita mau dipimpin oleh Tuhan untuk berjalan sesuai dengan rencana dan kehendakNya, maka hidup kita akan baik-baik saja walau masalah masih tetap ada, karena bersama Tuhan kita bisa melewati dan menjalaninya dengan kuat kuasaNya.
Yesaya 40:10-11
Lihat, itu Tuhan Allah, Ia datang dengan kekuatan dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa. Lihat, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia, dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya. [11] Seperti seorang gembala Ia menggembalakan kawanan ternak-Nya dan menghimpunkannya dengan tangan-Nya; anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati.
Memang tidak mudah untuk bisa berjalan bersama Tuhan, kita harus mematikan keinginan daging (kenyamanan) yaitu kenikmatan dunia yang seringkali membuat kita jatuh dalam dosa. Iblis berusaha menarik manusia dengan kenyamanan yang menyesatkan.
Jadikan Tuhan pemimpin dalam kehidupan kita.
Doa kami : Tuhan kami mau berjalan bersamaMu, melakukan kebenaran sesuai kehendak Tuhan.amin
Tuhan Yesus memberkati (yl)
Amin... kami mau hidup berkenan DIHADAPKAN TUHAN. Tks Gbu