Sadar diri dan siap kehilangan
Ayub 2:10
Tetapi jawab Ayub kepadanya: "Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?" Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya.
Melihat perjuangan seorang ibu yang memiliki anak berkebutuhan khusus saya sangat kagum, karena tidak mudah dan tidak semua ibu bisa melakukannya. Tuhan ijinkan seseorang memiliki anak yang berkebutuhan khusus karena Tuhan tau kemampuannya. Tidak hanya membutuhkan kesabaran tetapi juga harus bisa mengendalikan diri terhadap pandangan orang lain diluar sana. Membesarkan anak spesial membutuhan ketenangan hati dan pikiran sehingga bisa santai menghadapi apapun masalah yang timbul. Selalu bersyukur dan tidak terpengaruh apa kata orang, bertanggungjawab sebagai pengelola apa yang Tuhan percayakan.
Demikian juga dengan Bapa di sorga dalam menghadapi anak-anakNya yang memiliki berbagai perangai tidak hanya yang berkebutuhan khusus namun yang normalpun juga seringkali melukai dan membuat hati Bapa bersedih. Tetapi Bapa di sorga selalu sabar dan tanganNya selalu terbuka untuk menolong siapapun yang berharap kepadaNya.
Kita yang diciptakan sempurna harusnya bisa lebih baik dalam sikap atau perbuatan sebagai rasa syukur kepada Tuhan. Manusia lahir ke dunia dengan telanjang tidak membawa apapun. Ketika meninggal juga telanjang tidak membawa apapun. Apa yang kita punya selama kita hidup di dunia adalah anugerah dari Tuhan. Jangan merasa memiliki sehingga marah, kecewa dan punya ketakutan apabila hilang. Sikap Ayub patut dicontoh baca: Ayub 1:21
katanya: "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!"
Semua berkat yang Tuhan percayakan kepada kita harus dikelola dengan baik dan bertanggungjawab. Jadi orang yang bisa dipercaya. Dalam kehidupan ini sadar diri, bagaimana kita menghadapi bukan apa yang dihadapi.
Hati kita harus penuh dengan syukur
Jika Tuhan ijinkan kita kehilangan tidak perlu ditangisi atau disesali, sedih hanya sebentar karena semua adalah titipan dan kita hanya pengelola, Tuhan tau yang terbaik buat anak2 Nya
1 Petrus 4:10
Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah.
Doa kami : Tuhan terimakasih atas anugerahMu dalam hidup kami, kami akan berusaha mengelola semua yang Tuhan titipkan dengan baik dan bertanggungjawab.amin.
Tuhan Yesus memberkati (yl)
Amin.
Semua yg kita miliki adalah dari Tuhan.
Karena itu harus dikelola dgn bijak.
Dan jika Tuhan ambil, maka itu adalah milik Tuhan. Kita hanya dipercayakan.
Tapi yg perlu dihindari adalah menghilangkan apa yg Tuhan berikan.
Pengalaman buruk saya mungkin jadi pelajaran. Diajak dgn iming2 akan dpt keuntungan, akhirnya berinvestasi bodong.
Awalnya dapat, tapi akhirnya setelah keluar besar hasilnya nihil.
Saya bagikan pengalaman buruk ini agar kita tdk tertipu dgn tawaran menarik.
Saran saya (sekarang setelah saya telah sadari kesalahan saya)
maka saran saya bekerjalah dgn usaha yg benar2 nyata.
Maka Tuhan akan berkati kita sesuai pekerjaan kita, bahkan lebih dari apa yg kita kerjakan, karna cara dan jalan Tuhan ajaib mendatangkan berkat.
Jika kehilangan karna Tuhan yg ambil, kita tetap bersyukur. Tapi karena kesalahan kita, maka kita hrs minta ampun, dan mengampuni lalu bertobat.
Haleluya
Amin