“Lalu Yesaya berkata kepada Hizkia: Dengarkanlah firman TUHAN semesta alam!
Sesungguhnya, suatu masa akan datang, bahwa segala yg ada dalam istanamu dan yg
disimpan nenek moyangmu sampai hari ini akan diangkut ke Babel. Tidak ada
barang yg akan ditinggalkan, demikianlah firman TUHAN. Dan dari keturunanmu yg
akan kau peroleh, akan diambil orang untuk menjadi sida-sida di istana raja
Babel. Hizkia menjawab kepada Yesaya: sungguh baik firman TUHAN yg engkau
ucapkan itu! Tetapi pikirnya : Asal ada damai dan keamanan seumur hidupku!”.
(Yesaya 39:5-8)
Gambar diatas
menununjukkan betapa sombongnya raja Hizkia ketika mempertontonkan kekayaan
kerajaannya kepada utusan raja Babel musuhnya, yg kelak akan merampasnya dan
menghancurkan kerajaan Yehuda.
Saat kita menanam padi...
Rumput atau ilalang-pun
ikut tumbuh
Tapi saat kita menanam rumput..., tidak pernah tumbuh padi
Dalam melakukan"kebaikan"....... Kadang² hal yang"buruk"turut menyertai
Namun saat melakukan"keburukan"....tidak ada"kebaikan"bersamanya.
Jadi untuk itu janganlah bosan untuk berbuat"baik"..., meskipun kadang-kadang tidak sempurna.
Manusia menjadi sempurna justru karena memiliki......."Kekurangan"disamping"Kelebihannya". -
Maka kita tetap bersyukur, bahwa kita masih di beri kesempatan untuk terus memperbaharui......dan memperbaiki segala kekurangan yang ada pada kita..., walaupun itu tidak mudah.
Tapi saat kita menanam rumput..., tidak pernah tumbuh padi
Dalam melakukan"kebaikan"....... Kadang² hal yang"buruk"turut menyertai
Namun saat melakukan"keburukan"....tidak ada"kebaikan"bersamanya.
Jadi untuk itu janganlah bosan untuk berbuat"baik"..., meskipun kadang-kadang tidak sempurna.
Manusia menjadi sempurna justru karena memiliki......."Kekurangan"disamping"Kelebihannya". -
Maka kita tetap bersyukur, bahwa kita masih di beri kesempatan untuk terus memperbaharui......dan memperbaiki segala kekurangan yang ada pada kita..., walaupun itu tidak mudah.
Contoh: Ketika kita membaca kisah raja Hizkia yg diperpanjang umurnya oleh
TUHAN dg ajaib selama 15 tahun (Yesaya 38:1-8), raja Hizkia sangat senag dan
bertteima kasih kepada TUHAN Allahnya (Yesaya 38:9-22). Sayangnya perpanjangan
umurnya yg 15 th tidaklah membuat dia untuk bisa beres-beres segala hal yg dia
belum lakukan dg baik dan sesuai firman TUHAN. Sebaliknya dia menjadi orang yg
sombong dan egois yg hanya memikirkan dirinya sendiri saja dan tidak memikirkan
bagaimana dg nasib istri dan anak2nya kelak setelah dia mati lima belas tahun
kemudian (Yesaya 39:1-8).
Ternyata kalau kita masih di beri kesempatan seperti raja Hizkia untuk
terus memperbaharui dan memperbaiki segala kekurangan yang ada pada kita dalam
waktu yg terbatas itu; ternyata hal itu sangatlah sulit untuk dilakukan. Saya
pribadi sudah mengalaminya sendiri. Ada banyak kesulitan, kebiasaan lama saya
yg buruk yg harus dirobah total, ketakutan, kekuatiran saya, dan ada ancaman,
rongrongan dan pemerasan secara tidak langsung dari para tetangga yg tidak suka.
kami memperbaiki rumah kami yg sekarang
sudah keropos & penuh rayap diganti dg baja ringan spandex, hollow dan
gypsum, agar nanti dapat terjual dg lebih mudah. Lalu kami dapat pindah kerumah
yg lebih kecil tapi sudah bagus dan rapih. Rumah kami yg satu lagi yg dibiayai
dg modal patungan dg partner kami masih belum terjual juga sudah hampir 6 th
lamanya. Sehingga saya harus berusaha menjualnya supaya bisa melunasi bagian
uang dari partner kami, yg juga sedang butuh uang. Selain itu sakit penyakit
saya yg tidak kunjung sembuh, semakin hari semakin lemah dan harus minum
obat2an setiap pagi siang dan sore dll.
Semoga kisah raja Hizkia diatas dapat menjadi pelajaran bagi hidup kita
masing-masing mulai saat ini.
Tuhan Yesus memberkati kita semua.
Doa kami:
Tuhan Yesus, ajarilah kami bahasa cintaMu agar kami dekat padaMu ya Tuhan
kami dan Allah kami. Amin