“Mengapa tidak?
Karena Israel mengejarnya bukan karena iman, tetapi karena perbuatan. Mereka
tersandung pada batu sandungan”. (Roma 9:32)
Topik hari ini: “Iman atau perbuatan”?
Dunia goncang karena
penyakit sampar yg bernama virus corona. Padalah virus corona sudah ada sejak lama di China,
Indonesia.... dll, hanya sekarang virusnya sudah bermutasi menjadi “sangat
menular”, yang disebut covid-19; jadi untuk itu kita harus cepat tanggap dan
mengikuti semua himbauan & prosedur yg sdh ditetapkan oleh pemerintah kita.
Walaupun dari para ahli kesehatan, para dokter di Australia, Amerika, China,
Israel...dll, mereka sdh kurang lebih mengetahui vaksinnya dan beberapa sudah
dipakai oleh para sukarelawan dan para dokter & jururawat yg bertugas di
garis depan melayani pasien yg terkena covid-19.
Saat ini yang telah terjadi
di negara Italia & Spanyol ini, adalah mereka harus hidup bagai sedang
perang, tidak boleh keluar rumah, banyak korban. Kejadian ini karena mereka
mengabaikan himbauan pemerintah dan mengabaikan firman Tuhan dalam kitab Yesaya 26:30.
Ketika kita beriman
sehat, maka kita harus hidup sehat termasuk menghindari semua yang bisa merusak
kesehatan.
Apa yang sudah terjadi
tidak bisa dianggap enteng, karena virus ini sudah membunuh ribuan manusia di
dunia.
Diantara kita umat yang
percaya kepada Tuhan ada perbedaan pandangan tentang takut Tuhan atau takut
virus. Sehingga ada yang tetap ibadah dan ada yang ikut anjuran pemerintah
untuk beribadah dirumah. Masalahnya bukan berarti yang takut beribadah digereja
tidak beriman, tetapi sebagai warga negara yang baik harus taat pada aturan
pemerintah dan kita manusia diberi akal budi oleh Tuhan agar bisa menerapkan
mana tindakan yang harus dilakukan dengan iman, mana tindakan yang dengan akal
budi.
Kematian dua hamba Tuhan
di Bandung karena virus covid 19,
membuktikan bahwa virus ini tidak memandang siapa kita, juga bukan karena
kita tidak beriman, tetapi sebagai orang percaya kepada Tuhan, selain beriman
kita juga bertindak hati-hati menghindari segala kemungkinan yang bisa terjadi
penularan oleh virus tersebut.
Jika kita sudah
mengetahui sesuatu berbahaya ya hindari, jangan melanggarnya menggunakan kuasa
nama Yesus, bukankah itu mencobai namanya?
Kita ambil contoh di
Matius 4:1-11 ketika Yesus dicobai di atas bukit oleh iblis agar mengubah batu
jadi roti, sebagai Tuhan pasti bisa, tetapi apa kata Yesus, manusia hidup bukan
hanya dari roti; kemudian pada saat diminta menjatuhkan diri, Tuhan mengatakan jangan mencobai, Tuhan mengajarkan kepada kita, walaupun ada
kuasa jangan kita melakukan karena diri kita mampu atau supaya dilihat orang lain,
tetapi semua sesuai dengan kehendak Tuhan dan untuk kemuliaan Tuhan.
Dalam hal ini yaitu
menghadapi virus ini selain kita tetap tenang, tidak panik, atur emosi, kita
juga perlu berhati-hati dengan mengikuti anjuran para ahli dan belajar dari
negara yang sudah mengalami. Tuhan mau kita benar dalam iman dan perbuatan.
Tetap beriman dan berusaha yang terbaik. Karena tidak hanya kita yang mengambil
manfaatnya, tetapi juga semua orang.
Tuhan Yesus menyertai
kita semua. (YH)
Doa kami:
Tuhan Yesus, terima kasih Tuhan, Engkau sudah berfirman kepada semua kami jemaatMu,
agar kami semua tunduk kepada semua lembaga manusia, raja/presiden sebagai
pemegang kekuasaan yg tertinggi dan wali-wali yg diutusnya sesuai firmanMu
dalam kitab 1 Petrus 2:13. Amin