![]() |
Add caption |
“Dan janganlah kamu
membalas kejahatan dg kejahatan , atau caci maki dg caci maki, tetapi sebaiknya
kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil untuk memperoleh berkat”. (1
Petrus 3:9)
Melanjutkan topik
renungan yg kemarin, yang kita terima dari Tuhan, kita pakai keberadaan hidup
kita untuk menjadi berkat bagi orang lain, agar hidup kita berarti di dunia ini
dan dikehidupan nanti.
Ada salah suatu renungan
kesaksian dari seorang biarawan yg bernama Petrus, sebagaimana ditulisnya sbb :
Hidupku bahagia.....
Hari-hari ini hidup
saya rasanya capek dan lelah dengan kesibukan yang ada, apalagi dengan
banyaknya masalah yang terjadi.....Sepertinya mau menyerah saja.....
Karena kesibukan saya
minggu Ini sampe tidak bisa mengunjungi para lansia ke rumah lansia. Ketika
saya datang kerumah lansia, mereka nyalami saya dan bilang kangen dengan saya,
karena sudah lama gak datang.. Lalu saya duduk ama lansia yang buta dan lansia
itu bilang sampe kangen gak dengan suara saya dan lansia langsung itu tiduran
di dada saya dengan cerita banyak..Lalu lansia yang pikun cemburu dan dia ganggu-ganggu
dan ingin tiduran juga di dada saya... Saya merasa trenyuh dan adem sekali
bersama lansia-lansia ini... Pagi ini rasanya semua rasa lelah dan capek saya
hilang saat para lansia itu cerita kangen dan terima kasih karena
diperhatikan..
Sobat.... Silahkan
mencobanya dan melakukan ini, maka hidup ini akan menjadi penuh kebahagiaan,
pada saat kita boleh berguna bagi orang lain. Rasa capek dan lelah akan hilang
saat kita bersama mereka yang merasakan kebahagiaan, karena kehadiran kita.
Pagi ini rasanya adem dan tentrem penuh kedamaian, saat dua lansia buta dan
pikun bersandar di tubuh saya dengan aneka cerita mereka.... Sebuah harapan
akan hidup lebih baik, pada saat ada perhatian dan kepedulian....
Saya minggu ini tak
berjumpa mereka saat jumpa ada oase sumber kekuatan dalam hidup saya, apalagi
di rumah biara ada suara tangisan bayi dari anggota keluarga yg datang
menjenguk dan kemarin ada tamu baru, anak perempuan hamil 7 bulan yang ditolak
keluarganya dan ditinggal pergi pasangannya..
Tetapi selalu ada
kebahagiaan saat kita boleh menjadi sumber “kehidupan” bagi sesama yang
membutuhkan, walaupun hidup rasanya capek dan lelah sekali.
Sobat.. Selalu
sediakanlah waktu..... Selalu sediakan kesempatan berjumpa dengan mereka-mereka
yang kita perjuangkan dalam hidup kita, karena mereka akan memberikan kekuatan
dalam hidup kita pada saat semangat mulai redup dan harapan mulai padam..
Kadang Tuhan Yesus
terasa jauh sekali, walaupun kita sudah berlutut dan berdoa, Tuhan seolah-olah
tiada.... Kemana harus menemukan Tuhan?? Menemukan dalam diri mereka yang kita
perjuangkan dalam hidup kita, karena Tuhan ada disana, sedang menunggu kita
berbuat menjumpai-Nya dalam diri mereka.....
Saat saya bersama
lansia-lansia ini, rasanya dunia milik saya yang tidak akan diambil oleh siapapun
juga...Sobat.. Ayuk bangun hidup kita dengan berguna bagi sesama...
Kiranya renungan
kesaksian dari biarawan Petrus ini, dapat bermanfaat dan menjadi berkat bagi
kita dalam menjalani hidup kita hari demi hari. Sebaiknyalah kamu memberkati,
karena untuk itulah kamu dipanggil untuk memperoleh berkat.
Doa kami:
Tuhan Yesus,
mampukanlah kami umatMu agar dapat memberkati & hidup dalam perdamaian,
karena untuk itulah kami dipanggil untuk memperoleh berkat daripadaMu dalam
hidup ini dan kehidupan nanti. Amin