“Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh
ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan
yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan
segenap hatimu.” (1Petrus 1:22)
Topik renungan kita hari ini adalah tentang racun kehidupan. Apakah memang ada racun kehidupan?
Orang yg terkena
racun berbisa akan sangat menderita, tubuhnya terasa sakit, kemudian melemah,
dan kemungkinan besar akan meninggal. Seperti suatu kisah yg terjadi di Jakarta
mungkin sekitar tahun lalu, ada seorang kawan lamanya ketika mereka sama2 studi
di Australia, yg adalah seorang wanita juga, mungkin karena dendam atau sakit
hati..., teman wanitanya itu menaruh sedikit racun dalam secangkir kopi teman
lamanya sendiri di suatu kafe, di sebuah mall besar di Jakarta pusat. Setelah
minum kopi yg telah dibubuhkan sedikit racun, wanita yg diracuni itu tidak
sadarkan diri, lalu segera dilarikan kerumah sakit, namun nyawanya sudah tidak
tertolong lagi dan meninggal.
Dalam kehidupan ini
ada "racun" yang harus kita buang. Apakah "racun" itu?
Racun-racun tersebut adalah segala hal buruk yang mempengaruhi pikiran dan hati
kita, diantaranya adalah pikiran negatif, sakit hati, kepada orang lain, iri
hati, menyimpan kebencian atau dendam & tidak mau memaafkan orang lain yg
menyakiti hatinya.
Jikalau kita hidup
dalam pola pikir yg selalu negatif, selalu melihat segala sesuatu dari sisi
buruknya, dan selalu memiliki hati penuh iri hati, benci, dendam dan cemburu,
maka dalam hidup kita, tidak akan pernah dapat membuat hidup kita damai
sejahtera & bahagia.
Racun-racun ini akan
terus menggerogoti hidup kita dan akan membuat kita menderita sepanjang hidup
kita jika ia tidak segera diobati dengan dikikis dan di buang. Sebab sebenanya
hidup ini hanya sebentar, hanya seperti uap saja yg sebentar kelihatan ,lalu
lenyap (Yakobus 4:14), jadi mengapa harus kita buat diri kita menderita?
Dan mengapa kita
harus menyimpan luka dalam hati? Mempertahankan/menyimpan "racun"
dengan alasan sakit hati sedalam lautan atau alasan apa pun, hanya akan
menambah besar luka & penderitaan saja dalam hidup ini.
Sembuhkanlah dan
ciptakanlah dunia/hidup kita, jadi lebih indah dengan membuang
"racun" dalam pikiran & hati kita, dan mengisinya dengan hal-hal
positif, yaitu dengan buah-buah Roh : Amalkanlah kasih persaudaraan yang tulus
ikhlas dan isilah hati & pikiran dan perkataan serta perbuatan kita selalu
dg kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan , kebaikkan,,
kesetiaan , kelemah lembutan dan penguasaan diri. (baca kitab Galatia 5:22).
Bagaimanakah caranya
?
Pertama, dengan cara
memberi maaf secara total kepada orang lain maupun diri kita sendiri, lalu
mengisinya dengan cinta kasih, belas kasih, serta simpati terhadapnya dan
janganlah pernah mengingat-ingat atau mengungkit-ungkit lagi akan kesalahannya
itu.
Kedua, dengan menjaga
lidah & perkataan kita yang adalah merupakan racun sangat berbahaya. Baca
kitab Yakobus 3:8: "tetapi tidak seorang pun yang berkuasa menjinakkan
lidah; ia adalah sesuatu yang buas, yang tak terkuasai, dan penuh racun yang
mematikan. "
Ada suatu pesan yang
bagus untuk bisa kita tanamkan dalam hidup kita : "tulislah diatas pasir
semua kebaikan kita, sebaliknya tulislah diatas batu semua kebaikan orang pada
kita". Maksudnya adalah agar kita selalu mengingat2 akan semua kebaikkan
orang lain kepada kita. Namun sebaliknya janganlah mau ingat2 akan semua
kebaikkan yg telah kita lakukan kepada orang lain.
Tuhan Yesus
memberkati kita semua yang membaca renungan ini. dan salam damai sejahtera dari
saudari kita terkasih dalam Kristus, kawan sekerja Allah yg tinggal jauh di
luar pulau Jawa.
Doa kami:
Tuhan Yesus,
tolonglah kami agar kami dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus
ikhlas, dan bersungguh hati dalam saling mengasihi. Amin