“Akan tetapi, jikalau
kamu menjalankan hukum utama yang tertulis dalam Kitab Suci: "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri", kamu berbuat baik. Tetapi jikalau kamu
memandang muka, kamu berbuat dosa. Dan oleh hukum itu menjadi nyata, bahwa kamu melakukan pelanggaran”. (Yakobus 2:8-9)
Ibu Teresa, seorang
biarawati gereja Katolik, dia terbiasa mengingatkan semua orang-orang yg
percaya kepada Tuhan, bahwa tak seorangpun layak dan harus mati sendirian.
Makanya, tidak seorang-pun pantas harus berduka cita, maupun menangis sendiri
juga, ataupun tertawa sendiri, atau merayakan sendiri. Kita semua diciptakan
untuk mengarungi perjalanan hidup di dunia ini bergandengan tangan. Ada
seseorang yang hari ini siap sedia untuk menggandeng dan menjabat tangan kita.
Dan ada juga seseorang tahu bahwa ada seseorang yang mau menggenggam
tangan-tangannya dan memberinya perhatian. Untuk itu, kita masing2 perlu
mengingat bahwa dalam menjalani hidup ini, kita ini selalu saling bergantung
dan saling membantu satu sama lainnya. Bukankah ketika lahir di dunia ini, kita
juga membutuhkan pertolongan agar dapat hidup didunia ini??
Salah satu contoh
lainnya:
Ada seorang nenek yg
sudah tua yg berumur 87 tahun. Hidupnya hanya sendirian dan hanya ditemani oleh
seorang pembantu rumah tangga dan seorang suster/jururawat. Karena semua
anak-anaknya semuanya tinggal di luar kota. Suatu ketika dia terjatuh duduk
dikamarnya, dia hanya dibantu oleh pembantu rumah tangganya dan jururawat tsb.
Untungnya anaknya bisa cepat dihubungi utk mengengoknya dan memeriksakannya di
rumah sakit. Ternyata menurut para dokter ahli di kota tsb, tulang2
dipinggulnya & dibokongnya patah semua. Menurut perkiraan para dokter tsb,
nenek itu baru bisa sembuh dan berjalan lagi setelah satu tahun lamanya. Tetapi
rupanya nenek itu banyak sekali temannya, selalu saja setiap hari ada yg datang
menengoknya dan membawakannya makanan. Dan setiap hari jum’at siang, datanglah
semua kawan-kawannya yg membawa makanannya masing2 untuk berpesta kuliner
dirumah nenek itu dan berkumpul bersama2 dg gembira. Dua bulan kemudian datang
juga cucu nenek itu, yg adalah dokter spesialis dari luar negri, sambil membawa
obat penghilang sakit yg membuat nenek itu jadi cepat pulih kesehatannya.
Sekarang barusan 4 bulan lamanya keadaan nenek itu sudah bisa berjalan lagi,
walaupun masih sedikit sakit dan menggunakan tongkat. Dia juga bisa berjemur
setiap pagi didepan rumahnya agar terkena sinar matahari pagi. Sehingga
terpenuhilah hikmat Tuhan yg disampaikanNya melalui rasul Paulus bagi semua
orang-orang yg percaya kepada pemberitaannya : Bersukacitalah dengan orang yang
bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis! (Roma 12:15)
Jadi janganlah
tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan
orang lain juga. (Filipi 2:4) Tuhan Yesus dalam pelayananNya sering mengatakan
untuk mengasihi sesama, yaitu "Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu
dan dan berdoalah bagi mereka yg menganiaya kamu. (Matius 5:44)
"Hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu
sendiri." (Matius 19:19)...dan lain sebagainya.
Hal mengasihi sesama
adalah merupakan hukum yg kedua, dari dua hukum yg terutama dalam hukum Taurat.
Dan hukum yang pertama, adalah Kasihilah, Tuhan, Allahmu , dengan segenap
hatimu dan dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap akal budimu. Dan hukum yg
kedua , yang sama dengan itu adalah Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu
sendiri. (Matius 22:39) Sebab itu sebenarnya seluruh isi hukum Taurat tercakup
dalam satu firman ini, yaitu: "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu
sendiri"! (Galatia 5:14) Mengapa demikian? Karena bagaimana mungkin
seorang bisa mengasihi Allah yg tidak kelihatan, kalau orang itu tidak
mengasihi saudaranya atau sesamanya yg kelihatan. Barang siapa tidak mengasihi,
sesungguhnya ia tidak mengenal Allah! sebab Allah adalah kasih. (1 Yohanes 4:8)
Dengan demikian, makna
daripada kasihilah sesama mencakup semua larangan terdapat pada ayat berikut: "Karena
firman: jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengingini dan
firman lain mana pun juga, sudah tersimpul dalam firman ini, yaitu: Kasihilah
sesamamu manusia seperti dirimu sendiri! "(Roma 13:9) Jikalau kita mengasihi sesama, terlebih bagi
mereka yang hina atau hidupnya susah, menderita sakit dan kekurangan; maka kita
sesungguhnya sudah sama seperti melakukannya untuk Tuhan. Seperti tertulis
dalam Alkitab: "Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari
saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku."
(Matius 25:40)
Marilah kita
melakukan firman Tuhan dengan mengasihi sesama, terlebih bagi orang yang sangat
membutuhkan bukan hanya materi, tetapi juga perhatian dan kasih sayang.
Contohnya : Orang sedang terkapar sakit , atau orang yg hidupnya kesepian, atau
orang yg sedang berduka ditinggalkan oleh kematian dari seorang yg sangat
dikasihinya.... dll.
Tuhan Yesus
memberkati kita semua para pembaca renungan pdairhidup. Salam sejahtera dari
salah seorang saudari kami seiman dalam Kristus, kawan sekerja Allah tinggal
jauh dari luar pulau jawa.
Doakanlah kami;
Tuhan Yesus,
penuhilah hati kami selalu dg kasihMu ya Tuhan, supaya kami dapat mengasihi
sesama kami manusia seperti diri kami sendiri. Amin