“Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. (Matius 6:33)
Apakah esensi dari
nas firman Tuhan Yesus diatas? Dalam menjalani hidup kita didunia sebagai
umatNya, baik kita yg kaya atau yg sedang atau yg miskin, kita “harus selalu”
mencari Kerajaan Allah dan kebenarannya; sehingga akhirnya kita beroleh iman
kepada Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat kita. Karena tanpa iman kepada
Yesus, maka Tuhan tidak akan berkenan kepada kita. (Ibrani 11:6) Kenapa kita
“harus selalu” mencarai Kerajaan Allah dan kebenarannya? Sebab jikalau kita
tidak melakukannya, maka iman kita akan mudah goyah & terjatuh dalam
mengasihi dunia dan apa yg ada didalamnya. Dan jikalau kita mengasihi dunia,
maka kasih akan Bapa di sorga tidak ada didalam orang itu. (1 Yohanes 2:15)
Marilah kita lanjutkan merenungkannya dari bahan renungan yg dikirim oleh
seorang saudari kita seiman dalam Kristus, kawan sekerja Allah yg sekarang
tinggal jauh di luar pulau Jawa, yg telah kami sadur dan lengkapi sbb:
Apakah yang dicari
oleh kebanyakan manusia ? Banyak dari antara kita akan bilang uang. Lalu untuk
apa uang ? Untuk beli berbagai kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup ada jasmani dan
rohani. Bagi orang2 yg termasuk dalam kategori kalangan ekonomi menengah keatas
atas, kita bisa melihat bahwa kebutuhan jasmani tidaklah lagi untuk
mengenyangkan perut, tetapi lebih untuk kenyamanan; sedangkan bagi orang2 yg
termasuk dalam kategori kalangan ekonomi bawah, kebutuhan jasmani adalah untuk
mengenyangkan perut.
Tidak ada yang salah
dalam hal ini, tetapi hati-hati kenyaman akan membuat orang terlena sehingga
tidak mau meninggalkan kenyamanan itu, bahkan akan sangat terikat dengannya.
Kalau seseorang sudah sangat terikat dg kenyamanan, pada uang, pada harta
benda, kekayaan, dan hal2 yg duniawi; maka kesemuanya itu sudah menjadi
berhalanya/allahnya. Jikalau demikian adanya, maka meskipun kita adalah umat
Tuhan, tetapi dimata Tuhan sebenarnya kita adalah termasuk orang-orang yg tidak
mengenal Allah. (Matius 6:31-32)
Inilah yang dimaksud
Tuhan dengan kisah di Alkitab tentang anak muda kaya (Matius 19:16-26) yang
terikat dengan hartanya. Kenyaman dan semuanya yg lain lain itu, memang
dibutuhkan manusia; tetapi janganlah kita jadi terikat dengannya, sehingga kita
enggan melepaskannya / meninggalkannya. Kisah anak muda yg kaya tsb diatas, yg
adalah suatu gambaran dari orang Kristen, yg ingin mempunyai hidup yg kekal
(Matius 19:16) Sebenarnya anak muda itu sudah melakukan sebagian besar apa yg
telah difirmankan Tuhan, yakni : Turutilah segala perintah Allah, jangan
membunuh, jangan mencuri, jangan berzinah, jangan mengucapkan saksi dusta,
menghormati ayahmu & ibumu, kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu;
tetapi ternyata masih ada yg kurang untuk dapat memperoleh hidup yg kekal. Apa
yg masih kurang dari anak muda kaya itu? (Matius 19:17-19) Yang Tuhan inginkan
adalah agar anak muda kaya itu jangan terikat kepada kenyaman, uang dan harta
benda yg berlimpah dll, sebab kesemuanya itu akan membuatnya menjadi
berhalanya/allahnya. Tetapi anak muda yg kaya itu tidak dapat melakukan apa yg
Tuhan minta kepadanya, akibatnya dia tidak dapat memperoleh hidup yg kekal.
(Matius 19:20-22)
Tuhan Yesus sudah
memberikan contoh nyata, yakni dengan turun ke dunia menjadi seperti manusia
bahkan lahir dikandang, meninggalkan zona nyaman sebagai Allah. Sebenarnya Dia
bisa saja lahir sebagai anak raja yg kaya raya & berkuasa di bumi, tapi itu
tidak dilakukanNya; karena Tuhan ingin mengajarkan kepada kita supaya tidak
terikat dengan kenyamanan duniawi yang sementara itu . (1 Yohanes 2:15-16)
Karena kenyaman akan membuat manusia dapat melakukan apapun untuk
mendapatkannya, sekalipun dia memperoleh dengan kerja keras, tetapi karenanya
dia bisa menjadi egois dan merasa semua karena hasil usahanya dan bisa membuat
manusia kikir dan juga cinta uang.
Karena itu
berhati-hatilah dengan kenyamanan duniawi. Kenyaman tsb juga bisa membuat orang
jadi sombong, Tuhan ingin agar kita hidup dengan berkat melimpah, tetapi Tuhan
tidak ingin kita terikat karenanya. Tuhan memberkati kita agar kita bisa
menjadi saluran berkat bagi orang lain supaya ada keseimbangan. Seperti yg
telah dihikmatkan Tuhan melalui rasul Paulus bagi kita umatNya, yaitu
"Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka,
agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada
keseimbangan". (2 Korintus 8:14).
Meninggalkan zona
nyaman juga dilakukan oleh Abraham dimana disaat sudah nyaman dengan kondisi
suatu tempat dan diberkati luar biasa harus pindah berkali-kali. Abraham taat
dan setia pada Allah sehingga dipelihara dan diberkati berlimpah. Imannya
kepada Tuhan, jauh lebih besar daripada kekuatirannya akan kehilangan kenyamanannya. Karena itu janganlah
kita takut, jikalau harus meninggalkan zona nyaman kita, sebab kita percaya
bahwa Tuhan selalu beserta kita & menghidupkan kita, menolong kita,
melindungi kita dan memelihara kita, memberkati kita...dll, melalui “Roh Kudus
yakni Roh Allah yg maha tinggi”, apapun keadaan kita dan bagaimanapun sulitnya
keadaan kita.
Semoga bermanfaat dan
Tuhan Yesus memberkati kita semua para pembaca renungan pdairhidup.
Doa kami:
Tuhan Yesus,
mampukanlah kami selalu mencari Kerajaan Allah dan kebenaranNya setiap hari,
agar iman kami kepadaMu tidak mudah goyah atau bimbang, atau bahkan jadi lupa
akan Engkau. Amin