“Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: "Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!" Dan dengan perkataan itu meninggallah ia”. (Kisah Para Rasul 7:60)
Di dalam Alkitab, seperti tertulis dalan nas tsb diatas; Stefanus adalah contoh orang yang berjiwa besar dan yang mempunyai kedewasaan rohani untuk mau mengampuni orang-orang Yahudi yg merajamnya dg batu sampai dia mati. Dan ketika Stefanus akan meninggal, dia masih sempat berdoa untuk orang-orang Yahudi yang melemparinya dengan batu. Stefanus adalah seorang pengampun seperti yang diteladankan oleh Tuhan Yesus sendiri. (Lukas 6:27-36) Stefanus sekarang sudah mendapat upah yg bersar di sorga, dia sudah menjadi anak Allah yg maha tinggi.
Ketika kita diperlakukan orang lain
dengan jahat, biadab atau diperlakukan tidak adil, bahkan ditipu, dirampoki
uang kita tanpa setahu kita oleh orang-orang yg dekat dg kita, janganlah
membalasnya. Sebaliknya belajarlah mengampuni mereka dan serahkanlah semuanya
kepada Tuhan. Tuhan Yesus telah mengajar kita untuk mengampuni orang-orang yang
berbuat jahat kepada kita serta mendoakan mereka. Sebab kalau tidak demikian,
maka apakah jasa kita? (Lukas 6:32-33) Maka kita pun tidak akan mendapat upah
di sorga. Sebab Tuhan Allah Bapa kita di sorga, Ia baik terhadap orang-orang yg
tidak tahu berterima kasih dan kepada orang-orang jahat. Semua kita umat Tuhan
juga, diminta oleh Tuhan agar kita juga murah hati & jadi sempurna seperti
Bapa di sorga. (Lukas 6:35 b-36 dan Matius 5:43-48)
Suatu saat sekitar 10 th yg lalu, saya
& istri pernah mengalaminya sendiri, ketika membuka suatu perusahaan yg
maju dan berkembang pesat, yg diawali oleh saya dan istri saya berdua.
Perusaahaan yg kami rintis itu bisa berkembang dari nol cabang jadi 27 cabang
dan dengan karyawan lebih duaratus orang banyaknya, diseluruh jabodetabek.
Tetapi karena saya terlalu fokus untuk terus mencari klien2 baru; sedangkan
masing2 cabangnya saya percayakan kepada orang2 kepercayaan saya dan jarang
mengontrolnya; maka dalam waktu hanya tiga tahun saya uang perusahaan kami
habis dirampoki/dicuri oleh hampir semua orang2 kepercayaan kami sendiri dg
diam2. Dan perusahaan kami jadi bangkrut dan rugi sekitar 2 miliar. Tetapi kami
serahkan semua perkara ini kepada Tuhan, sebab hakKu lah dendam dan hakKu lah
pembalasan kepada mereka semua........ (Ulangan 32:35) Dan ternyata semua
mereka yg kami percayai, tetapi mengkhianati & mencuri uang kami secara diam2,
semuanya sudah siap pasang badan utk dibawa ke polisi dan siap dihukum
dipenjara, sebagai pertanggung jawaban mereka. Karena uang mereka semua
kebanyakan sudah habis dipakai untuk foya2, judi, ditipu, dan ada juga yg
dipakai utk biaya operasi orang tuanya... dll.
Kemudian terjadilah sesuatu yg
mengherankan dalam hidup kami. Sejak kejadian perusahaan kami bangkrut tsb,
tidak lama kemudian saya mendapat pekerjaan untuk menagih suatu kredit macet yg
sudah puluhan tahun dan bank besar sebagai krediturnya, mereka tidak bisa
menagihnya lagi. Namun seolah-olah kebetulan presdirnya bank besar tsb adalah
adik kelas saya semasa di sekolah menengah atas dulu. Dan saya kenal juga dg si
debitur bank tsb, sebenarnya dia adalah orang yg baik, namun usahanya tidak
berjalan sebagaimana mestinya, dan sekarang dia sedang nego dg salah satu kawan
bisnis saya yg lainnya, untuk menjual assetnya senilai puluhan juta us dollar
saat itu. Lalu pihak bank besar tsb, menyerahkan tugas penagihannya kepada saya
dan dalam waktu tidak lebih dari 2 bulan, saya sudah dapat “fee untuk menagih
kredit macet” tsb sebesar Rp 2,2m. Jadi melebihi jumlah kerugian kami yg
sebesar rp 2m itu.Terpujilah Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat kita yg
ajaib. Sungguhlah, Yesus Kristus adalah Tuhan Allah kita yg hidup dan selalu
beserta dg kita anak 2Nya yg mau hidup selalu mendengarkan firmanNya dan
perintahNya dan melakukannya setiap hari dg taat dan setia.
Doa kami:
Tuhan Yesus, berilah kami kemurahan
hatiMu, agar kami mau & rela mengampuni siapa saja yang pernah membuat hati
kami terluka & sakit, dan membuat diri kami menderita... dll; agar kami
dapat jadi sempurna seperti Bapa di sorga. Amin