“Janganlah memutar
baikkan keadilan, janganlah memandang bulu dan juga jangan menerima suap, sebab
suap membuat buta mata orang-orang bijaksana dan memutar balikkan perkataan
orang-orang benar . (Ulangan 17:19)
Salah seorang teman
saya mengirim tulisan yg konon katanya kisah ini adalah suatu cuplikan dari kisah
nyata kehidupan Alm. Bob Sadino. Jadi mohon maaf sebelum & sesudahnya kalau
ada sesuatu yg salah dg apa yg dituliskan
tsb. Yg kita ambil disini adalah inti sarinya saja dari kisah tsb bahwa
orang sombong, yg meninggikan diri, yg memandang bulu akan direndahkan.
Pada suatu pagi,
terlihat seorang wanita berpenampilan menarik berusia 40-an membawa anaknya
memasuki area perkantoran sebuah perusahaan terkenal.Karena masih sepi, mereka
pun duduk di taman samping gedung untuk sarapan sambil menikmati hamparan hijau
nan asri. Selesai makan, si wanita membuang sembarangan tisu bekas pakai. Tidak
jauh dari situ, ada seorang kakek tua berpakaian sederhana memegang gunting
untuk memotong ranting. Si kakek itu menghampiri & memungut sampah tisu
itu, membuangnya ke tempat sampah.
Beberapa waktu kemudian, kembali wanita itu membuang sampah lagi tanpa rasa sungkan. Kakek itu pun dg sabar memungut & membuangnya ke tempat sampah.
Beberapa waktu kemudian, kembali wanita itu membuang sampah lagi tanpa rasa sungkan. Kakek itu pun dg sabar memungut & membuangnya ke tempat sampah.
Sambil menunjuk ke
arah sang kakek, si wanita itu lantang berkata kpd anaknya: ”Nak, kamu lihat
kan, jika tidak sekolah dg benar, nanti masa depan kamu cuma seperti kakek itu,
kerjanya mungutin & buang sampah! Kotor, kasar, dan rendah seperti dia,
Jelas, ya ?”
Si kakek meletakkan gunting
& menyapa ke wanita itu :“Permisi, ini taman pribadi, bagaimana Anda bisa
masuk kesini ?”
Wanita itu dg sombong
menjawab: “Aku adalah calon manager yg dipanggil oleh perusahaan ini.” Pada
waktu yg bersamaan, ada seorang pria dg sangat sopan & hormat menghampiri kakek
tua ini dan berkata :”Pak Presdir, hanya mau mengingatkan saja, bahwa rapat
sebentar lagi akan segera dimulai.”
Sang kakek mengangguk,
lalu sambil mengarahkan matanya ke wanita itu, dia berkata tegas : “Manager,
tolong ya, untuk wanita ini, saya usulkan tidak cocok untuk mengisi posisi apa
pun di perusahaan ini.” Sambil melirik ke arah si wanita, si manager menjawab
dg cepat : “Baik Pak Presdir, kami segera atur sesuai perintah Bapak.”
Setelah itu, sambil
berjongkok, sang kakek mengulurkan tangan membelai kepala si anak, “Nak, di
dunia ini, yg penting adalah belajar untuk menghormati / menghargai orang lain,
siapa pun dia, entah direktur ataupun tukang sampah". Dan si wanita
tertunduk malu, tanpa berani memandang si kakek.
Dari kisah nyata diatas,
dalam menjalani kehidupan ini, kita sebagai orang-orang yg percaya kepada
Tuhan, dapat menyimak bahwa sebagai sesama manusia kita tidak boleh meremehkan
atau merendahkan orang lain, apakah dia orang kaya atau yg berkuasa atau orang
miskin.
Sebab firman Tuhan
sudah katakan kepada agar kita agar jangan memandang muka atau memandang bulu
dan juga jangan menerima suap, sebab suap membuat buta mata orang-orang
bijaksana dan memutar balikkan perkataan orang-orang benar . (Ulangan 17:19)
Yesus Kristus, Tuhan
& Juruselamat kita adalah Allah yg tidak pernah memandang bulu, tetapi Ia
melihat hati kita. (Roma 12:11 dan 1 Samuel 16:7) Dan firman Tuhan juga ingatkan
kepada kita umatNya bahwa kalau kita meninggikan diri maka kita akan
direndahkan. Sebaliknya barangsiapa merendahkan diri dia akan ditinggikan.
(Lukas 18:14)
Doa kami:
Tuhan Yesus, terima
kasih atas perintahMu & firmanMu yg mengajar,
menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan dan mendidik kami dalam kebenaran
dan menuntun kami kepada keselamatan. Amin