Add caption |
“........Kemudian dia
ingin mati, katanya: Cukuplah itu !
Sekarang, ya Tuhan ambillah nyawaku, sebab aku tidak lebih baik daripada nenek moyangku! Sesudah itu
Elia berbaring dan tidur dibawah pohon arar itu.....” (1 Raja-Raja 19:1-5)
Seandainya kita adalah
seorang yg percaya kepada Tuhan, yg belajar untuk selalu hidup benar dihadapan
Tuhan dg rajin baca Alkita dan terus berusaha melakukan firmanNya/perintahNya sesering
mungkin, rajin berdoa dll.
Kemudian,
seandainya pada suatu pagi hari di hari libur kerja, kita, pasangan hidup
beserta anak-anak sepakat berencana utk pergi jalan-jalan, jajan & relaks ke suatu
tempat rekreasi atau Mall, kemudian berangkat setelah kita berdoa kepada Tuhan,
dan memohon penyertaanNya & perkenanNya. Tetapi ternyata di perjalanan kita
seolah-olah diizinkan Tuhan utk mengalami hambatan yg mengha langi sehingga
pesawat terbang kita batal terbang ketempat tujuan karena ada terjadi sesuatu
disana, atau kita mengalami kemacetan yg luar biasa sehingga tidak bisa
melanjutkan perjalanan ketempat tujuan kita, bahkan hampir-hampir mobil yg kita
kendarai diserempet oleh mikrolet yg terus mau menyerobot alur jalan kita;
sehingga akhinrya terpaksa kita harus kembali ke rumah, serta membuat kita jadi
kesal dan marah2. Lalu karena kita kesal dan tidak bisa berbuat apa2, mau
ngomel kepada Tuhan juga tidak bisa; maka kita biarkan sajalah apa yg sudah
terjadi, tidak mau pusing2 lagi, dan tidak Tuhan-Tuhan lagi, terus kita tidur
saja. Mau relaks nanti sore atau tidak, urusan nanti sore saja, sekarang kita
lelah & capek dan pergi tidur saja.
Apakah
kita “boleh” melakukan itu?
Ternyata
jawabannya adalah “boleh”. Kenapa “boleh”? Karena Tuhan tahu akan segala
kekesalan & kepusingan kita tadi dan Tuhan juga tahu kelemahan &
kemampuan kita! Dan mungkin juga Tuhan sudah sediakan kegiatan lain atau tugas
lain di sore hari bagi kita yg lebih baik daripada kita kesal pusing &
marah2 terus akan kejadian siang tadi.
Ternyata
keadaan yg seperti kita alami diatas itu, juga sudah pernah dialami &
dilakukan oleh nabi Elia, bahkan lebih dari itu. Setelah Elia berlelah-lelah
melakukan tugas dari Tuhan untuk menginsyafkan raja Ahab & rakyatnya agar
bertobat dan tidak menyembah berhala Baal lagi. Kemudian oleh kuasa &
campur tangan Tuhan, nabi Elia membuktikan bahwa hanya Tuhan, Allah Abraham,
Ishak dan Yakub/Israel adalah satu-satunya Tuhan dan tiada yg lain. Dan hal ini
membuat hati bangsa keturunan Yakub bertobat kembali kepada Tuhan dan mereka
percaya & sujud menyembah, serta berkata: Tuhan Engkaulah Allah ! Lalu Elia
memerintahkan mereka untuk menangkap semua nabi2 Baal itu dan membantai semua
nabi2 Baal itu di tepi sungai Kidon. (1 Raja-Raja 17:16-40)
Tetapi
setelah raja Ahab kembali ke istananya dan menceritakan semua hal yg telah
terjadi diatas kepada istrinya, yaitu ratu Izebel yg adalah seorang penyembah
Baal; Izebel lalu menyuruh suruhannya untuk mengancam Elia dan berkata:
Beginilah kiranya para allah menghukum aku, bahkan lebih dari itu; jika besok
kira-kira pada waktu ini aku tidak membuat nyawamu seperti nyawa seorang dari
nabi Baal itu ! Hal itu membuat Elia takut pada ancaman Izebel itu, dan dia
lari sejauh-jauhnya ke wilayah Yehuda, bahkan sampai masuk ke padang gurun, lalu
duduk dibawah sebuah pohon Arar. Kemudian Elia berpikir kenapa saya sudah
bekerja keras untuk Tuhan, malahan sebagai ganjarannya seolah-olah Tuhan
izinkan saya sekarang diancam mau dibunuh oleh Izebel. Lalu Elia marah &
kesal dan ingin mati saja, katanya: Cukuplah itu! Sekarang ya Tuhan ambillah
nyawaku, sebab aku tidak lebih baik daripada nenek moyangku! Sesudah itu Elia
berbaring dan tidur dibawah pohon arar itu. (1 Raja-Raja 19:1-5)
Jadi ketika kita sudah
pada tahap yg kesal dan marah seperti diatas, dan tidak bisa berbuat apa2 lagi,
termasuk juga tidak bisa mengomel kepadaTuhan; maka kita pergi tidur saja!
Urusan nanti sore ada acara apa, biar nanti urusan sore saja kita pikirkan
lagi. Yang penting sekarang tidur saja dan tidak mau pikirkan apa2 lagi. Dan
nanti setelah kita bangun tidur, maka pasti akan ada & muncul hal-hal dan
ide-ide yg baru dan hati kita kembali tenang dan dapat hidup kembali dalam
damai sejahtera Tuhan. Seperti juga hal yg telah dialami oleh Elia juga. (1
Raja-Raja 19:5-8)
Bahkan Tuhan juga sudah
sediakan tugas dan kegiatan lain bagi Elia yg lebih baik daripada terus merasa
takut akan Izebel. (1 Raja-Raja 19:15-18)
Namun ,tentunya hal yg
seperti tersebut diatas itu, tidak boleh sering-sering kita menerapkannya!
Sebab kalau kita sering-sering melakukan itu; maka itu berarti kita tidak
berusaha untuk selalu hidup dalam pertobatan dan tidak berusaha terus hidup
sesuai firmanNya!
Doa kami:
Tuhan Yesus, kami umatMu
sangat bersyukur, karena Engkau Tuhan, adalah Allah kami yg mengerti akan
segala masalalah/kekesalan kami , dan juga memahami akan semua kelemahan &
emampuan kami. Amin