“Asal ada makanan dan
pakaian cukuplah”. (1 Timotius 6 : 2-10)
Dalam King Henry VI, William
Shakespeare menulis, "My crown is called content. A crown it is that
seldom kings enjoy". Suatu mahkota disebut kepuasan/rasa puas. Tetapi itulah
mahkota, yang para raja jarang menikmatinya.
Banyak orang mengira, kepuasan didapat jika semua rencana tertunaikan, segala keinginan terwujud,
dan tiap hasrat terpenuhi. Tetapi dalam kitab Pengkhotbah, ada tulisan dari raja Salomo yg lebih besar dari raja siapapun yg pernah hidup di Yerusalem. Tetapi pada akhirnya dia menyatakan bahwa segala sesuatu itu adalah kesia-siaan. (Pengkhotbah 2:4-11 dan Pengkhotbah 5:9-15)
Coba, perhatikanlah. Ketika suatu rencana tertunaikan, maka lahirlah rencana-rencana lain. Ketika suatu keinginan terwujud, bermunculanlah keinginan-keinginan baru. Begitu suatu hasrat tertentu terpenuhi, maka hasrat-hasrat berikutnya berdesakan menuntut pemenuhan. Ternyata, pemenuhan rencana, keinginan,
maupun hasrat tidak dapat mengantar seseorang pada kepuasan.
Banyak orang mengira, kepuasan didapat jika semua rencana tertunaikan, segala keinginan terwujud,
dan tiap hasrat terpenuhi. Tetapi dalam kitab Pengkhotbah, ada tulisan dari raja Salomo yg lebih besar dari raja siapapun yg pernah hidup di Yerusalem. Tetapi pada akhirnya dia menyatakan bahwa segala sesuatu itu adalah kesia-siaan. (Pengkhotbah 2:4-11 dan Pengkhotbah 5:9-15)
Coba, perhatikanlah. Ketika suatu rencana tertunaikan, maka lahirlah rencana-rencana lain. Ketika suatu keinginan terwujud, bermunculanlah keinginan-keinginan baru. Begitu suatu hasrat tertentu terpenuhi, maka hasrat-hasrat berikutnya berdesakan menuntut pemenuhan. Ternyata, pemenuhan rencana, keinginan,
maupun hasrat tidak dapat mengantar seseorang pada kepuasan.
Kenapa?
Karea kepuasan bukanlah soal terpenuhinya rencana, hasrat maupun keinginan. Kepuasan adalah merasa cukup dengan yang dipunyai dan berbahagia dengan apa yang ada.
Oleh hikmat Tuhan, rasul Paulus berani memilih & menyatakan pesannya bagi kita para umat Tuhan, bahwa "Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah"!
Rasul Paulus tidak mengatakan bahwa kebutuhan lain tidak bermakna. Namun dengan pernyatannnya itu, dia ingin menegaskan, agar kita merasa cukup dan berbahagia dengan apa yang ada pada kita. Caranya?
Jangan mendasarkan kepuasan kita pada pemenuhan rencana, hasrat/hawa nafsu, maupun keinginan daging.
Dan janganlah menjadi seperti dilakukan oleh banyak raja atau penguasa, yang menurut Shakespeare memiliki hampir segalanya, tetapi mereka tidak pernah merasa puas.
Tidak ada jalan lain bagi semua kita yg percaya kepada Tuhan, selain kita harus mengubah orientasi hati & pikiran kita, yakni dg tegas mendidik hati & pikiran kita sendiri; agar kita merasa cukup & puas dengan yang apa kita miliki, serta bersyukur & berbahagia dengan apa yang ada pada kita. (1 Timotius 2b-10)
Karea kepuasan bukanlah soal terpenuhinya rencana, hasrat maupun keinginan. Kepuasan adalah merasa cukup dengan yang dipunyai dan berbahagia dengan apa yang ada.
Oleh hikmat Tuhan, rasul Paulus berani memilih & menyatakan pesannya bagi kita para umat Tuhan, bahwa "Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah"!
Rasul Paulus tidak mengatakan bahwa kebutuhan lain tidak bermakna. Namun dengan pernyatannnya itu, dia ingin menegaskan, agar kita merasa cukup dan berbahagia dengan apa yang ada pada kita. Caranya?
Jangan mendasarkan kepuasan kita pada pemenuhan rencana, hasrat/hawa nafsu, maupun keinginan daging.
Dan janganlah menjadi seperti dilakukan oleh banyak raja atau penguasa, yang menurut Shakespeare memiliki hampir segalanya, tetapi mereka tidak pernah merasa puas.
Tidak ada jalan lain bagi semua kita yg percaya kepada Tuhan, selain kita harus mengubah orientasi hati & pikiran kita, yakni dg tegas mendidik hati & pikiran kita sendiri; agar kita merasa cukup & puas dengan yang apa kita miliki, serta bersyukur & berbahagia dengan apa yang ada pada kita. (1 Timotius 2b-10)
Doa kami:
Tuhan Yesus mampukanlah kami untuk selalu merasa
puas dg apa yg ada pada kami agar kami dapat bersukur kepadaMu dan menikmati
semua yg Engkau sediakan bagi kami. Amin