“Tetapi Yesus mendengarnya
dan berkata kepada Yairus: Jangan takut, percaya saja, dan anakmu akan selamat”.
(Lukas 8:50)
Kehidupan ini tidak selalu
berjalan seperti yg kita inginkan atau kita rencanakan. Kadang-kadang, bahkan
pada saat yg tidak kita harapkan, sesuatu yg mengejutkan terjadi dan membawa kita
pada suatu kehidupan yg sama sekali berbeda dari yg kita harapkan atau
bayangkan. Itu adalah suatu misteri Tuhan.
Hal seperti inilah yg terjadi kepada Yusuf. Sebagai anak kesayangan ayahnya, hidupnya tidak berjalan spt yg dia mimpikan sebelumnya. Dia dibenci oleh sdr2nya yg iri kepadanya, mereka bahkan berencana utk membunuh Yusuf sebelum akhirnya menjualnya. Sebagai budak, Yusuf menjadi kesayangan tuannya, namun dia difitnah dan dimasukkan ke dlm penjara utk waktu yg lama, Allah seakan-akan diam, seolah-olah tidak melakukan apapun utk membela Yusuf. Sampai akhirnya pada suatu pagi Allah mengangkat Yusuf dan sekali lagi menunjukkan bhw Yusuf tetap menjadi kesayangan Allah. (Kejadian 40:6-15)
Hal seperti inilah yg terjadi kepada Yusuf. Sebagai anak kesayangan ayahnya, hidupnya tidak berjalan spt yg dia mimpikan sebelumnya. Dia dibenci oleh sdr2nya yg iri kepadanya, mereka bahkan berencana utk membunuh Yusuf sebelum akhirnya menjualnya. Sebagai budak, Yusuf menjadi kesayangan tuannya, namun dia difitnah dan dimasukkan ke dlm penjara utk waktu yg lama, Allah seakan-akan diam, seolah-olah tidak melakukan apapun utk membela Yusuf. Sampai akhirnya pada suatu pagi Allah mengangkat Yusuf dan sekali lagi menunjukkan bhw Yusuf tetap menjadi kesayangan Allah. (Kejadian 40:6-15)
Ada suatu contoh
kesaksian nyata dari seorang ibu penjual tempe di sebuah desa di Jateng, dia
adalah seorang yg percaya kepada Tuhan. Ibu penjual tempe ini berumur
setengah baya yg sehari-harinya berjualan tempe buatan sendiri di desanya. Pada
suatu hari, seperti biasanya, pada saat dia akan pergi ke pasar untuk menjual
tempenya, ternyata pagi itu, tempe yang terbuat dari kacang kedele masih
setengah jadi. Ibu ini sangat sedih hatinya, sebab jika tempe tersebut setengah
jadi, berarti tempenya tidak akan laku terjual sehingga tidak akan mendapatkan
uang. Padahal mata pencaharian si ibu itu sehari-harinya adalah dari berjualan
tempe.
Dalam suasana hatinya yang sedih, si ibu yang memang aktif beribadah di gerejanya teringat akan firman Tuhan yang menyatakan bahwa Tuhan dapat melakukan perkara-perkara ajaib, bahwa bagi Tuhan tiada yang mustahil. Lalu dia pun menumpangkan tangannya di atas tumpukan beberapa batangan kedele yang masih dibungkus dengan daun pisang tersebut. "Bapak di sorga, aku mohon kepadaMu agar kedele ini menjadi tempe. "Dalam nama Yesus, Amin". Demikian doa singkat si Ibu yang dipanjatkannya dengan sepenuh hati.
Dalam suasana hatinya yang sedih, si ibu yang memang aktif beribadah di gerejanya teringat akan firman Tuhan yang menyatakan bahwa Tuhan dapat melakukan perkara-perkara ajaib, bahwa bagi Tuhan tiada yang mustahil. Lalu dia pun menumpangkan tangannya di atas tumpukan beberapa batangan kedele yang masih dibungkus dengan daun pisang tersebut. "Bapak di sorga, aku mohon kepadaMu agar kedele ini menjadi tempe. "Dalam nama Yesus, Amin". Demikian doa singkat si Ibu yang dipanjatkannya dengan sepenuh hati.
dia
yakin dan percaya pasti Tuhan menjawab doanya. Dengan hati yang deg-deg-an dia
mulai membuka sedikit bungkusannya untuk melihat mujizat kedele jadi tempe
terjadi. Namun apa yang terjadi? Dengan kaget dia mendapati bahwa kedele
tersebut masih tetap kedele! Si Ibu tidak kecewa, dia berpikir bahwa mungkin
doanya kurang jelas didengar Tuhan. Lalu kembali dia menumpangkan tangan di
atas batangan kedele tersebut. "Bapa di sorga, aku tahu bahwa bagiMu tiada
yang mustahil. Tolonglah aku supaya hari ini aku bisa berdagang tempe karena
itulah mata pencaharianku. Dalam nama Yesus, jadilah ini menjadi tempe.
Amin." Dengan iman diapun kembali membuka sedikit bungkusan tersebut. Lalu
apa yang terjadi? Dengan kaget dia melihat bahwa kacang kedele tersebut masih
tetap belum berubah menjadi tempe
Sementara hari semakin siang dimana pasar tentunya akan semakin ramai. Si ibu dengan tidak merasa kecewa atas doanya yang belum terkabul, merasa bahwa bagaimanapun sebagai langkah iman, dia akan tetap pergi ke pasar membawa keranjang berisi barang dagangannya itu. Dia berpikir mungkin mujijat Tuhan akan terjadi di tengah perjalanan dia pergi ke pasar. Lalu diapun beranjak utk berangkat ke pasar. Semua keperluannya untuk berjualan tempe seperti biasanya sudah disiapkannya. Sebelum beranjak dari rumahnya, dia sempatkan untuk menumpangkan tangan sekali lagi. "Bapa di sorga, aku percaya Engkau akan mengabulkan doaku. Sementara aku berjalan menuju pasar, Engkau akan mengadakan mujizat buatku. Dalam nama Yesus, Amin."
Di sepanjang perjalanan dia tidak lupa menyanyikan beberapa lagu puji-pujian. Tidak lama kemudian sampailah dia di pasar. Dan seperti biasanya dia mengambil tempat untuk menggelar barang dagangannya. Lalu diapun membuka keranjangnya dan perlahan dia membuka sedikit daun pembungkusnya dan melihat isinya. Apa yang terjadi? Ternyata tempenya masih belum jadi juga! Si Ibu lalu menarik napas dalam-dalam. Dia mulai kecewa pada Tuhan karena doanya tidak dikabulkan. Dia merasa Tuhan tidak adil & tidak kasihan kepadanya. Selanjutnya, dia hanya duduk saja tanpa menggelar dagangannya karena dia tahu bahwa tidak ada orang mau membeli tempe yang masih setengah jadi. Sementara hari semakin siang dan pasar sudah mulai sepi dengan pembeli. Dan dia melihat dagangan teman-temannya sesama penjual tempe yang tempenya sudah hampir habis. Si ibu tertunduk lesu, dIa seperti tidak sanggup menghadapi kenyataan hidupnya hari itu. Dia hanya bisa termenung dengan rasa kecewa yang dalam. Yang dia tahu bahwa hari itu dia tidak akan mengantongi uang sepeserpun.
Sementara hari semakin siang dimana pasar tentunya akan semakin ramai. Si ibu dengan tidak merasa kecewa atas doanya yang belum terkabul, merasa bahwa bagaimanapun sebagai langkah iman, dia akan tetap pergi ke pasar membawa keranjang berisi barang dagangannya itu. Dia berpikir mungkin mujijat Tuhan akan terjadi di tengah perjalanan dia pergi ke pasar. Lalu diapun beranjak utk berangkat ke pasar. Semua keperluannya untuk berjualan tempe seperti biasanya sudah disiapkannya. Sebelum beranjak dari rumahnya, dia sempatkan untuk menumpangkan tangan sekali lagi. "Bapa di sorga, aku percaya Engkau akan mengabulkan doaku. Sementara aku berjalan menuju pasar, Engkau akan mengadakan mujizat buatku. Dalam nama Yesus, Amin."
Di sepanjang perjalanan dia tidak lupa menyanyikan beberapa lagu puji-pujian. Tidak lama kemudian sampailah dia di pasar. Dan seperti biasanya dia mengambil tempat untuk menggelar barang dagangannya. Lalu diapun membuka keranjangnya dan perlahan dia membuka sedikit daun pembungkusnya dan melihat isinya. Apa yang terjadi? Ternyata tempenya masih belum jadi juga! Si Ibu lalu menarik napas dalam-dalam. Dia mulai kecewa pada Tuhan karena doanya tidak dikabulkan. Dia merasa Tuhan tidak adil & tidak kasihan kepadanya. Selanjutnya, dia hanya duduk saja tanpa menggelar dagangannya karena dia tahu bahwa tidak ada orang mau membeli tempe yang masih setengah jadi. Sementara hari semakin siang dan pasar sudah mulai sepi dengan pembeli. Dan dia melihat dagangan teman-temannya sesama penjual tempe yang tempenya sudah hampir habis. Si ibu tertunduk lesu, dIa seperti tidak sanggup menghadapi kenyataan hidupnya hari itu. Dia hanya bisa termenung dengan rasa kecewa yang dalam. Yang dia tahu bahwa hari itu dia tidak akan mengantongi uang sepeserpun.
Tiba-tiba
dia dikejutkan dengan sapaan seorang wanita. "Bu?..! Maaf ya, saya mau
tanya. Apakah ibu menjual tempe yang belum jadi? Soalnya dari tadi saya
sudah keliling pasar mencarinya." Seketika si ibu tadi terperangah kaget.
Sebelum dia menjawab sapaan wanita di depannya itu, dalam hati cepat-cepat dia
berdoa "Tuhan, saat ini aku tidak butuh tempe lagi. Biarlah daganganku ini
tetap seperti seperti semula. Dalam nama Yesus, Amin."
Dia tidak berani menjawab wanita itu, sebab jangan-jangan selagi dia duduk-duduk termenung tadi, tempenya sudah jadi. Jadi dia sendiri saat itu dalam posisi ragu-ragu untuk menjawab “ya” kepada wanita itu. "Bagaimana nih?" Lalu" dia kembali berdoa dalam hatinya:"Ya Tuhan, biarlah tempeku ini seperti tadi saja. Sudah ada orang yang kelihatannya mau beli. Tuhan, tolonglah aku kali ini dan dengarkanlah doaku ini". Lalu, sebelum dia menjawab wanita itu, dia pun membuka sedikit daun penutupnya. Lalu apa yang dilihatnya? Ternyata memang benar tempenya belum jadi! Dia bersorak senang dalam hatinya. Puji Tuhan, katanya.
Dia tidak berani menjawab wanita itu, sebab jangan-jangan selagi dia duduk-duduk termenung tadi, tempenya sudah jadi. Jadi dia sendiri saat itu dalam posisi ragu-ragu untuk menjawab “ya” kepada wanita itu. "Bagaimana nih?" Lalu" dia kembali berdoa dalam hatinya:"Ya Tuhan, biarlah tempeku ini seperti tadi saja. Sudah ada orang yang kelihatannya mau beli. Tuhan, tolonglah aku kali ini dan dengarkanlah doaku ini". Lalu, sebelum dia menjawab wanita itu, dia pun membuka sedikit daun penutupnya. Lalu apa yang dilihatnya? Ternyata memang benar tempenya belum jadi! Dia bersorak senang dalam hatinya. Puji Tuhan, katanya.
Singkat
cerita wanita tersebut memborong semua dagangan si Ibu itu. Sebelum wanita itu
pergi, dia penasaran kenapa ada orang yang mau beli tempe yang belum jadi. Ia
bertanya kepada si wanita. Dan wanita itu mengatakan bahwa anaknya di Yogya mau
tempe yang berasal dari desa itu. Berhubung tempenya akan dikirim ke Yogya,
jadi dia harus membeli tempe yang belum
jadi, supaya agar setibanya di sana tempenya sudah jadi. Sebab kalau tempe yang
sudah jadi yang dikirim maka setibanya di Yogya nanti tempe tersebut rasanya
sudah tidak enak.
Ada banyak hal yg terjadi
dalam kehidupan ini yg mungkin tidak pernah kita pahami. Meskipun sekeras apapun kita mencoba, tetap tidak
bisa memahaminya; sebab pikiran Allah terlalu besar bagi pikiran kita yg kecil.
Sungguh bagi Tuhan tidak ada yg mustahil! tetapi Ia menjawab doa kita sesuai dg
rencanaNya/kehendakNya. Dan bukankah kita selalu beroda Bapa akami:...Jadilah kehendakMu dibumi seperti dalam sorga. (Matius 6:2) Ia lebih tahu apa yang sesungguhnya yg terbaik & yg kita
perlukan. Jadi percaya saja kepada Tuhan, maka semuanya akan selamat, beres dan indah pada
waktunya.
Doa kami:
Tuhan Yesus, kami tolak
takut/bimbang, dan kami mau tetap percaya kepadaMu saja. Amin