Pengumuman

Selamat Datang di Blog Persekutuan Doa Air Hidup.


Tuhan Yesus Memberkati.
ENTER

Anda rindu ingin membagikan berkat berupa renungan atau kabar gembira atau kesaksian pribadi? Kirim ke pdairhidup@gmail.com
POSTED BY Persekutuan Doa Air Hidup on 05.50 under


“………Tetapi Aku ada ditengah-tengah kamu sebagi pelayan”. (Lukas 22:27)




Ada seorang pemudi Kristen, dia berasal dari keluarga yang cukup mampu, dan dirumahnya ada beberapa orang pembantu rumah tangga/pelayan yang bekerja bagi mereka. Hidupnya sangat nyaman dan serba enak. Tetapi keadaannya mulai berubah, setelah dia menikah beberapa tahun yang lalu dengan seorang pemuda yang dicintainya.
Mereka dikaruniai dua orang anak yaitu seorang anak bayi dan seorang anak lagi yang barusan berumur 2 tahun. Kemudian mereka pindah ke luar negeri, sebab suaminya dapat pekerjaan disana. Namun disana jarang sekali ada pembantu rumah tangga/pelayan yang bekerja melayani full time dan menginap seperti di Indonesia. Kalaupun ada pembantu rumah tangga/pelayan full time seperti di Indonesia, maka hanya orang-orang yang kaya atau bangsawan, atau yg berkuasa yang memilikinya; sebab upah/gaji para pelayan disana sangat mahal. Dan kalau ada pembantu rumah tangga yang mau bekerja, untuk itupun mereka hanya mau bekerja beberapa jam saja dan setelah selesai membersihkan rumah, tempat tidur, beres2, cuci & seterika baju dan cuci piring dll ; lalu pembantu rumah tangga ini pulang kerumahnya. Dan itupun cukup mahal biayanya bagi mereka.

Jadi kebanyakan keluarga-keluarga disana pada umumnya, terutama para ibu rumah tangganya, sudah lumrah kalau mereka harus mengerjakan urusan rumah tanggnya sendiri, tanpa bantuan pembantu rumah tangga/pelayan. Tetapi lain halnya dengan si ibu rumah tangga yang masih muda tersebut diatas, dia tidak bisa menerima keadaan yg seperti demikian. Pada suatu saat, saking kesalnya dan capeknya setiap hari harus mengurusi & mengerjakan segala macam urusan rumah tangganya sendiri, termasuk mengurusi bayinya dan anaknya yang kecil yang barusan berusia 2 tahun, serta menyiapkan dasi untuk suaminya bekerja setiap pagi ; wanita ini tidak bisa menerima keadaan ini, lalu berteriak sendiri dirumahnya : Saya bukan pelayan siapa-siapa, saya kesal dan capek sekali ya Tuhan!

Tetapi di suatu siang hari ketika kedua anaknya tertidur, ketika dia membaca Alkitab, ternyata dia membaca sebuah ayat firman Tuhan Yesus yang berkata : “Sebab siapakah yang lebih besar : Yang duduk makan, atau yang melayani ? Tetapi Aku ada ditengah-tengah kamu sebagai pelayan”. (Lukas 22:27) Hatinya jadi sangat terhibur oleh firman Tuhan ini dan dia mulai menyadarinya dan tidak kesal dan mengomel lagi.

Kenapa dia mesti sombong, kesal dan berkata : Saya bukan pelayan siapa-siapa, padahal Yesus Kristus, Tuhan, Allah yg maha kuasa, maha kaya, Raja diatas segala raja saja ; ada ditengah-tengah kita sebagai pelayan, yg melayani semua kita umatNya termasuk dirinya, yg sebenarnya adalah buatan Allah, diciptakan dalam Yesus Kristus. (Efesus 2:20)
Bukan itu saja, karena begitu besar kasihNya terhadap semua manusia ciptaanNya Tuhan Yesus juga rela memberikan nyawaNya menjadi tebusan bagi banyak orang. (Matius 20:28) Dia rela memberikan/melepaskan segala kekayaanNya/kemuliaanNya, kuasaNya, kebesaranNya dan kesetaraanNya dg Allah untuk menjadi sama seperti manusia. Dalam keadaannya sebagai manusia, Dia telah merendahkan diriNya dan taat sampai mati digantung dikayu salib menjadi terkutuk, sebagai korban tebusan dosa umat manusia.

Itulah suatu contoh prototype dari pelayanan yg penuh kuasa yg hanya dapat dilakukan oleh Tuhan Yesus saja, sehingga pada akhirnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakanNya nama diatas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yg ada di langit dan yg ada diatas bumi dan yg ada dibawah bumi, dan segala lidah mengaku Yesus Kristus adalah Tuhan, bagi kemuliaan Allah Bapa! (Filipi 2:5-11)

Bentuk pelayanan serupa itulah yg Tuhan Yesus ajarkan dan juga butuhkan dari setiap kita umatNya. Ia ingin agar setiap kita umatNya juga mau melayani sesama kita yg membutuhkan serupa demikian, yakni dg selalu merendahkan diri kita, dan atas dasar kasih terhadap Tuhan & sesama, kita juga akan rela & berani mengorbankan/mempersembahkan seluruh hidup kita bagi Tuhan, melayaniNya dan menjadi saluran berkat & kasihNya bagi sesama. Sehingga pada akhirnya yg akan berlaku bagi kita, adalah “apa yg kita tabur, itulah yg akan kita tuai”. (Galatia 6:7-9)

Dalam hidup ini, kita semua mempunyai peran dan tugas masing-masing : Entah sebagai istri, suami, orang tua, anak, teman, pekerja, pengusaha, pemimpin, mahasiswa dan lain-lain. Tetapi pertanyaannya adalah : Apakah kita sudah melakukan peran dan tugas masing-masing, dengan sikap “rendah hati & melayani dg rela berkorban atas dasar kasih” serupa yg dilakukan Tuhan?

Walaupun peran dan tugas kita kadang-kadang sangat melelahkan atau membosankan & menjengkelkan, tetapi kalau kita mau mengikuti teladanNya yaitu dg rendah hati dan melakukannya dg rela berkorban atas dasar kasih, maka selangkah demi selangkah, Ia pasti akan memampukan kita dan pada akhirnya kita pun akan menabur apa yg kita telah tabur itu. Untuk contohnya silahkan kita pikirkan masing2 sesuai dg keadaan kita.


Doa kami:
Tuhan Yesus, kami mau mengikuti teladanMu yaitu selalu “bersikap rendah hati dan melayani dg rela berkorban atas dasar kasih kepadaMu & sesama”. Amin



0 comments so far:
-->

Copyright 2012 Persekutuan Doa Air Hidup | Halaman ini adalah ruang maha kudus Tuhan, dimana kita menikmati hadiratNya, firmanNya, kasihNya, kuasaNya, berkatNya, didikanNya, pimpinanNya, penghiburanNya, perlindunganNya dan segalaNya. Jadi bukanlah halaman untuk berbinis atau segala macam bentuk kegiatan duniawi. Tuhan berkati. Amin