Oleh hikmat Tuhan, rasul Yohanes telah menuliskan suatu jaminan kepada kita bahwa kalau kita percaya kepada nama Anak Allah yaitu Yesus Kristus Tuhan, maka kita memiliki hidup yg kekal selamanya di sorga. (Lukas 1:30-33) Sehingga dengan demikian, kita tidak perlu berusaha dg kemampuan, kepandaian, pengertian dan kekuatan kita jasmani sendiri untuk mempersiapkan jalan bagi kita ke sorga. Sebab kalau demikian halnya, maka kita tidak akan pernah berhasil.

Sehingga dg demikian secara mutlak & yakin tanpa ragu-ragu, sebagai pengikut Tuhan Yesus, sekarang kita mengetahui bahwa ketika mati nanti, kita akan masuk kedalam sorga. Sebab Yesus juga sudah mengkormasikannya & berkata : Aku adalah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yg datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. (Yohanes 14:6) Jadi, percayalah senantiasa kepadaNya sampai akhirnya, maka dengan demikian kita tahu dengan pasti bahwa sorga adalah tujuan kita.

Walaupun begitu, hal itu bukanlah berarti bahwa kita tidak akan berbuat kesalahan atau berbuat dosa lagi. Dan itu juga tidaklah berarti bahwa kita tidak akan mengalami pencobaan lagi, atau kita tidak akan mengecewakan sesama lagi. Tetapi dalam menjalani kesemuanya itu, yg perlu kita lakukan adalah mau terus berusaha agar dapat senantiasa hidup dalam pertobatan, yakni setiap kali jatuh dalam dosa segera bertobat dan minta ampun kepada Tuhan serta jangan berbuat dosa itu lagi ; mencintai kesetiaan dan berlaku adil, membenci dosa dan hidup dg rendah hati dihadapan Tuhan. Kita harus mau tetap bertahan dalam iman kepada Tuhan Yesus Kristus & mau selalu berusaha hidup menuruti firmanNya sampai akhirnya. Dengan demikian, ketika Tuhan Yesus Kristus datang kembali untuk menjemput kita umatNya, Ia akan mendapati iman dalam hidup kita. (Lukas 18:8)

Tetapi sebaliknya kalau kita dg sengaja terus hidup bergelimang dalam dosa, tidak mau bertobat dan tidak mau datang percaya kepada Tuhan & tidak segera minta ampun kepadaNya; maka sebenarnya dihadapan Tuhan, kita sedang melakukan dosa yg mendatangkan maut, yaitu melakukan dosa yg berakibat pada kematian kekal dan tidak bisa beroleh kesempatan lagi untuk memperbaiki kesalahan kita atau dosa kita.

Salah satu contohnya adalah Esau yg mempunyai hawa nafsu yg rendah yaitu rakus.Yang paling penting baginya adalah makan....makan dan makan, itulah yg terpenting dalam hidupnya. Sehingga dia memandang rendah hak kesulungannya dan menjualnya hanya untuk sepiring makanan yang berisi sepotong roti dg semangkuk masakan kacang merah. (Kejadian 25:29-34 dan Ibrani 13:16) Sehingga pada waktunya ketika dia hendak menerima berkat hak kesulungan itu, dia ditolak dan tidak beroleh kesempatan lagi untuk memperbaiki kesalahannya/dosanya itu, sekalipun dg mencucurkan air mata. (Ibrani 13:17)

Demikian juga ada contoh lain dari orang yg berbuat dosa yg mendatangkan maut: Ada seorang relasi saya, yg meskipun dia sudah diberkati Tuhan dg ke-sukses-an dalam hidupnya; tetapi dia tetap belum juga mau bertobat dari hidupnya yg penuh dg pesta pora, judi, mabuk-mabukan, berkata-kata hujat & kotor, berzinah, dan terus menunda-nunda percaya kepada Tuhan. Walaupun kepadanya sudah sering diberitakan Injil keselamatan Yesus Kristus oleh anak-anaknya & istrinya ataupun kawan-kawannya. Dan meskipun sudah ditegor berkali-kali oleh kakak perempuannya mapun istrinya, tetapi dia tetap tidak mau menghiraukan tegoran ataupun nasihat mereka. Sehingga pada waktunya, dia terkena serangan jantung dan mati mendadak. Walaupun dia masih sempat dibawa kerumah sakit oleh anaknya, tetapi ketika relasi saya ini berusaha beberapa kali untuk berkata-kata sesuatu kepada salah anaknya yg percaya kepada Tuhan itu di taxi, tetapi tidak ada satu patah kata-pun yg dapat diucapkannya, dan pada saat itu dia hanya mampu menangis meneteskan air mata saja. Akhirnya dia menghenbuskan nafasnya yg terakhir didalam taksi. Dia tidak beroleh kesempatan lagi untuk memperbaiki kesalahannya/dosanya walaupun dg menangis dan meneteskan air mata.

Doa kami:

Tuhan Yesus, mampukanlah kami untuk dapat percaya kepadaMu & selalu hidup dalam pertobatan dan hidup menuruti firmanMu seumur hidup kami. Amin