“KataNya lagi kepada mereka : Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung daripada kekayaannya itu”. (Lukas 12:15)
Menurut Abraham Lincoln, presiden Amerika Serikat yg ke enam belas, dalam salah satu pernyataannya, berkata : Mungkin hampir semua orang bisa bertahan ketika harus mengalami berbagai kesusahan, kesulitan atau penderitaan hidup, tetapi belum dapat menebak sifat/karakter mereka. Namun kalau ingin mengetahui sifat/karakter seseorang, maka berilah kepadanya “kekuasaan" dg sendirinya juga "harta”, maka karakter mereka akan bisa diketahui.
Contohnya adalah Adolf Hitler, dulunya dia adalah seorang politisi yg biasa-biasa saja, tapi pandai ber-orasi dan mempengaruhi masa. Setelah dia beroleh “kuasa” di partai buruh Jerman, perilakunya mulai berubah dan keluarlah sifat buruknya & kejamnya. Tidak jujur dan mudah marah, korup dan jadi ambisius kemaruk kekuasaan & harta. Dia ingin menguasai dunia dan juga membunuh semua orang-orang/bangsa Semit di Jerman & didaratan Eropa yg ditaklukkannya, ataupun juga menghabisi orang-orang yg menentangnya. Dan salah satu moto dalam hidupnya adalah "barangsiapa yg ingin hidup maka dia harus berjuang/melawan, kalau seseorang tidak mau berjuang/melawan, maka dia tidak layak untuk hidup".
Demikian juga ada salah seorang pangeran biasa yg bernama Yin Zheng yang bukan putera mahkota, dia adalah pemimpin pasukkan tentara dari suatu kerajaan daerah Qing di daratan Tiongkok, untuk berontak & dia berhasil memenangkan pertempuran dg kerajaan Zhou yg berkuasa disana saat itu. Kemudian dia mengalahkan semua kerajaan-kerajaan di seluruh Tiongkok, lalu dia menamai dirinya Shi Huangti', atau Kaisar Pertama yg berkuasa di seluruh daratan China. Dia kemudian menjadi seorang raja yg sangat berkuasa & kaya raya di negri Tiongkok. Dia adalah orang yg pertama berhasil mempersatukan seluruh kerajaan-kerajaan yg di berada di daratan Tiongkok dan yang pertama mendirikan tembok Cina yg terkenal itu. Dia sangat menikmati kejayaannya itu; tetapi ketika dia sudah mulai tua, dia menjadi tamak dan tetap ingin dapat menikmati kejayaannya itu sampai selama-lamanya. Lalu dia memerintahkan agar para jenderal-jenderalnya untuk mencari obat atau pil panjang umur yg dapat membuatnya selalu muda, kuat, berkuasa & kaya raya; tetapi mereka semua tidak berhasil, bahkan sampai pada manusia di zaman sekarang ini.
Dalam Alkitab ada suatu contoh lain dalam suatu bentuk perumpamaan: Ada orang kristen yg semula biasa-biasa saja, tapi dia ingin jadi kaya & berkuasa. Namun ketika dia menjadi kaya & berkuasa, dia berubah menjadi orang yg egois, kemaruk harta & kekuasaan, lupa akan Tuhan dan menyimpang dari iman kepadaNya dg menghalalkan segala cara. Dia terperangkap dalam berbagai cobaan, godaan, hawa nafsu yg hampa & menghalalkan segala cara dll. Dan ketika dia sudah punya kekuasaan & harta yg berlimpah-limpah, lalu membuat lumbung-lumbung yg besar untuk menyimpan segala gandum dan barangnya, tetapi ketika dia berkata pada jiwanya: Hai jiwaku padamu ada gandum & barang tertimbun utk bertahun-tahun lamanya, beristirahatlah dan bersenang-senanglah! Tetapi firman Allah berkata kepadaNya: Hai orang yg bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil daripadamu, dan apa yg telah kau kumpulkan/sediakan untuk siapakah itu nanti? (Lukas 12:15-20)
Bukankah daripada demikian, kita sebagai umatNya, lebih baik menjadi seorang yg kaya & berkuasa, tetapi tidak menyimpang dari iman kepada Tuhan, hidup menuruti kebenaran, jujur, tidak korup, juga tidak egois dan tidak menjadi tamak atau kemaruk kuasa/harta? Misalnya antara lain : Walikota Surakarta F.X.Hadi Rudyatmo atau Joko Widodo yg sangat menjunjung tinggi kejujuran dan anti korupsi.
Sesuai firman Tuhan tsb diatas, hendaklah kita berjaga-jaga & waspada agar kita jangan tamak pada harta kekayaan ataupun pada kekuasaan, sebab walaupun kita berlimpah-limpah kekayaan & kekuasaaan, tetapi hidup kita tidaklah tergantung pada kesemuanya itu.
Doa kami :
Tuhan Yesus, tolonglah kami agar kami selalu berjaga-jaga dan tetap waspada terhadap segala ketamakan akan harta kekayaan ataupun kekuasaan dalam menjalani hidup kami sehari-hari. Amin