“Tetapi
hendaklah kamu ramah seorang terhadap yg
lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah telah
mengampuni kamu”. (Efesus 4:32)
Tuhan Yesus
Kristus tahu bahwa sebagai orang-orang yg percaya kepadaNya, kita seringkali
jatuh dalam dosa. Hal itu dikarenakan daging kita lemah dan mudah jatuh dalam
godaan & bujukkan duniawi yg menjatuhkan kita dalam dosa, walaupun roh kita
penurut kepada Tuhan. Tetapi karena Ia adalah Allah yg pengasih dan penyayang,
panjang sabar dan berlimpah kasih karunia/anugerah/kebaikkan/pengampunan ; maka
Tuhan tidak melakukan kepada kita setimpal dg dosa kita dan juga Ia tidak
membalas kepada kita setimpal dg kesalahan kita. (Mazmur 13:8 dan Mazmur 103:8-10)
Asalkan kita
mau mengakui semua kesalahan kita itu, bertobat, datang kepada Tuhan dan
meminta ampun kepadaNya, maka Ia pasti akan mengampuni dosa kita dan pulihkan
kesehatan rohani kita. Sebab Tuhan Yesus Kristus adalah Allah yg berkuasa
mengampuni semua dosa kita dan juga mau mengampuni dosa kita. (Markus 2:5,10 dan Lukas 23:24)
Contoh : Ketika Tuhan melihat orang2
datang kepadaNya menggotong seorang yg lumpuh untuk bertemu dg Yesus melalui
atap, saat itu Yesus melihat iman mereka, maka Ia berkata kepada orang lumpuh
itu : Hai anakKu, dosamu sudah diampuni. (Markus 2:5-1)
Sebaliknya ketika Yesus
disalibkan oleh orang2 Israel, para ahli Taurat dan penatua, termasuk para
prajurit mengolok-olokkanNya, menghina dan meludahi dan menyalibkanNya, Yesus
tidak dendam atau sakit hati atau marah atas perbuatan mereka itu , Yesus tidak
membalasnya sebaliknya Yesus berkata/berdoa
: Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yg mereka perbuat.
(Lukas 23:24)
Sikap Yesus
yg demikian, haruslah kita teladani, sebab memang Tuhan sudah mengatakan agar
kita saling mengampuni yg satu dengan yg lainnya. Jadi selain kita mau mengakui dosa kesalahan kita, bertobat dan minta ampun kepada Tuhan & sesama ; maka sebaliknya
maka kita juga harus mau mengampuni semua kesalahan orang lain terhadap kita
seperti Tuhan juga sudah mengampuni dosa kita. Mengapa demikian ?
Karena Tuhan
ingin kita beroleh kelegaan & kedamaian. Dendam, dengki, sakit hati, kecewa, amarah,
kuatir, takut, bimbang….dll, adalah merupakan semacam beban bagi kesehatan
rohani kita. Kalau kita terus memendam dendam dan sakit hati, maka tanpa kita
sadari kita ini sedang memelihara dan membesarkan antara lain benih2 penyakit kanker
dalam tubuh kita.
Contoh : Ada
suatu kisah tentang seorang gadis, umat Tuhan yg setia ; beberapa tahun yg lalu
dia merasa disakiti hatinya oleh perkataan dari seorang temannya. Tetapi gadis
ini tetap bersikap ramah dan tidak merespon atau
berkata apa2 pada temannya saat itu. Dan karena gadis ini tidak berkata apa2, lalu
temannya itu berkata : Sebenarnya saya berkata demikian itu, adalah karena saya
mengasihimu dan tidak ingin melihat kamu disakiti. Pada saat itu dalam hatinya
gadis ini berkata: Kalau kamu mengasihi saya, kenapa engkau berkata-kata yg
begitu menyakitkan hati saya. Selama beberapa tahun ini, gadis ini terus
berdoa kepada Tuhan, bagaimana sebaiknya dia harus berkata/merespon kepada
temannya tentang pertistiwa tsb.
Tetapi tidak ada satupun jawaban dari Tuhan.
Hal ini membuat dia jadi sulit tidur, dan peristiwa itu tidak bisa dibersihkannya
dari pikiran dan hatinya. Tetapi pada akhir tahun yg ketiga, akhirnya tiba2 Tuhan
seolah-olah berkata didalam hatinya : Tidak ada yg perlu kamu katakan kepada
temanmu itu. Ampuni saja !!
Lalu dia pun memutuskan untuk tidak berkata
apa2 kepada temannya itu dan mengampuninya saja. Dan seketika itu juga dia
merasakan ada suatu kelegaan & kedamaian muncul dihatinya dan sejak waktu
itu dia tidak pernah mengalami masalah sulit tidur lagi.
Maukah kita juga mengikuti teladan dari Yesus
Kristus Tuhan kita dan contoh kesaksian tsb diatas ? Kalau kita mau saling
mengampuni, maka kita-pun akan beroleh kelegaan & kedamaian dalam hati kita ; dan itu berarti bahwa kita juga sudah membuang segala macam benih2 sakit penyakit dari diri kita.
Doa kami:
Tuhan Yesus , mampukanlah kami untuk dapat
senantiasa saling mengampuni sesama kami. Amin