"Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yg
mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yg begitu
merintangi kita, dan berlomba dg tekun dalam perlombaan yg diwajibkan bagi
kita”. (Ibrani 12:1)
Konon ada sebuah cerita tentang seorang pendeta yg bangun
di suatu pagi hari minggu dan dia melihat bahwa cuacanya hari itu sungguh baik sekali
dan sangat cerah, sehingga dia memutuskan untuk bermain golf pada hari minggu
pagi itu. Kemudian dia berkata kepada pendeta yg lain bahwa dia merasa kurang
sehat badannya, dan dia berhasil meyakinkan rekan pendeta tsb untuk
menggantikannya memimpin ibadah & berkhotbah di gerejanya dalam ibadah/misa
hari minggu pagi itu. Setelah rekan pendeta tsb pergi ke gerejanya, lalu pendeta
itu berangkat dg mobilnya ke sautu padang golf yg terletak di luar kota yg
berjarak puluhan kilometer jauhnya dari gerejanya. Dengan demikian dia yakin bahwa dia tidak akan bertemu dg jemaat dari yg
mengenal dia. Pendeta itu berpikir bahwa tidak ada satupun saksi atau jemaat yg
dikenalnya yg mengetahui bahwa pada hari minggu pagi itu dia sudah berbohong
bahwa dia sakit, padahal dia sedang main golf.
Pada saat pendeta itu mulai di Tee yg pertama, dia hanya sendirian yg bermain di lapangan golf, sedangkan orang-orang lain
sedang sibuk beribadah di gerejanya masing2, sebab hari itu adalah hari minggu
pagi. Dan ketika itu, rasul Petrus sedang berdiri di dekat Tuhan Yesus yg sedang
mengawasi dari sorga ke bumi. Lalu Petrus berkata kepada Tuhan : Engkau tidak
akan membiarkan pendeta itu berbuat demikian…, kan Tuhan ? Tetapi Tuhan hanya
menghela nafas sambil berkata: Saya pikir, saya tidak akan bertindak apa2
terhadapnya. Ketika pendeta itu mulai memukul bola dg stick/tongkat golfnya dan
mengayunkannya kearah pin dimana bola golfnya berada, dan ternyata bola golfnya
itu berhasil dipukulnya dg baik dan jatuh tepat didekat lubang golf yg pertama
yg berjarak sekitar 380 meter jauhnya dari Tee tempat dia memukul bola golf
itu. Kemudian bola itu bergulir dan masuk kedalam lobangnya. Ternyata dia telah
berhasil memukul dg cara “Hole in one”, yaitu dalam sekali pukulan bola golfnya
sudah langsung masuk kedalam lobang golf yg pertama. Hal ini adalah sesuatu yg
jarang sekali terjadi didalam permainan golf, sampai-sampai rasul Petrus yg
melihatnya dari sorga juga sangat
terkagum-kagum. Lalu Petrus bertanya kepada Tuhan : Kenapa Engkau
biarkan dia berhasil melakukannya itu, Tuhan ? Kemudian Tuhan tersenyum dan
berkata : Kepada siapa dia akan dapat menceritakan & membanggakan tentang
prestasinya itu ? Tidak ada seorang-pun di lapangan golf yg dapat menjadi
saksinya akan prestasinya itu, dan hal itu sudah merupakan suatu sanksi/hukuman
yg layak buat dia.
Hal itu menjadi sesuatu yg sangat tragis bagi pendeta itu, bahwa ketika dia berhasil mencetak suatu prestasi yg luar biasa dan sangat jarang
terjadi; ternyata tidak ada satu orangpun yg melihatnya atau yg menjadi
saksinya. Pendeta itu pasti akan kesal atau kecewa berat, sebab dia hanya bisa
menceritakannya saja; tetapi tidak ada satu orangpun yg mau percaya kepadanya
atau memujinya. Malahan sebaliknya kemungkinan besar mereka semua akan
mencemoohnya & berkomentar bahwa dia hanya bohong/omong besar saja. Sebab bagi manusia suatu perkara adalah "sah/tidak disangsikan lagi", jikalau ada keterangan dari
dua atau tiga saksi. (2 Korintus 13:1)
Sekarang, bagaimana halnya kalau kita yg berbuat dosa atau
melanggar firman Tuhan ? Padahal tidak ada saksi2 lain yg melihatnya, kecuali
pasangan selingkuh kita dan kita sendiri. Dihadapan manusia perbuatan kita ini, bukanlah suatu perkara yg sah, sebab tidak ada saksi2 yg melihatnya. Tetapi dihadapan Tuhan perbuatan kita ini yaitu
pelanggaran kita ini adalah "sah". Sebab Alkitab sudah mengatakan, bahwa
mata Tuhan ada di segala tempat mengawasi orang jahat dan orang baik. (Amsal
15:3) Dan firman Tuhan juga sudah katakan bahwa selain Tuhan, masih ada banyak sekali saksi2
lainnya disekeliling kita, yang bagaikan awan banyaknya, yang bisa kita lihat ataupun
tidak; yang menyaksikan pelanggaran / perkara selingkuh kita itu. (Ibrani 12:1)
Oleh sebab itu mulai dari sekarang, marilah kita
semua orang-orang yg percaya kepda Tuhan, segera menanggalkan semua beban dan dosa yg merintangi
kita, dalam mempertahankan iman percaya kita kepada Tuhan sampai akhirnya. Sebab nanti yang akan menilai sah atau tidaknya, bahwa kita punya iman kepada Tuhan sampai akhirnya adalah Tuhan sendiri.
Doa kami:
Tuhan Yesus, tolonglah kami agar kami dapat membuang
semua beban dan dosa yg merintangi kami dalam mengiring Engkau. Amin