“Seseorang
bersukacita karena jawaban yg diberikannya, dan alangkah baiknya perkataan yg
tepat pada waktunya”! (Amsal 15:23)
Kata "Alangkah baiknya" diatas, dalam terjemahan bahasa inggrisnya ditulis "How delightful" yaitu "Betapa menyenangkan".
Dalam Alkitab ditulis tentang perkataan/perintah Tuhan bagi Rasul Barnabas dan Paulus pada waktu yg tepat. Suatu ketika Barnabas menjemput Paulus dari Tarsus ke Antiokhia untuk memberitakan Injil & mengajar disana. Dan mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat di Antiokhia selama satu tahun lamanya, kemudian kembali ke Yerusalem. Setelah mereka kembali dari Yerusalem ke Anthiokhia, semula rencananya mereka akan melanjutkan tinggal di Antiokhia. Tetapi pada suatu ketika, mereka sedang bersama-sama dg beberapa nabi dan pengajar, beribadah kepada Tuhan dan berpuasa. Lalu berkatalah Roh Kudus kepada mereka : Khususkanlah Barnabas dan Paulus bagiKu, untuk tugas yg telah kutentukan bagi mereka. Setelah berdoa berpuasa dan meletakkan tangan mereka atas kedua orang itu, lalu dg mereka-pun dg rela hati membiarkan kedua orang itu pergi ke Seleukia, dari situ ke Siprus, Perga dan Psidia dll, untuk memberitakan Injil Yesus Kristus disana. (Kisah Para Rasul 12:24-25 dab 13:1-49)
Demikian juga ada suatu kesaksian dari blog kesaksian rohani kristen beberapa waktu yg lampau, bahwa ada seorang istri petani yg oleh pimpinan Tuhan untuk berkata-kata kepada seorang nenek tua sedih & tertekan hatinya oleh sebab cucunya mengalami sakit ginjal & harus ditrasplantasi. Sehingga setelah mendengar perkataan dari istri petani tsb, maka nenek tua ini menjadi tenang hatinya dan bisa bergembira lagi.
Dalam Alkitab ditulis tentang perkataan/perintah Tuhan bagi Rasul Barnabas dan Paulus pada waktu yg tepat. Suatu ketika Barnabas menjemput Paulus dari Tarsus ke Antiokhia untuk memberitakan Injil & mengajar disana. Dan mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat di Antiokhia selama satu tahun lamanya, kemudian kembali ke Yerusalem. Setelah mereka kembali dari Yerusalem ke Anthiokhia, semula rencananya mereka akan melanjutkan tinggal di Antiokhia. Tetapi pada suatu ketika, mereka sedang bersama-sama dg beberapa nabi dan pengajar, beribadah kepada Tuhan dan berpuasa. Lalu berkatalah Roh Kudus kepada mereka : Khususkanlah Barnabas dan Paulus bagiKu, untuk tugas yg telah kutentukan bagi mereka. Setelah berdoa berpuasa dan meletakkan tangan mereka atas kedua orang itu, lalu dg mereka-pun dg rela hati membiarkan kedua orang itu pergi ke Seleukia, dari situ ke Siprus, Perga dan Psidia dll, untuk memberitakan Injil Yesus Kristus disana. (Kisah Para Rasul 12:24-25 dab 13:1-49)
Demikian juga ada suatu kesaksian dari blog kesaksian rohani kristen beberapa waktu yg lampau, bahwa ada seorang istri petani yg oleh pimpinan Tuhan untuk berkata-kata kepada seorang nenek tua sedih & tertekan hatinya oleh sebab cucunya mengalami sakit ginjal & harus ditrasplantasi. Sehingga setelah mendengar perkataan dari istri petani tsb, maka nenek tua ini menjadi tenang hatinya dan bisa bergembira lagi.
Pada tahun 1975, ada
seorang petani di Amerika Serikat, yg mengalami sakit ginjal yang parah.
Usianya ketika itu baru 35 tahun, tetapi karena penyakit ginjalnya begitu parah, dia pun harus menjalani perawatan cuci darah. Dengan dibantu istrinya, dia menjalani perawatan cuci darah di rumah mereka selama 2 ½ tahun.
Kemudian pada tahun yg ketiga, saudara laki-laki petani itu bersedia mendonorkan ginjalnya untuk ditransplantasikan kepadanya. Sehingga dia-pun dapat melanjutkan hidupnya sekitar 25 tahun lagi. Selama 15 tahun terakhir dalam hidupnya, petani itu tidak lagi menjadi petani, melainkan menjalani profesi yg baru yakni sebagai artis panggung. Bersama istrinya, mereka berdua berkeliling negeri menghibur lebih dari 1400 penonton. Mereka tidak mau menceritakan tentang masalah sakit ginjal yang dialaminya kepada para penonton. Sebab mereka tidak ingin memanfaatkan kejadian ini atau membuat orang merasa belas kasihan kepada mereka.
Usianya ketika itu baru 35 tahun, tetapi karena penyakit ginjalnya begitu parah, dia pun harus menjalani perawatan cuci darah. Dengan dibantu istrinya, dia menjalani perawatan cuci darah di rumah mereka selama 2 ½ tahun.
Kemudian pada tahun yg ketiga, saudara laki-laki petani itu bersedia mendonorkan ginjalnya untuk ditransplantasikan kepadanya. Sehingga dia-pun dapat melanjutkan hidupnya sekitar 25 tahun lagi. Selama 15 tahun terakhir dalam hidupnya, petani itu tidak lagi menjadi petani, melainkan menjalani profesi yg baru yakni sebagai artis panggung. Bersama istrinya, mereka berdua berkeliling negeri menghibur lebih dari 1400 penonton. Mereka tidak mau menceritakan tentang masalah sakit ginjal yang dialaminya kepada para penonton. Sebab mereka tidak ingin memanfaatkan kejadian ini atau membuat orang merasa belas kasihan kepada mereka.
Tetapi pernah ada
satu kali, mereka memberi komentar tentang transplantasi
ginjal yang pernah dialaminya. Pada suatu akhir aksi panggung mereka, seorang nenek
tua datang berjalan ke bagian depan panggung. Nenek itu berkata : Saya pernah
mendengar tentang trasplantasi ginjal yg dialami oleh suami anda. Sekarang cucu
saya mengalami masalah ginjal dan harus di transplantasi ginjalnya. Saya ingin
tahu semua detail tentang pengalaman suami anda.
Lalu istri petani itu mengungkapkan bahwa nenek tua tersebut terlihat sangat sedih & susah, dia ingin mendengar tentang apa yang pernah dialami suaminya. Tanpa berpikir dua kali, dia pun menceritakannya. "Ini sangat jelas," tambahnya, "bahwa Tuhan membimbing saya untuk mengucapkan kata-kata tepat kepada nenek tua itu, sehingga bisa menjadi tambahan informasi, ketenangan, dan semangat kepadanya.Dan perkataan istri petani itu sangat menyenangkan & menenangkan hati nenek tua itu".
Lalu istri petani itu mengungkapkan bahwa nenek tua tersebut terlihat sangat sedih & susah, dia ingin mendengar tentang apa yang pernah dialami suaminya. Tanpa berpikir dua kali, dia pun menceritakannya. "Ini sangat jelas," tambahnya, "bahwa Tuhan membimbing saya untuk mengucapkan kata-kata tepat kepada nenek tua itu, sehingga bisa menjadi tambahan informasi, ketenangan, dan semangat kepadanya.Dan perkataan istri petani itu sangat menyenangkan & menenangkan hati nenek tua itu".
Bukankah
menakjubkan bagaimana Tuhan dapat menggunakan seseorang untuk berbicara persis
seperti yang Ia ingin katakan kepada orang lain dalam waktu yang tepat juga? Firman Tuhan sudah mengatakan tentang hal ini : Lalu TUHAN mengulurkan tangan-Nya
dan menjamah mulutku. Tuhan berfirman kepadaku : Sesungguhnya, Aku menaruh
perkataan-perkataan-Ku ke dalam mulutmu. (Yeremia 1:9)
Sebagai umat Tuhan, ketika kita akan memulai menjalani hidup
kita tiap-tiap hari, berdoalah sebelumnya kepada Tuhan. Mintalah kepada-Nya untuk
meletakkan kata-kataNya ke dalam mulut kita. Dan kita mungkin tidak akan pernah
tahu kapan Tuhan akan memakai perkataanNya tersebut, tetapi yakinlah Ia
memiliki waktu yang tepat untuk menggunakannya dalam kehidupan Anda.
Dan suatu perkataan atau teguran yg kita ucapkan tepat pada waktunya akan merupakan suatu apel emas dipinggan perak atau seperti cincin emas dan giwang emas, yaitu menjadi sesuatu yg sangat indah, mahal & berharga bagi orang yg mendengarnya. (Amsal 25:11-12)
Dan suatu perkataan atau teguran yg kita ucapkan tepat pada waktunya akan merupakan suatu apel emas dipinggan perak atau seperti cincin emas dan giwang emas, yaitu menjadi sesuatu yg sangat indah, mahal & berharga bagi orang yg mendengarnya. (Amsal 25:11-12)
Misalnya, ketika kita memberi teguran atau nasihat atau berkata-kata
kepada teman kita karyawan kita, anggota keluarga dll. Lakukanlah itu tepat
pada waktunya sesuai dg waktu yg Tuhan inginkan. Meskipun orang itu telah
melakukan kesalahan/pelanggaran, tapi janganlah langsung menegurnya sebagai
musuh atau dikarenakan oleh emosi atau karena amarah kita. Melainkan kita perlu
menenangkan diri kita dulu, setelah kita dapat menguasai & menenangkan diri
kita; maka barulah kita akan mampu untuk menegurnya sebagai saudara dg kesabaran & kata-kata
yg benar namun tegas, sehingga tidak menyakiti hati/perasaannya atau
mempermalukannnya dihadapan orang lain, tapi membuatnya sadar akan kesalahannya & mau memperbaikinya..
Doa kami:
Mampukanlah kami ya Tuhan Yesus untuk dapat mengendalikan
diri kami dan tidak berkata-kata dg sembarangan, melainkan dg tepat pada
waktunya. Amin