Pengumuman

Selamat Datang di Blog Persekutuan Doa Air Hidup.


Tuhan Yesus Memberkati.
ENTER

Anda rindu ingin membagikan berkat berupa renungan atau kabar gembira atau kesaksian pribadi? Kirim ke pdairhidup@gmail.com
POSTED BY Persekutuan Doa Air Hidup on 09.53 under
"Mengapa aku tidak mati waktu aku lahir, atau binasa waktu aku keluar dari kandungan ?....Jikalau tidak, aku sekarang berbaring dengan tenang ; aku tertidur dan mendapat istirahat".(Ayub 3:11,13)

Dalam ilmu jurnalistik, untuk membuat suatu berita yang lengkap, mereka diajari rumus 5W dan 1 H. Lima W yaitu What = apa, Who = siapa, Where = dimana, When = kapan atau bilamana, Why = mengapa dan satu H adalah How = bagaimana. Dari rumus tersebut paling susah menjawabnya adalah "Why = mengapa", karena perlu analisa dan penelitian yang cermat.

Kalau kita menghadapi masalah yang tidak menyenangkan, seringkali kita bertanya-tanya, mengapa hal itu terjadi kepada saya ?

Kita mudah menyalahkan orang lain atau keadaan atau bahkan mungkin Tuhan. Tetapi kita jarang menyalahkan diri sendiri dan mau mengoreksi diri sendiri. Demikian juga halnya dengan Ayub dalam nats diatas, dia berkeluh-kesah dan terus bertanya kepada Tuhan, mengapa,...mengapa...., mengapa ??

Ayub adalah seorang yang saleh, jujur dan yang takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan. Ayub adalah seorang yang kaya raya, yang diizinkan Tuhan mengalami malapetaka, sakit penyakit dan menjadi orang melarat.

Para penjaganya dan pekerjanya mati dibunuh perampok, semua ternaknya dan harta bendanya dirampas dan anak-anaknya semuanya mati terkena topan badai yang menghancurkan rumah tempat tingal mereka dan Ayub sendiri terkena penyakit kulit, semacam borok yang busuk, gatal dan bengkak dari batok kepalanya sampai telapak kakinya. Dan istrinya Ayub tidak mau sama-sama menderita, malahan menyarankan Ayub untuk mengutuki Tuhan. (Ayub pasal 1 dan 2)

Namun sikap Ayub tidak goyah imannya, dia tetap tegar percaya kepada Tuhan, dia mengucap syukur dan memuji Allah.

Sikap inilah yang harus kita tiru. Akhir dari kisah Ayub, kita tahu adalah "happy ending", yaitu Ayub diberkati Tuhan 2 kali lipat, baik harta bendanya, ternaknya maupun anak-anaknya. Ayub juga masih menikmati hidupnya 140 tahun lamanya, ia bisa melihat anak-cucunya sampai keturunan yang keempat. Lalu matilah Ayub, tua dan lanjut umur.(Ayub 42:10-16)

Pelajaran dari kisah Ayub yang dapat kita ambil dalam menghadapi penderitaan, bangkrut, malapetaka, sakit-penyakit, aniaya dan masalah yang tidak menyenangkan adalah sebagai berikut:

1. Menganalisa. Kalau masih belum menemukan jawabannya, janganlah mengeluh walaupun betapa buruknya keadaan kita, walaupun kita tahu bahwa masalah itu terjadi, bukanlah karena kesalahan kita.

2. Mengucap syukur dan yakin bahwa Allah tidak pernah mempunyai rancangan yang buruk bagi kita.

3. Tidak mempersalahkan, apalagi sampai mengutuki Allah yang kita percayai dan kita sembah.

4. Percaya saja bahwa semua yang terjadi, bukanlah kebetulan, pasti ada rencana Tuhan yang indah setelah masalah itu selesai.

Dalam menghadapi semuanya ini, maka firman Tuhan yang perlu kita ingat-ingat dan kita lakukan adalah "Kita tahu sekarang bahwa Allah turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia..."(Roma 8:28)

Jadi dengan hidup percaya kepada Tuhan Yesus dan hidup menuruti perintahNya, kita yakin bahwa disadari atau tidak, Tuhan sedang turut bekerja-sama dengan kita, dalam menghadapi dan menyelesaikan semua permasalahan hidup kita ini untuk mendatangkan kebaikkan bagi kita.

Doa kami:
Tuhan Yesus, ingatkanlah kami senantiasa bahwa disadari atau tidak, Engkau sedang turut bekerja sama dengan kami dalam menghadapi dan menyelesaikan semua permasalahan hidup kami ini untuk mendatangkan kebaikkan bagi kami. Amin
0 comments so far:
-->

Copyright 2012 Persekutuan Doa Air Hidup | Halaman ini adalah ruang maha kudus Tuhan, dimana kita menikmati hadiratNya, firmanNya, kasihNya, kuasaNya, berkatNya, didikanNya, pimpinanNya, penghiburanNya, perlindunganNya dan segalaNya. Jadi bukanlah halaman untuk berbinis atau segala macam bentuk kegiatan duniawi. Tuhan berkati. Amin