"..Bukankah kamu sendiri membenci aku dan mengusir aku dari keluargaku ?....". (Hakim Hakim 11:7)Didunia ini ada 3 hal yang paling ditakuti oleh manusia yaitu : takut mati, takut gagal dan takut ditolak! Pernahkah kehidupan Saudara ditolak oleh orang-orang disekitar anda ? Apakah karena kelahiran kita yang tidak diharapkan oleh orang tua kita, atau ditolak oleh pacar atau dikucilkan oleh teman-teman kita, karena latar belakang atau status sosial kita yang tidak sederajat, atau ditolak karena kita memiliki kekurangan fisik (cacat) dan sebagainya.
Biasanya rasa tertolak akan membuat seseorang menjadi rendah diri, sakit hati dan ingin balas dendam terhadap orang-orang yang menolaknya. Itulah sebabnya kita tumbuh menjadi anak yang tidak percaya diri, memberontak dan tidak bisa mengampuni orang lain.
Yefta juga pernah mengalami penolakan dari kaum keluarganya, bahkan diusir dari kampung halamannya, hanya karena ia adalah anak dari seorang perempuan sundal (= pelacur). Yefta harus mengalami perlakuan yang sangat menyakitkan, tetapi karena kedekatannya dengan TUHAN, Yefta mampu mengatasi rasa sakit hati yang dialaminya. Bahkan ia mau membela orang-orang yang sudah menolaknya, ketika mereka diserang oleh orang-orang Amon. TUHAN Yesus pun pernah ditolak dan diusir oleh orang-orang di tempat asalnya, waktu Ia menyampaikan kabar keselamatan (Lukas 4 : 24-30) kepada mereka, tetapi Yesus tetap mengasihi mereka.
Teladan Yefta dan TUHAN Yesus ini, tentu tidak mudah untuk kita teladani, yaitu menerima dan mengampuni. Tetapi inilah kehidupan yang dikehendaki TUHAN Yesus, yaitu seperti Dia menerima kita apa adanya, maka kita juga harus terima orang lain apa adanya, terlepas dari segala kekurangannya.
Doa kami :
TUHAN Yesus, mampukanlah kami mengasihi dan mengampuni orang-orang yang berbuat salah terhadap kami, seperti Engkau mengasihi dan menerima kami. Amin
Biasanya rasa tertolak akan membuat seseorang menjadi rendah diri, sakit hati dan ingin balas dendam terhadap orang-orang yang menolaknya. Itulah sebabnya kita tumbuh menjadi anak yang tidak percaya diri, memberontak dan tidak bisa mengampuni orang lain.
Yefta juga pernah mengalami penolakan dari kaum keluarganya, bahkan diusir dari kampung halamannya, hanya karena ia adalah anak dari seorang perempuan sundal (= pelacur). Yefta harus mengalami perlakuan yang sangat menyakitkan, tetapi karena kedekatannya dengan TUHAN, Yefta mampu mengatasi rasa sakit hati yang dialaminya. Bahkan ia mau membela orang-orang yang sudah menolaknya, ketika mereka diserang oleh orang-orang Amon. TUHAN Yesus pun pernah ditolak dan diusir oleh orang-orang di tempat asalnya, waktu Ia menyampaikan kabar keselamatan (Lukas 4 : 24-30) kepada mereka, tetapi Yesus tetap mengasihi mereka.
Teladan Yefta dan TUHAN Yesus ini, tentu tidak mudah untuk kita teladani, yaitu menerima dan mengampuni. Tetapi inilah kehidupan yang dikehendaki TUHAN Yesus, yaitu seperti Dia menerima kita apa adanya, maka kita juga harus terima orang lain apa adanya, terlepas dari segala kekurangannya.
Doa kami :
TUHAN Yesus, mampukanlah kami mengasihi dan mengampuni orang-orang yang berbuat salah terhadap kami, seperti Engkau mengasihi dan menerima kami. Amin
Persekutuan Doa Air Hidup: Pertobatan dan Pemulihan bagi orang yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus, agar mereka bisa menjadi berkat bagi gerejanya dan memberitakan Keselamatan dari Tuhan bagi mereka yang belum percaya kepadaNya.
