"Dan ketika Yesus mengetahui apa yang mereka perbincangkan, Ia berkata : Mengapa kamu memperbincangkan soal tidak ada roti? Belum jugakah kamu paham dan mengerti? Telah degilkah hatimu"? (Markus 8 : 17)"Degil" itu adalah di-ibaratkan sebagai "suatu kebandelan dan kebodohan, yang lebih bandel dan lebih bodoh daripada seekor keledai". Kalau seekor keledai bandel yang bodoh terperosok kedalam suatu lobang, maka lain kali, dia akan menghindar dari lobang itu, supaya tidak terperosok lagi kedalam lobang itu. Pepatah mengatakan : Seekor keledai tidak akan jatuh untuk kedua kalinya dalam lobang yang sama.
Tetapi kita manusia "seperti contohnya bangsa Israel, umat pilihan Allah", bandelnya dan bodohnya lebih daripada seekor keledai. Tidak bisa di-didik dan di-ajar, setiap kali selalu jatuh lagi dalam lobang dosa yang sama dalam hidupnya. Sudah berkali- kali diperingatkan dan ditegor, kita hanya ingat sebentar dan bertobat sebentar, lalu kita lupa lagi, kemudian kita akan jatuh lagi kedalam lobang dosa yang sama. Terus-menerus dilakukan kesalahan yang sama dalam hidupnya.
Demikian juga halnya terjadi dengan para rasul yaitu murid-murid Yesus, ketika TUHAN berkata kepada mereka : "Berjaga-jagalah dan awaslah terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes", mereka berpikir-pikir dan berkata seorang kepada yang lain : "Itu dikatakan Yesus, karena kita tidak mempunyai "roti". Padahal baru saja mereka mengalami mujizat dan berkat yang dilakukan TUHAN dengan memberi makan 5000 orang dengan 5 ketul "roti" dan masih ada sisa 12 bakul roti.
Selalu saja hal-hal jasmani yang di-inginkan tubuh yang dipikirkan oleh mereka. Padahal sebenarnya TUHAN Yesus sedang berbicara kepada mereka tentang hal-hal rohani yaitu "hati-hati jangan sombong" (= ragi Herodes) dan "jangan munafik" (= ragi orang Farisi).
Baru saja bangsa Israel menerima keselamatan dan mujizat Allah. Laut Teberau terbelah dua dan mereka bisa berjalan melewati laut itu dan luput dari serangan musuh. Kemudian mereka juga melihat musuh-musuh mereka, dihukum TUHAN, tenggelam dan binasa didalam laut yang menyatu kembali. Tetapi tidak lama kemudian, mereka berteriak lagi, mengomel lagi dan tidak percaya lagi kepada Allah, karena mereka haus dan tidak ada air minum. Sehingga TUHAN marah dan memerintahkan Musa untuk memukul batu dan terpancarlah air minum dari situ untuk mereka.
Demikian juga hal-nya terjadi dengan kita yang sering-kali "kuatir" dalam menghadapi masalah, kita berdoa kepada TUHAN, kemudian TUHAN tolong dan berikan jalan keluarnya dan bebaskan kita dari masalah itu, tetapi sayangnya tidak lama kemudian kita "kuatir" lagi , karena ada masalah baru, lalu kita berteriak lagi minta tolong kepada TUHAN, kita lupa dan tidak percaya lagi bahwa TUHAN berkuasa dan selalu beserta kita dan Ia akan menolong dan memberikan jalan keluarnya kepada kita pada waktuNya.
Supaya tidak menjadi bandel dan bodohnya melebihi se-ekor keledai, maka kita perlu selalu di-ingatkan dan ditegor, sehingga tidak terperosok jatuh kedalam lobang dosa yang sama terus-menerus. Semoga hal seperti ini jangan sampai terus terjadi berulang-ulang dalam hidup kita, karena artinya iman kita tidak bertumbuh. Untuk mengatasi hal itu, kita mesti rajin berdoa dan minta ampun kepada TUHAN setiap hari, ke gereja beribadah, ikuti perjamuan KudusNya dan baca dan lakukan firman TUHAN yang ada dalam Alkitab secara teratur, sebagai makanan rohani sehari-hari untuk pertumbuhan iman kita dan menguatkan roh kita. Dengan demikian kita tidak akan menjadi "degil" dan dihukum TUHAN, seperti bangsa Israel, padahal mereka adalah umat pilihan Allah.
Doa kami:
Tolonglah kami untuk hidup sesuai firmanMu setiap hari ya TUHAN Yesus dan ingatkanlah kepada kami bahwa Engkau berkuasa dan selalu bersama kami, dalam suka maupun duka. Sehingga kami tidak menjadi degil dan dihukum, seperti bangsa Israel. Amin.
Persekutuan Doa Air Hidup: Pertobatan dan Pemulihan bagi orang yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus, agar mereka bisa menjadi berkat bagi gerejanya dan memberitakan Keselamatan dari Tuhan bagi mereka yang belum percaya kepadaNya.