"Lebih baik sekerat roti yang kering disertai dengan ketentraman, daripada makanan daging serumah disertai dengan perbantahan". (Amsal 17:1)Salah satu kebutuhan manusia didunia ini adalah kerinduan memiliki kehidupan yang tenteram. Tetapi sayangnya banyak orang ingin mendapatkannya, tanpa melakukan sesuatu, tanpa berjuang dan tanpa ada usaha apa-apa. Ada orang berkata : aduh... mengapa rumah tangga saya tidak tenteram? Mengapa TUHAN tidak memberikan ketenteraman? Perlu kita ingat bahwa ketenteraman adalah bukan hujan yang turun dari langit, tetapi merupakan hasil dari perjuangan iman kita untuk melakukan Firman TUHAN yaitu dengan "senantiasa bersyukur kepada TUHAN atas keadaan apapun yang terjadi hidup kita ".
Kalau berbicara tentang ketenteraman berarti kita sedang berbicara suasana hati. Sering kali kita tidak dapat merubah "keadaan" yang sedang terjadi, tetapi kita bisa mengubah suasana hati kita. Ingatlah kalau suasana hati kita benar, maka tenteramlah jiwa kita.
Kadang "definisi ketenteraman" bagi banyak orang adalah kalau "keadaan" atau "orang lain" berubah seperti yang kita harapkan. Misalnya : hati saya tenteram, kalau persoalan saya selesai; hati saya tenteram, kalau mertua tidak ikut campur urusan rumah tangga saya; hati saya tenteram, kalau gaji suami saya naik, dan sebagainya. Kita menganggap bahwa yang membuat kita tenteram adalah hal-hal yang berada diluar diri kita, padahal sekali lagi perlu diingat bahwa ketenteraman adalah bukan karena faktor dari luar, tetapi dari suasana hati kita.
Alkitab pada kitab Amsal tersebut diatas, mengatakan bahwa : "Lebih baik sekerat roti yang kering disertai dengan ketenteraman." Meskipun punya uang hanya pas-pas an dan hanya ada sedikit makanan dirumah yaitu sekerat roti, bahkan sudah kering, tetapi kalau hati kita tenteram, maka itu lebih baik daripada punya banyak makanan dirumah, punya banyak uang, punya rumah lebih dari satu, deposito ada, tetapi hidup kita tidak tenteram, selalu bertengkar, cemas, takut, mengeluh saja dan tidak pernah puas.
Bagaimana supaya hati kita bisa tenteram....?
Pertama, Tetap berpikir positif (Yang membuat kita tidak tenteram adalah pikiran-pikiran negatif ).
Kedua, Hati kita menjadi tenteram, kalau kita selalu percaya, bersyukur dan mengandalkan pada TUHAN.
Ketiga, Hati kita menjadi tenteram, kalau tidak ada dusta / kemunafikan dalam hidup kita (Orang pembohong hidupnya selalu gelisah, tidak tenang dan selalu dalam goncangan).
Keempat, Hati kita menjadi tenteram, kalau kita tidak mengejar atau menginginkan hal- hal yang terlalu ajaib bagi kita.
Marilah ! kita berusaha memiliki hati yang tenteram.
Doa kami:
Ajarilah kami ya TUHAN Yesus untuk bisa selalu percaya, mengandalkan dan bersyukur kepadaMu, supaya kami bisa hidup tenteram dan menikmatinya sesuai dengan bagian kami. Amin
Kalau berbicara tentang ketenteraman berarti kita sedang berbicara suasana hati. Sering kali kita tidak dapat merubah "keadaan" yang sedang terjadi, tetapi kita bisa mengubah suasana hati kita. Ingatlah kalau suasana hati kita benar, maka tenteramlah jiwa kita.
Kadang "definisi ketenteraman" bagi banyak orang adalah kalau "keadaan" atau "orang lain" berubah seperti yang kita harapkan. Misalnya : hati saya tenteram, kalau persoalan saya selesai; hati saya tenteram, kalau mertua tidak ikut campur urusan rumah tangga saya; hati saya tenteram, kalau gaji suami saya naik, dan sebagainya. Kita menganggap bahwa yang membuat kita tenteram adalah hal-hal yang berada diluar diri kita, padahal sekali lagi perlu diingat bahwa ketenteraman adalah bukan karena faktor dari luar, tetapi dari suasana hati kita.
Alkitab pada kitab Amsal tersebut diatas, mengatakan bahwa : "Lebih baik sekerat roti yang kering disertai dengan ketenteraman." Meskipun punya uang hanya pas-pas an dan hanya ada sedikit makanan dirumah yaitu sekerat roti, bahkan sudah kering, tetapi kalau hati kita tenteram, maka itu lebih baik daripada punya banyak makanan dirumah, punya banyak uang, punya rumah lebih dari satu, deposito ada, tetapi hidup kita tidak tenteram, selalu bertengkar, cemas, takut, mengeluh saja dan tidak pernah puas.
Bagaimana supaya hati kita bisa tenteram....?
Pertama, Tetap berpikir positif (Yang membuat kita tidak tenteram adalah pikiran-pikiran negatif ).
Kedua, Hati kita menjadi tenteram, kalau kita selalu percaya, bersyukur dan mengandalkan pada TUHAN.
Ketiga, Hati kita menjadi tenteram, kalau tidak ada dusta / kemunafikan dalam hidup kita (Orang pembohong hidupnya selalu gelisah, tidak tenang dan selalu dalam goncangan).
Keempat, Hati kita menjadi tenteram, kalau kita tidak mengejar atau menginginkan hal- hal yang terlalu ajaib bagi kita.
Marilah ! kita berusaha memiliki hati yang tenteram.
Doa kami:
Ajarilah kami ya TUHAN Yesus untuk bisa selalu percaya, mengandalkan dan bersyukur kepadaMu, supaya kami bisa hidup tenteram dan menikmatinya sesuai dengan bagian kami. Amin
Persekutuan Doa Air Hidup: Pertobatan dan Pemulihan bagi orang yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus, agar mereka bisa menjadi berkat bagi gerejanya dan memberitakan Keselamatan dari Tuhan bagi mereka yang belum percaya kepadaNya.
Bagus sekali dan sangat bermanfaat.Sangat diperlukan terutama orang yang hidup di Jakarta.