" supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi." (Efesus 6:3)"......supaya lanjut umurmu dan baik keadaanmu di tanah yang diberikan TUHAN Allahmu, kepadamu". (Ulangan 5:16)
Semua orang tentunya menginginkan hidup yang berbahagia, baik keadaannya, berkecukupan, sehat dan panjang umur di bumi, di tempat kita tinggal. Mereka bisa mendapatkan semuanya ini dengan syarat harus menghormati ayahnya dan ibunya. (Efesus 6:2 dan Ulangan 5:16)
Ini adalah perintah Allah yang pertama kalinya kepada manusia, yang disertai dengan janji yang dahsyat seperti tersebut diatas. Kalau perintah Allah lainnya seperti "jangan berzinah, jangan mencuri dan lain-lain", tidak disertai dengan janji Allah. Tetapi khususnya perintah untuk "menghormati orang tua", TUHAN berjanji kepada kita yang melakukannya yaitu akan "diberikan kebahagiaan, keadaaan yang baik, berkecukupan, sehat dan panjang umur di bumi, di tempat kita tinggal".
Kalau seorang anak diterlantarkan, diperlakukan berbeda dengan saudaranya, selalu dikutuki dan dimarahi atau bahkan dilecehkan oleh ayahnya atau ibunya, biasanya mereka akan sangat sulit untuk bisa menghormati orang tuanya. Yang ada pada mereka hanyalah perasaan marah, benci dan dendam terhadap ayah atau ibunya atau kedua-duanya. Untuk itu para orang tua terutama ayah, diminta oleh TUHAN untuk mendidik anak-anaknya dalam ajaran dan nasihat TUHAN yaitu dalam kasih dan kebenaran. Supaya kelak si anak tidak menjadi marah , benci dan dendam kepada ayahnya atau ibunya. (Efesus 6:4) Didikan atau perlakuan yang salah atau jahat dari ayah dan ibunya, sangat mempengaruhi anak itu saat ia beranjak dewasa, yaitu si anak akan cenderung untuk menghancurkan hidupnya sendiri atau melakukan hal yang sama terhadap anak-anaknya nanti.
Tetapi kita sebagai anak juga diminta oleh TUHAN untuk tetap menghormati ayah dan ibu kita atas kejahatan dan keburukan apapun yang telah mereka lakukan sewaktu kita masih anak-anak. Artinya kita mesti mengampuni kesalahan ayah dan ibu kita dan menghormati mereka, betapapun sulit dan menyakitkannya. Kita pasti bisa melakukannya ini dengan pertolongan TUHAN , dan percayalah hidup kita, rumah tangga kita akan dipulihkan TUHAN dan menjadikan kita baik keadaannya, berkecukupan, sehat , bahagia dan panjang umur di tempat kita tinggal.
Dalam kasus lain, karena orang tuanya miskin atau karena terlambat menikah, misalnya ayah dan ibu kita barusan menikah diatas umur 40th, maka timbul perbedaan umur yang besar antara anak dan orang tuanya. Dalam pertumbuhannya menjadi dewasa, didalam lingkungan tempat tinggalnya atau tempat kerjanya atau didalam pergaulannya sehari-hari ataupun disekolah, kawan-kawannya secara tidak sadar akan sering bertanya kepada anak itu, siapakah ayah ibu kamu? apakah gembel itu adalah orang tuamu? atau apakah orang itu ayahmu atau kakek kamu? Ibumu atau nenek kamu? Sehingga tanpa disadari, hal ini membuat anak itu menjadi malu untuk mengakuinya atau menghormatinya bahwa mereka adalah orang tuanya, karena memang orang tuanya miskin seperti gembel atau karena terlalu besar perbedaan umur antara anak dan orang tuanya. Tetapi dalam hal ini, kita sebagai anak tetap dituntut oleh TUHAN untuk menerima, mengakui dan menghormati orang tua kita.
Kalau kita ingin baik keadaannya, berkecukupan, sehat , bahagia dan panjang umur di tempat kita tinggal, maka kita perlu memohon ampun kepada orang tua kita dan kepada TUHAN dan menerima, mengakui dan menghormati mereka apa adanya, bahkan menolong dan memperhatikan mereka .
Doa kami :
Mampukanlah kami ya TUHAN Yesus, supaya kami bisa menerima,mengakui dan menghormati orang tua kami apa adanya dan bahkan menolong serta memperhatikan mereka. Amin
Persekutuan Doa Air Hidup: Pertobatan dan Pemulihan bagi orang yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus, agar mereka bisa menjadi berkat bagi gerejanya dan memberitakan Keselamatan dari Tuhan bagi mereka yang belum percaya kepadaNya.
Kalau baca renungan ini patutlah kita kawin / menikah paling lambat laki-laki umur 30 wanita 25.
Hayo anak-anak muda jangan takut menikah rejeki Tuhan yang atur selama kita taat dan menyembah Dia dengan roh dan kebenaran.