Hak anak bukan hak orang tua?
2 Korintus 12:14
Sesungguhnya sekarang sudah untuk ketiga kalinya aku siap untuk mengunjungi kamu, dan aku tidak akan merupakan suatu beban bagi kamu. Sebab bukan hartamu yang kucari, melainkan kamu sendiri. Karena bukan anak-anak yang harus mengumpulkan harta untuk orang tuanya, melainkan orang tualah untuk anak-anaknya.
Apa yang terjadi didunia ini memang sudah tertulis yaitu : Orang tua mengumpulkan harta untuk anak-anaknya. Ada pernyataan :
"Anak berhak atas harta milik orang tuanya tetapi sebaliknya harta anak orang tua tidak berhak"
Pernyataan diatas seringkali terjadi didalam dunia ini. Ingat cerita tentang anak yang hilang. Sibungsu meminta bagian dari harta orang tuanya, lalu menghabiskannya. Kemudian kembali kepada orang tuanya dengan penyesalan, tapi Bapa nya menyambut anaknya dengan sukacita karena menganggap anaknya yang hilang sudah kembali.
Lukas 15:12
Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka.
Meminta saja sudah salah karena merasa berhak padahal orang tuanya masih hidup. Ketika seorang anak beranjak dewasa harus bekerja untuk dirinya karena orang tua sudah membesarkannya dan mempersiapkan (menyekolahkan) untuk mandiri jadi jangan menuntut apa yang dimiliki oleh orangtua semasa mereka masih hidup sebaliknya anak yang membalas dengan memberikan apa yang dimiliki untuk orang tuanya. Apa yang dikumpulkan oleh orang tua semasa hidupnya memang sebagian besar untuk anaknya tetapi juga untuk masa tuanya. Ada orang tua yang akhirnya terlantar karena anak yang tidak mau mengurusnya. Orang tua akan rela berkorban demi anaknya. Kenapa anak tidak mau berkorban untuk orang tuanya bahkan sebaliknya menuntut apa yang dimiliki orang tua menjadi haknya, padahal ada yang semasa hidupnya belum melakukan apapun untuk menyenangkan orang tuanya.
Sama seperti Bapa di sorga yang mau berkorban bagi kita agar kita diselamatkan Sedangkan kita hanya menuntut Bapa untuk memenuhi keinginan kita tetapi keinginan Bapa yaitu taat akan firmanNya sulit dilakukan demi kesenangan daging
Ada kisah nyata seorang anak mendapatkan warisan dari orang tuanya tanpa diketahuinya sebelumnya karena orang tuanya sebelum meninggal menuliskan warisan tersebut di dinding kamarnya dibalik pintu. Tulisan tersebut terbaca oleh cucunya (anak dari anak pertama) . Orang tua tersebut memiliki lima orang anak , satu meninggal jadi sisa empat yang masih hidup. Semasa hidupnya sudah membagikan hartanya untuk keempat anaknya. Tinggal rumah yang ditempatinya yang akhirnya diwariskannya kepada anak pertamanya. Tentunya jadi timbul keributan karena tadi anak merasa berhak atas harta orang tuanya.
Saudaraku Bapa di sorga sudah mempersiapkan kerajaanNya bagi anak-anak yang mau hidup berkenan KepadaNya. Namun kita seringkali hanya merasa berhak tetapi tidak mau melakukan kewajiban kita sebagai anak yang hidupnya berkenan seperti anak yang hilang hanya berfoya-foya. Jangan kita sama seperti orang dunia.
Jadilah teladan dengan hidup benar hidup kudus menerapkan kasih yang tulus sehingga layak sebagai ahli warisan kerajaan Allah.
Doa kami : Bapa kami mau hidup sebagai anak yang baik , taat dan setia melakukan perintahMu. Amin
Tuhan Yesus memberkati (yl)
Amin Terimakasih Tuhan 🙏🙏
Adalah satu kebenaran jika orangtua wajib memelihara anak2 yg dikaruniakan Tuhan.
Selama anak dalam pengasuhannya, maka tanggung jawab orangtua sepenuh utk segala kebutuhan anak, bahkan jika ada aset yg harus ditinggalkan, maka anak2lah yg berhak menerimanya.
Ketika anak2 sudah dewasa, sudah mapan dgn penghasilan dan berbalik membiayai orangtua, maka itu juga suatu kebenaran hidup penuh kasih.
Semoga kita semua diberkati Tuhan dan saling.memberkati.
Haleluya
Amin