Kebenaran atau kenyamanan
Ibrani 11:24-25
Karena iman maka Musa, setelah dewasa, menolak disebut anak puteri Firaun, karena ia lebih suka menderita sengsara dengan umat Allah dari pada untuk sementara menikmati kesenangan dari dosa.
Musa rela meninggalkan kemewahan (kenyamanan) sebagai anak angkat puteri Firaun karena lebih memilih kebenaran bersama umat Allah walaupun harus menderita sengsara.
Seorang wanita muda berkeluh kesah tentang dirinya yang mau hidup normal. Tentunya kita bertanya-tanya apa maksudnya? Normal sesuai dengan kodrat manusia dan sesuai dengan kehendak Tuhan pastinya yang dimaksud. Keluarga yang benar didalam Tuhan yaitu istri dengan satu suami dan bukan suami atau istri orang lain, bukan juga dari perceraian selain kematian (sebab Tuhan benci perceraian), bukan menjadi simpanan suami orang. Jika kita mau kehidupan normal seperti yang Tuhan kehendaki, maka kita harus keluar dari zona nyaman (kenyamanan) yang selama ini kita dapatkan dan dijalankan dengan cara yang salah, kita harus mau keluar (untuk hidup benar) dan memulai kehidupan ini dari awal. Memang tidak mudah apalagi kalau selama ini kita bergelimang harta. Iblis memang selalu berusaha memberikan kenyamanan diawal agar kita terjerat dan bisa dikendalikan. Sampai sekarang wanita muda tersebut masih takut dan belum berani melangkah, dia lebih takut meninggalkan kenyamanan daripada melakukan kebenaran.
Walaupun ada kenyamanan namun tidak ada ketenangan dan kedamaian, yang ada hanya kecemasan dan ketakutan, terlalu besar harga yang dikorbankan tidak hanya di bumi tetapi juga di kehidupan kekal, lebih baik menderita sementara dibumi daripada menderita selamanya di neraka. Semua kembali kepada masing-masing, pilihan ditangan kita, Tuhan tidak pernah memaksa, untung rugi kita sendiri yang menerimanya dan merasakannya.
Saya teringat cerita anak muda yang kaya di alkitab dalam Matius 19:16-26 ketika menginginkan kesempurnaan untuk mendapatkan hidup kekal, Yesus menyuruhnya menjual semua hartanya, memberikan kepada orang-orang miskin dan mengikut Yesus, anak muda kaya tersebut pergi dengan sedih karena banyak hartanya.
Matius 19:21-22
Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya.
Harta telah mengikatnya, kebenaran susah dikerjakan demi kenyamanan. Inilah sebabnya kenapa Tuhan Yesus mengatakan :
Matius 19:23
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
Jangan mau dikendalikan oleh kenyamanan karena kenyaman yang diberikan dunia ini sifatnya sementara dan mengikat kita sehingga tidak bisa terlepas dari dosa. Hendaknya kita hanya mau dikendalikan oleh kebenaran karena kebenaran dari Tuhan akan membawa kita kepada kehidupan kekal di sorga.
Doa kami : Tuhan kami hanya mau dikendalikan oleh kebenaranMu. Amin
Tuhan Yesus memberkati (yl)
Amin. Tks Gbu