Ayat firman di atas sudah tidak asing lagi bagi kita orang percaya. Namun hal tersebut sangat sulit dilakukan. Seringkali kita merasa sudah melakukannya tetapi sebenarnya belum, karena masalah pengampunan bukan kepada yang diampuni tetapi yang mengampuni. 

Ada banyak alasan kenapa sulit sekali melakukan pengampunan diantaranya : 

- Harga diri, merasa harga dirinya terlalu tinggi jadi tidak mau mengampuni. Tuhan Yesus merendahkan diriNya menjadi manusia dan menjadi terkutuk yaitu mati disalib hanya untuk mengampuni kita orang berdosa agar memperoleh keselamatan hidup kekal di sorga.

- merasa paling benar, ingat cerita anak yang hilang, si sulung merasa sudah melakukan yang terbaik, lalu marah kepada adiknya yang sudah menghabiskan uang dan melakukan banyak dosa. (Namun Bapanya merasa menemukan anaknya yang hilang)

- merasa rugi karena mungkin ada nilai yang sangat berharga. Memang harus diperhitungkan, tetapi jika tidak selesai biarkan Tuhan yang menyelesaikannya, bagian kita mengampuni dan terus maju jangan menyimpan sakit hati atau benci yang membuat kita rugi, karena hidup kita lebih berharga dari apapun Tuhan sudah menebus (mengampuni) kita dengan darahNya.

Mengampuni lebih kepada kita sebagai orang yang memberikan pengampunan, kenapa harus tujuh puluh kali tujuh kali (tidak terbatas) karena tidak mudah melepaskan pengampunan apalagi jika bernilai seperti hutang. Untuk apa kita harus hancur (sakit) karena tidak bisa mengampuni, percayalah Bapa kita di sorga melihat dan jangan kuatir sebagai anak kita mewarisi kepunyaan Bapa (Lukas 15:31

Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu.)

Jangan seperti hamba yang tidak tau diri, sudah dihapuskan hutangnya. tidak mau mengampuni hamba lain yang berhutang kepadanya. (Matius  18 : 21-35)

Pengalaman kami (kesaksian), ketika kita melepaskan pengampunan kepada orang yang sudah merugikan kita, Tuhan gantikan lebih dari itu. Mari kita koreksi diri kita apakah sudah benar-benar mengampuni dan tidak menyimpan kebencian atau sakit hati (akan merugikan diri sendiri). Ikuti teladan Tuhan Yesus yang rela mati di kayu salib untuk mengampuni kita dan memberikan keselamata kekal, menjadikan kita anakNya yang mewarisi kepunyaanNya.

Doa kami : Tuhan kami mau mengampuni orang yang bersalah sebanyak mungkin seperti Tuhan sudah mengampuni kami. Amin

Tuhan Yesus memberkati (yl)

-