“Dan berdoalah Yunus kepada TUHAN, katanya : Ya TUHAN, bukanlah telah telah
kukatakan itu, ketika aku masih di negriku? Itulah sebabnya, maka aku dahulu
melarikan diri ke Tarsis, sebab aku tahu, bahwa Engkaulah Allah yg pengasih dan
penyayang, yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia, serta yg menyesal
karena malapetaka yg hendak didatangkanNya”. (Yunus 4:2)
Yunus, putera Amitai dikenal sebagai nabi kepada Kerajaan utara Israel
semasa masa pemerintahan Yerobeam II (793-553 SM) dan kota Niniwe adalah salah
satu kota yg berada diperbatasan antara Irak dan Iran zaman sekarang.
Setelah Yunus sebagai nabi Allah tiba
di Niniwe, mulailah Yunus masuk kedalam kota itu sehari perjalanan jauhnya,
lalu berseru : “Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan”. Orang
Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa dan mereka , baik
orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan pakaian kabung. Setelah sampai kabar
itu kepada raja kota Niniwe, turunlah dia dari singgasananya, ditanggakannya jubahnya
, diselubungkannya kain kabung, lalu duduklah ia di abu. Lalu atas perintah
raja dan para pembesarnya orang memaklumkan dan mengatakan di Niniwe demikian:
Manusia dan ternak, lembu sapi dan kambing domba tidak boleh makan rumput dan
tidak boleh minum air, Haruslah semuanya, manusia dan ternak berselubung kain
kabung dan berseru dg keras kepada Allah serta haruslah masing2 berbalik dari
tingkah lakunya yg jahat dan dari kekerasan yg dilakukannya. Siapa tahu,
mungkin Alah akan berbalik dan menyesal serta berpaling dari murkaNya yg bernyala-nyala itu , sehingga
kita tidak binasa. Ketika Allah melihat
bagaimana perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah
lakunya yg jahat, maka menyesallah Allah kaena malapetaka yg telah dirancangkannNya
terhadap mereka, dan Iapun tidak jadi melakukannya. (Yunus 3:4-10)
Demikian juga sekarang Allah sudah berfirman: “Karena begitu besar kasih
Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yg tunggal,
supaya setiap orang yg percaya kepadaNya tidak binasa melainkan beroleh hidup
yg keka”l. (Yohanes 3: 16)
Jadi sekarang TUHAN Allah telah menyatakan melalui AnakNya yg tunggal yaitu
Yesus Kristus : “Bahwa setiap orang yg pecaya kepadaNya tidak binasa, melainkan
beroleh hidup yg kekal”. Sebenarnya peringatan yg disampaikan TUHAN Allah
kepada kita umat manusia di zaman sekarang ini, tidaklah sekeras & sejelas
seperti yg disampaikanNya kepada orang-orang di Niniwe. Yang penting dimintaNya
daripada kita adalah agar kita percaya kepada Yesus Kristus dan menuruti semua
firmanNya dan memegang perintahNya dan melakukanNya setiap hari, maka kita umat
manusia akan selamat. TUHAN tidak mau memaksakan kehendakNya. Tapi dia
mempersilahkan kita manusia untuk memutuskanNya masing2.
Kalau kita mau sungguh2 percaya
kepada Yesus Kristus dan menjadi pelaku firmanNya sepanjang umur hidup kita
sampai tiba waktunya kita mati, maka pastilah
kita akan selamat dan beroleh hidup yg kekal. Jadi mudah sekali bukan!
Dan TUHAN Allah akan menyesal atas
segala malapetaka, sakit penyakit, dan semua dosa, kejahatan yg dilakukan oleh
hati, pikiran, perbuatan dan kata2 kita, dan dari segala kutuk yg telah dirancangkannNya terhadap kita, dan
Iapun tidak jadi melakukannya!!
Untuk itu dengarkanlah selalu perkataanNya/firmaNya dan melakukannya
sebagai “pelaku firmanNya”, maka kita sama dengan orang yg mendirikan rumah
kita atau hidup kita diatas batu karang yaitu Yesus Kristus. Ketika ada turun
hujan, banjir dan badai hidup menerpa kita, maka hidup kita tidak akan rubuh/hancur
! (Matius 7:24-25)
Doa kami:
Tuhan Yesus, mamoukan kami oleh pertolongan Roh Kudus yg diam tinggal di
hati kami, agar kami roh kami berkuasa atas jiwa kami dan atas tubuh kami,
sehingga kami dapat menjadi pelaku firmanMu. Amin