“Bukankah seluruh
negri ini terbuka unruk engkau? Baiklah pisahkan dirimu daripadaku; jika engkau kekiri, maka aku akan kekanan; jika engkau kekanan, maka aku kekiri”.
(Kejadian 13:9)
Topik bahan renungan kita
hari ini adalah : “Mengalah dan melihat dengan hati”.
Dalam kisah hidup
antara Lot dan Abraham ada banyak hikmah yang bisa kita ambil diantaranya.
Salah satu contohnya: Ketika terjadi perkelahian antar gembala Lot dan gembala
Abraham (Kejadian. 13:7), Abraham menyelesaikan masalah tersebut dengan mengalah
kepada keponakkannya & mempersilahkan Lot berpisah dengan tidak egois,
yaitu dengan mendahulukan pilihan Lot (Kejadian 13:8-9).
Jikalau kita mau
diberkati seperti Abraham, maka sebagai orang-orang yg percaya kepada Tuhan,
kita harus mengalah
dan jangan egois. Selanjutnya Lot melihat dengan matanya & menilainya dg
panca inderanya dan pemikirannya, dan akhinya dia memilih tempat yang
subur di lembah Yordan dekat kota Sodom dan Gomorah. Dan Abraham ditempat yang
tidak dipilih Lot. Abraham hanya memegang janji Tuhan yang akan memberkatinya
(Kejadian 13:14-17). Sebab, apa yang Tuhan lihat dan pikirkan berbeda dengan
apa yang manusia lihat dan pikirkan.
Dan beberapa waktu
kemudian Lot dan keluarganya kehilangan harta benda mereka (Kejadian
14:12). Hikmahnya adalah bahwa, meskipun kita harus mengalah, Tuhan akan
memberkati yang bagi pemandangan manusia buruk, akan diubahkanNya menjadi baik.
Hidup hanya berserah kepada Tuhan, dan andalkan iman kita kepada Tuhan. Jangan
mengandalkan apa yang kelihatan atau yg kita lihat, karena dalam sekejab hal
apapun yang kita punya bisa hilang.
Sebaliknya, jika
Tuhan yang pelihara, maka semuanya akan baik dan terus bertambah serta
menghasilkan buah yg manis bagi Tuhan, bagi kita sekeluarga dan juga bagi
sesama kita.
Demikian agar
renungan ini bisa memberkati kita semua yg membaca renungan pdairhidup.
Renungan ini
dikirimkan oleh seorang saudari kita seiman dalam Kristus, yg sekarang sedang
tinggal jauh sekali dari pulau Jawa.
Doa kami:
Tuhan Yesus, tolonglah
kami agar kami dapat mengalah dan tidak bersikap egois serta melihat/menilai
sesuatu bukan dari kemampuan panca indera kita atau pemikiran kami. Amin